Mohon tunggu...
Rahma Dayanti
Rahma Dayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Membaca, Mendengarkan Musik dan Menonton Film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Komunikasi Keluarga Dalam Pembentukan Jati Diri Remaja

14 Januari 2024   17:30 Diperbarui: 18 Januari 2024   08:48 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keharmonisan Dalam Keluarga 

Komunikasi antarpribadi dalam kehidupan keluarga merupakan proses pengriman dan penerimaan pesan di antara anggota keluarga dengan berbagai efek dan umpan balik. kita ketahui bahwa anak/ remaja yang dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga yang tidak baik/disharmoni keluarga, maka resiko anak untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan berperilaku menyimpang lebih besar dibandingkan dengan anak/remaja yang dibesarkan dalam keluarga sehat/harmonis (sakinah). Kriteria keluarga yang tidak sehat tersebut menurut para ahli, antara lain: 

1. Keluarga tidak utuh (broken home by death, separation, divorce). 

2. Kesibukan orangtua, ketidakberadaan dan ketidakbersamaan orang tua dan anak di rumah. 

3. Hubungan interpersonal antara anggota keluarga (ayah-ibu-anak) yang tidak baik (buruk). 

4. Substitusi ungkapan kasih sayang orang tua kepada anak, dalam bentuk materi dar pada kejiwaan (psikologis).

Pada dasarnya anak-anak remaja ini masih mendapatkan perhatian dirumah walaupun didominasi oleh seorang ibu seperti menyiapkan makanan, menanyakan keberadaan sekolah, tetapi mereka juga menganggap seorang ayah memberikan perhatiannya kepada keluarga dengan bekerja walaupun waktu untuk bersama agak berkurang, namun anak-anak ini menilai ayah mereka seorang yang bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selanjutnya untuk kakak/adik serta saudara yang tinggal dirumah oleh para responden dijelaskan dalam interaksi yang terjadi di dalam rumah, saling bertegur sapa dan suasana akrab bisa dirasakan sampai saat ini.

Para remaja lebih menganggumi figur seorang ibu, tetapi bukan berarti tidak menganggumi figur seorang ayah. Namun dalam keseharian mereka selalu melihat kegiatan yang dilakukan seorang ibu nyata, sedangkan pekerjaan ayah cenderung di luar rumah sehingga seorang anak hanya bisa melihat tanggung jawab dari pihak ayah adalah memenuhi kebutuhan keuangan dari mereka. Pertumbuh dalam keluarga yang harmonis, walaupun menurut mereka pertengkaran memang ada diantara anggota keluarga, namun bisa diatasi dan tidak menjadi halangan bagi pertumbuhan mereka sebagai remaja karena segala persoalan dalam rumah bisa mereka komunikasikan. Mengindikasikan bahwa kehidupan para remaja masih senang bermain dengan teman sebaya mereka, bermain di Mall dan menghabiskan waktu dengan media sosial. Masalah yang dialami remaja masa kini. Tekanan-tekanan sebagai akibat perkembangan pada masa remaja, ditambah dengan tekanan akibat perubahan kondisi social budaya serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat seringkali mengakibatkan timbulnya masalah-masalah psikologis berupa gangguan penyesuaian diri atau gangguan perilaku.  

Daftar Pustaka 

Widjaja, H. A. W. (2000). Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta

Gunarsa, Singgih. (2004). Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun