Internet peretama kali diluncurkan pada tanggal 1 Januari 1983,tetapi sudah dimulai pada tahun 1950-an. Baru pada tahun 1989 tim Berners-Lee menemukan World Wide Web dan meluncurkan server pertamanya para tahun 1990. Dan menjadi internet seperti yang kita kenal saat ini.
Menurut study 2018 Pew Reserch Center, pada tahun 1995 angka pengguna internet di dunia tidak lebih dari 1% tepatnya 0,77% saja diseluruh dunia. Namun saat ini angka itu adalah 48,5%. Ini membuktikan bahwa internet sudah menjadi bagian hidup bagi sebagin besar manusia di dunia.
Di Indonesia sendiri menurut data dari Kominfo, pengguna internet di Indonesia sebesar 63 juta orang. 95 persen dari jumlah itu merupakan pengguna jejaring sosial.Â
Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Komunikasi dan Informasi Publik (KIP), Selamatta Sembiring mengatakan, situr sejaring sosial yang oaling sering diakses oleh masyarakat Indonesia Adalah Facebook dan Twitter. Indonesia menempati peringkat 4 di seluruh dunia sebagai pengguna Facebook terbanyak setelah USA, Brazil, dan India.
Indonesia yang merupakan negara ke 4 dengan penduduk terbanyak di dunia, dengan demikian indonesia akan sangat mudah berkembanh di bidang industri digitalisasi di setiap harinya.
Di era globalisasi ini industri teknologi informasi dan komunikasi akan sangat berkembang dengan pesat, karena dengans segala kemudahannya. Namun hal ini akan menimbulkan beberapa efek entah itu efek positif atau efek negatif.
Sebelum saya bercerita tentang pengalaman saya mengenai hal tersebut, saya akan sedikit memberikan ulasan tentang film "The Social Dilemma" film ini meeupakan film dokumenter yang menceritakan tentang pengungkapan berbagai macam kegelapan di dunia teknologi informasi dan komunikasi ini. Saya sangat terkesan dengan hal-hal yang ada di dalam film ini. Dan saya mencadi semakim terbuka dengan dunia teknologi ini.
Berbagai macam sisi yang ditayangkan dengan pernyataan dari para pelaku teknologi ini sangat menarik untuk diikuti. Dengan adanya internet ini dan semakin berkembangnya internet akan menimbulkan berbagai urgensi yang akan terjadi. Misal saja kecanduan dengan gadget, pengaruh negatif terhadap anak-anak, gangguan psikologis manusia sehingga di dalam film itu ditampilkan kenaikan angkat bunuh diri di AS, dan meningkatnya angka bunuh diri itu terjadi di usia remaja.
Ini membuat semua pelaku teknologi informasi dan komunikasi ini sangat terpukul. Dan belakangan ini Google dan Facebook sangat disorot oleh masyarakat dan para kritikus teknologi khusunya di Amerika. Belakangan ini di masa pemilu presiden di amerika, Facebook dinilai menjadi platform yang sangat berpengaruh terhadap kemenangan dan kekalahan para calon presiden. Ini tentu menjadi urgensi yang sangat serius di dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di Amerika ataupun dunia.
Dan dalam film itu juga ditunjukkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu penyebab utama beredarnya berita hoax tentang virus yang sedang mewbah di dunia yaitu virus corona atau biasa disebut COVID-19.
Sebuah kalimat yang sangat berkesan atau yang sangat saya ingat di dalam film ini adalah ucapan yang dikatakan oleh cuplikan berita "apakah saat ini teknologi bukan lagi menjadi pusat informasi namun telah menjadi pusat DISINFORMASI? "
