Pertanyaan yang diajukan di akhir pernyataan ini menjadi refleksi yang mendalam. Mengapa kita mau mengorbankan kesejahteraan kita sendiri dengan memelihara perasaan benci terhadap orang lain? Mengapa kita membiarkan diri kita terperangkap dalam siklus negatif yang hanya menyebabkan penderitaan bagi diri kita sendiri? Sedangkan, orang yang menjadi sasaran kebencian kita mungkin bahkan tidak terpengaruh dan tetap bisa hidup dengan bahagia.
Hal ini menunjukkan bahwa membenci bukanlah solusi yang produktif atau sehat. Sebaliknya, penting bagi kita untuk belajar memaafkan dan melepaskan perasaan negatif tersebut. Dengan memaafkan, kita tidak hanya membebaskan orang lain dari beban, tetapi juga membebaskan diri kita sendiri dari belenggu perasaan negatif yang tidak produktif. Ini adalah langkah pertama menuju kedamaian batin dan kebahagiaan yang sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H