Mohon tunggu...
Rahmad Alkhadafi
Rahmad Alkhadafi Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Falsafah Hidup Fahruddin Faiz

23 Mei 2024   11:06 Diperbarui: 23 Mei 2024   11:07 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gemasulawesi.com/id/kupas-tuntas/7738/mengenal-sosok-fahruddin-faiz-dalam-dunia-filsafat

Pertanyaan yang diajukan di akhir pernyataan ini menjadi refleksi yang mendalam. Mengapa kita mau mengorbankan kesejahteraan kita sendiri dengan memelihara perasaan benci terhadap orang lain? Mengapa kita membiarkan diri kita terperangkap dalam siklus negatif yang hanya menyebabkan penderitaan bagi diri kita sendiri? Sedangkan, orang yang menjadi sasaran kebencian kita mungkin bahkan tidak terpengaruh dan tetap bisa hidup dengan bahagia.

Hal ini menunjukkan bahwa membenci bukanlah solusi yang produktif atau sehat. Sebaliknya, penting bagi kita untuk belajar memaafkan dan melepaskan perasaan negatif tersebut. Dengan memaafkan, kita tidak hanya membebaskan orang lain dari beban, tetapi juga membebaskan diri kita sendiri dari belenggu perasaan negatif yang tidak produktif. Ini adalah langkah pertama menuju kedamaian batin dan kebahagiaan yang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun