Mohon tunggu...
Rahmad Nasir
Rahmad Nasir Mohon Tunggu... Dosen - Rahmad Nasir lahir di Kabupaten Alor. Dosen STKIP Muhammadiyah Kalabahi

Rahmad Nasir lahir di Kabupaten Alor. Dosen STKIP Muhammadiyah Kalabahi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mukhtar Likur dan Turunannya dalam Penyebaran Agama Islam di Gelubala Baranusa

19 Maret 2021   17:25 Diperbarui: 19 Maret 2021   17:26 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wanita yang dinikahi oleh Abdullah Likur itu diserahkan oleh pihak keluarga bersama dengan tiga wanita pendampingnya, karena moko (Sarana Belis ) nya bernilai sangat tinggi. Tiga pengikutnya itu dikawini oleh keluarga laki-laki yang ada di Blangmerang dan melahirkan turunan Islam yang cukup banyak.

Abdullah Likur (Lau Beri) mempunyai 4 (empat) orang isteri, isteri pertama bernama Putri Lolang Blegur dari hasil perkawinan dengan Putri Lolang Blegur ini melahirkan anak bernama Nuh Abdullah Likur. Nuh Abdullah Likur menikah dengan Halimah Dusu (Being Pae) dari hasil perkawinan ini melahirkan anak yang bernama Haji Matang Abdullah. Haji Matang Abdullab menikah dengan Fatimah Odo Kau, dari hasil penkawinan ini melahinkan anak yang bernama Burhan Abdullah Likur. Selanjutnya Abdullah Likur (Lau Beri) menikah dengan Bunga Lawang sebagai isteri kedua, dari perkawinan dengan isteri kedua ini tidak melahirkan ketununan. Abdullah Likur Menikah Lagi dengan Dateng Karoko sebagam isteri ketiga, dari hasil perkawinan dengan Dateng Karoko juga tidak melahirkan keturunan. Kemudian Abdullah Likur (Lau Beri) menikah lagi dengan Mako Balich sebagai isteri keempat, dari perkawinan dengan Mako Balich melahirkan anak yang bernama Bapak Abdullah Likur. Bapak Abdullah Likur menikah dengan mama Kebo Lawang dan melahirkan keturunan Haji Likur.

Masa kepemimpinan penyiaran agama Islam di Blangmerang dilanjutkan oleh Nuhung Abdullah Likur. Kampung Blangmerang baru dibuka maka pada awalnya hanya dibangun sebuah sarana ibadah sebagai tempat shalat dan mengajar membaca Alqur'an. Sampai sekitar tahun 1886 barulah dibangun sebuah Masjid dengan Imam utamanya adalah Abullah Likur.

Sampai sekitar tahun 1928 barulah dibangun masjid berukuran besar nomor dua di NTT saat itu, dengan nama Masjid Raya Baranusa. Kepala tukang pembangunan masjid tersebut adalah Bapak Wolu dan anggotanya adalah Bapak Koli Ulumando dan Bapak Nursasi Ulumando.

Pemimpin umat Islam Blangmerang sekaligus sebagai Imam Utama Masjid Raya Baranusa adalah anak dari Nuhung Abdullah Likur yang bernama H. Matang Abudullah. Beliau ini bukan saja sebagai imam tetapi juga sebagai Ustad bagi jamaah Masjid raya Baranusa. Setiap waktu antara magrib ke isya dan setelah subuh, beliau mengajarkan kepada jamaahnya tentang bacaan-bacaan dalam berwudu, bacaan-bacaan dalam berbagai bentuk shalat, dan berbagai macam do'a sampai jamaahnya dapat menghafalkannya dengan baik. Hal itu dilaksanakannya terus dari generasi ke generasi berikutnya. Beliau juga memberikan tazkia di Masjid Baranusa setiap hari raya Islam. H. Matang Abdullah selain sebagai Imam utama, ustad, juga sebagai Petugas Pencatat Pernikahan Islam dan Tahun 1970 s/d tahun 1977. Beliau juga yang menyimpan warisan sarana penyebaran agama Islam berupa Alqur'an dan buku-buku agama Islam lainnya yang dibawa oleh leluhur dari Ternate, namun begitu ia wafat dan isterinya (Fatimah Odo Kau ) juga wafat, sementara anak-anaknya semua berada di luar Baranusa/Blangmerang, maka ada orang jahil yang mengambil secara sembunyi dengan tujuan mengaburkan jejak atau mengalihkan perhatian tentang kebenaran penyiaran ajaran Islam di Blangmerang (Baranusa).

                                       Penyusun,

                                      H. Burhan Abdullah Likur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun