Mohon tunggu...
Rahmad Wijaya
Rahmad Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya orang yang kesana-kemari untuk belajar

Semua kisah yang terjadi adalah seni di dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bangsa Kita Butuh Lebih dari Sekadar Investasi

3 Februari 2022   04:53 Diperbarui: 3 Februari 2022   04:57 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru saja kita menginjak di tahun 2022, harapan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik dari setiap orang. Resolusi dari kebanyakan orang-orang di tahun yang baru ini, ingin mendapatkan jodoh, mendapatkan pekerjaan, bisa beli rumah, bisa beli mobil, mungkin bisa Menikah di Tahun yang baru ini. 

Tapi bagi sebuah Negara harapan di Tahun yang baru ini, Pemerintah menginginkan meningkatnya Ekonomi pasca Pandemi. Melalui Investasi yang di lakukan para Investor dalam maupun luar negeri, untuk menamkan modalnya di dalam negeri.

Kita tentunya sangat mengetahui Pandemi memupuskan harapan hampir bagi setiap orang. Bagi sebuah Negara, perputaran ekonomi yang terjadi di Masyarakat menurun dan itu berakibat pada Perkenomian bagi sebuah Negara. 

Banyaknya perusahaan yang gulung tikar, dan berdampak pemutusan kerja bagi setiap karyawannya. Membuat semua orang mengalami kemerosotan pendapatan secara finansial. 

Bagi sebuah Negara, Negara juga pada akhirnya kehilangan pendapatan, melalui Pajak yang biasanya di bayarkan oleh sebuah Perusahaan.

Pemerintah sedang menggenjot Investasi besar-besaran di dalam negeri, tapi apa dampaknya bagi Masyarakat ?

Di Tahun ini, bahkan Tahun kemarin. Pemerintah sedang menggencarkan Investasi di dalam negeri. Banyaknya peluang di Negara ini, membuat Pemerintah menawarkan kepada pihak-pihak dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Negara ini. 

Beberapa daerah di Indonesia sudah di tata oleh pemerintah, daerah mana yang akan di tanamkan modalnya oleh para Investor. Pembangunan infrastruktur seperti Bandara baru, Pelabuhan baru, Jalan Tol, dan Kawasan Industri. 

Semua pembangunan infrastruktur itu untuk memfasilitasi jika nantinya Investor membuka usahanya di dalam Negeri. Jalan Tol, Bandara, dan Pelabuhan, untuk memudahkan mobilitas para Pengusaha dalam kegiatan berusahanya. 

https://kek.go.id/
https://kek.go.id/

Dalam hal ini Pemerintah membentuk Kawasan Ekonomi Khusus, atau yang lebih santer terdengar saat ini KEK. Kawasan Mandalika adalah sebagai contohnya, tujuan dari Kawasan ini adalah Pariwisatanya. Gelaran ajang World SuperBike dan MotoGP, akan berlaga disini. Semua itu mengundang para wisatawan dari Luar negeri untuk datang ke wilayah ini. 

Penginapan, Tempat Makan, ataupun wisata-wisata yang ada di sekitar Sirkuit secara langsung akan berdampak pada meningkatnya kunjungan ke tempat mereka. 

Fasilitas yang telah di siapkan oleh Pemerintah seperti Bandara maupun Jalan-jalan menuju sirkuit, sangat di persiapkan untuk menunjang wilayah tersebut sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

https://kek.go.id/
https://kek.go.id/

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tidak hanya berada di Mandalika saja, tetapi ada banyak tempat di Indonesia. Kawasan Ekonomi Khusus lainnya di wilayah Indonesia Yaitu 

KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Tanjung Api-Api KEK Morotai, KEK Mandalika, KEK Palu, KEK Bitung, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), KEK Tanjung Kelayang, KEK Sorong, KEK Kendal, KEK Gresik, KEK Bogor, KEK Singosari, dan KEK Arun-Lhokseumawe. Kawasan-kawasan tersebut memiliki potensinya masing-masing.

KEK sangat mengundang minat Investor untuk menanamkan Modalnya ke Kawasan tersebut. Perusahaan akan banyak membangun Industrinya masing-masing di wilayah tersebut, harapannya akan dapat menyerap banyak tenaga kerja, agar perekonomian di wilayah tersebut meningkat, dan kualitas hidup di wilayah tersebut menjadi lebih baik.

Dari pembangunan yang pemerintah gencarkan untuk menarik minat investor, apakah akan berdampak baik bagi masyarakat ?, Jika perusahaan asing sangat banyak dan bahkan menguasai di wilayah kawasan-kawasan di Indonesia, masyarakat negara kita akan menjadi apa ?

Sebelum kita membahas dampak perusahaan-perusahaan asing menguasai pasar kita. Kita akan membahas bagaimana para tenaga pekerja yang di serap oleh Perusahaan-perusahaan yang telah menanamkan modalnya ke wilayah Indonesia. 

Memang benar dari banyaknya perusahaan yang akan menanamkan modalnya ke dalam negeri, akan banyak lowongan pekerjaan di negeri ini, harapannya akan meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi pengangguran. 

Tapi apakah masyarakat akan sejahtera dengan hal itu ?, Apakah masyarakat akan bahagia jika lapangan pekerjaan ada dimana-mana ?, Apakah semua itu cukup untuk masyarakat ?

starbanjar.com
starbanjar.com

Baik kita semua memahami, kalau mau membuka usaha kita harus punya modal. Mencari modalnya melalui kerja tadi, pekerjaan-pekerjaan dari perusahaan yang menanamkan modalnya, yang membangun perusahaannya di dalam negeri. Tapi butuh berapa lama mereka bekerja untuk bisa mendapatkan modal agar dapat membangun usaha mereka ?

Dari proses-proses waktu yang mereka lalui dari mereka bekerja untuk mendapatkan modalnya, apakah usaha yang telah dinginkan selama ini sudah tidak ada persaingan ?, Tentunya pasar di Indonesia akan di kuasai oleh para investor yang telah menanamkan modal dan membangun perusahaannya di dalam negeri.

Program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian Indonesia bukan hanya melaui KEK saja, yang dapat menyerap lapangan pekerjaan. Tetapi melalui pengembangan UMKM, agar pelaku-pelaku UMKM dapat berkembang dan pendapatan mereka meningkat, untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi. 

Tapi apakah hanya dengan seperti itu aja UMKM dapat bersaing dengan para pelaku Usaha yang sudah besar, atau dengan para pengusaha yang sudah menanamkan modalnya tadi ?

Tidak ada toleransi, pengembangan Sumberdaya Manusia untuk dapat bersaing adalah Solusinya


Indonesia adalah negara dengan sumberdaya alam yang besar, dan pesona negara ini begitu Indah. Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau, begitulah lirik lagunya. Lautan yang luas, daratan yang memukau. Indonesia kaya akan segala potensinya, lain cerita jika negara ini tidak di kelola dengan baik. 

Dari Zaman Hayam Wuruk berkuasa, hingga pak Soekarno yang memproklamirkan bangsa ini di depan para penjajah. Indonesia di harapkan dapat berkuasa di negerinya sendiri.

Pengembangan pemerintah terhadap UMKM dan pelatihan para Pekerja, apakah itu cukup. Tidakalh cukup jika mereka hanya menjadi pengusaha online saja, atau bahkan menjadi buruh pabrik dengan gaji UMK daerah masing-masing. Memang begitu saja, untuk hidup mereka itu sudah cukup. 

Tapi ada yang lebih dari sekedar hidup, majunya bangsa Indonesia adalah sebuah harga yang tidak bisa di nilai. Ada banyak daerah yang memiliki potensi besar, tapi malah di kelola oleh asing. 

Bahkan beberapa kasusnya, pabrik Cengkeh di kuasai asing, apakah masyarakat Indonesia tidak bisa mengelolanya ? Bukan tidak bisa, semua bisa, selama kita mau belajar, dan kesempatan-kesempatan mampu di ciptakan bersama.

My Picture's
My Picture's

UMKM harus di latih agar mereka mampu menjajakan produknya ke luar negeri. Tapi pada kasus-kasusnya produk-produk mereka yang sampai ke luar negeri, tak di dukung oleh pemerintah dan mereka hanya berjalan sendiri. 

Pemerintah jangan hanya mecanangkan "UMKM adalah ujung tombak perekonomian Indonesia, kita harus mendukung UMKM", tapi harus ada aksi-aksi yang nyata, permudah semua peraturan birokrasi. Berikan modal bagi pelaku UMKM, bukan di beri utang dengan bunga 30% - 50%. 


Para Pekerja harus di latih bukan hanya untuk bekerja, tapi di latih untuk menjadi ahli di dalam bidangnya. Ilmu pengetahuan yang luas dan keterampilan perlu di tingkatan. 

Kita sangat tahu mayoritas lulusan pelajar kita hanya SMA, bahkan SMP. Kita tak sebesar negara tetangga, atau negara-negara besar di Eropa, masalah pendidikan kita bahkan layaknya negara-negara kecil di Afrika. 

Jangan ngakunya besar, kalau pendidikan kita saja tidak merdeka. Yang perlu di tingkatan bukan pendidikan yang di kota-kota besar, tapi daerah terpencil juga perlu di perhatikan. 

Sudah berapa lama kita melupakan daerah terpencil ?, Sudah berapa banyak daerah yang kita telah lupakan ?, Apakah seperti itu kita akan menjadi bangsa yang besar ? Jangan bermimpi terlalu tinggi. Itu seperti yang kita ucapkan kepada mereka yang hidupnya terpencil, padahal mimpi mereka besar. Daripada mereka yang hidupnya di kota besar, tapi mimpinya kecil dan rendah.

hai.grid.id
hai.grid.id
Apakah kita selama ini benar-benar melihat detail kecil, padahal sesuatu yang kecil itu adalah cara kita untuk menjadi besar.

Negara kita sudah terlalu lama menjadi budak, jika hanya menjadi pekerja, dari zaman penjajah kita juga sudah Romusha. Kalau hanya menjadi pengusaha, kita juga dari dulu sudah jualan sayur keliling komplek. Memangnya jualan sayur untungnya kecil ? Banyak. 

Kita ingin merdeka, dan berkuasa di negara kita sendiri. Bukan mereka yang menanamkan modalnya untuk perusahaannya di dalam negeri, dan menguasai pasar di Negera kita, kita tahu Negera kita adalah sebuah pangsa pasar yang besar. Tapi biarkanlah kita menjadi penguasa pasar di Negera kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun