Mohon tunggu...
Rahmad Wijaya
Rahmad Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya orang yang kesana-kemari untuk belajar

Semua kisah yang terjadi adalah seni di dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mencari Udara Bersih di Ibu Kota

2 November 2021   19:05 Diperbarui: 2 November 2021   19:52 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak dari kita lebih memikirkan bagaimana melebarkan jalan, meningkatkan jalan layang, membuka jalan baru. Yang katanya akan memberikan solusi kemacetan. Tapi tidak berpikir bagaimana pohon-pohon juga harus tumbuh untuk menyerap polutan yang di hasilkan dari kendaraan yang melewati jalan tersebut. Jika yang di tumbuhi pepohonan hanya di hutan kota saja, itu saja tidak cukup. 

Pepohonan di ibukota dengan tingkat polutan yang tinggi berkerja lebih ekstra, bagaimana tidak. Pohon di ibukota jarang di rawat & juga jarang di siram oleh air. Pepohonan bertahan hidup sendirian, tapi banyak memikul beban. Beban cuaca panas, beban menyerap karbondioksida, beban mencari serapan air sendiri. Jika pohon sudah tua, mereka harus di tebang oleh pemelihara lingkungan setempat. Padahal jumlah penduduk di Ibukota sangat tinggi, namun jumlah pepohonan di Ibukota sangat sedikit, ini akan mempengaruhi kualitas hidup di Ibukota. Apalagi yang kita tahu jumlah penduduk di Ibukota sudah sangat padat, bahkan rumah-rumah warga sangat berhimpitan.

Lalu, bagaimana dengan manusianya? Kualitas udara bukan hanya mengancam kesehatan pernapasan tapi juga kesehatan mental. Kesehatan mental memang bermula dari fisik yang kurang baik, fisik yang kurang baik timbul dari masalah-masalah yang ada di organ tubuh. Kurangnya pasokan Oksigen ke dalam jaringan tubuh disebut Hipoksia, ini juga mempengaruhi kinerja kita. Mudah letih karena  anemia, sering pening akibat kurangnya oksigen ke dalam otak. 

Di antara dua dan banyaknya masalah yang terjadi akibat kurangnya oksigen semua itu membuat kita cepat lelah, mudah marah, hilangnya fokus pada otak membuat kinerja menjadi buruk yang berdampak pada pekerjaan kita. Masalah-masalah sederhana ini tanpa kita sadari berentetan satu sama lain, kadang kesalahan terjadi bukan karena orang lain tapi dari diri sendiri yang kurang berhati-hati. Kesalahan itu bahkan, bukan hanya berdampak pada diri kita sendiri, tapi juga orang lain terkena akibatnya.

Memulai kehidupan baru yang lebih baik lagi

Alangkah baiknya dari sekarang kita menjaga lingkungan kita, karena lingkungan diciptakan untuk keperluan kita menjalani hidup.

Mulai dari hal yang sederhana kita rubah, lalu mengubah lainnya, merangkul oranglain dan bukan mengejeknya. Dari sekarang kita mulai, untuk kehidupan kita dan kehidupan yang akan datang agar lebih baik lagi. 

Mencari Udara Bersih di Ibukota bagian dari : Mengaku Waras di Era Yang Sakit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun