Saya sedang asyik membaca buku berjudul CONTAGIOUS: Rahasia di Balik Produk dan Gagasan yang Populer karya Jonah Berger bulan ini. Bukunya sendiri sudah cukup lama dengan kertas yang ada bercak-bercak kuning, tetapi Alhamdulillah saya mendapatkannya dari seorang teman.
Buku ini sangat menarik dan cocok untuk siapa saja yang bekerja di dunia kreatif seperti konten kreator, pemilik merek, marketing, atau divisi branding. Salah satu pembahasan yang baru saja saya selesaikan adalah mengenai apakah semua emosi mendorong orang untuk berbagi sesuatu.
Emosi apa yang sebenarnya membuat orang bersemangat untuk membagikan sesuatu? Ternyata, ada beberapa emosi yang sangat efektif:
Emosi Positif: Takjub, Bersemangat, Senang (Humor)
- Contoh takjub: Alat blender yang bisa menghancurkan bola basket atau PREP Studio yang pernah bagi-bagi 40 vespa gratis. Semakin membuat orang terkejut, semakin menjadi bahan perbincangan. Takjub yang positif tentu saja.
Emosi Negatif: Marah, Cemas
- Contoh marah: Berita tentang oknum yang mengkorupsi dana kesehatan sekian triliun. Berita seperti ini segera menjadi viral karena ada emosi marah yang tersampaikan.
- Contoh cemas: Berita tentang perkiraan lapangan pekerjaan yang semakin susah di tahun 2025. Berita seperti ini juga cepat tersebar karena ada emosi cemas yang terlibat.
Berbeda dengan kampanye kesedihan yang juga bisa mendorong orang untuk berbagi, namun dari riset yang dilakukan penulis dan timnya, ternyata tidak setinggi emosi marah dan cemas.
Sebagai penutup, saya kadang masih heran kenapa berita tentang surga dan neraka tidak sefamiliar itu bagi kita. Padahal, topik ini bisa menumbuhkan rasa takjub dan semangat (surga), serta marah dan cemas (neraka). Apakah karena hati kita sudah rusak sehingga emosinya tidak bisa tertangkap?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H