Mohon tunggu...
Rahmad Arif Setiawan
Rahmad Arif Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - teknisi AC

seorang teknisi AC Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kurangkai Hikmah Hari Ini dengan “Memetik Matahari”

10 Mei 2014   06:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:39 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7.dibuku ini juga diberikan perbedaan kerja perusahaan ala barat dan perusahaan yang ala indonesia..

8. dan bab terakhir menceritakan kisah seorang tukang becak namanya pak min, yang selalu punya integritas yang tinggi.. walo penghasilannya dikit.. tak mengeluh.. jujur.. dan hebatnya bisa menyekolahkan anaknya sampai kuliah dan sekarang menjadi guru..

Kata terakhir dalam buku itu saya ingat begitu sangat.. hindarilah pola instan seperti para kawula muda kebanyakan sekarang, untuk menjadi sukses harus mengikuti proses dan salah satu kunci kesuksesan proses itu adalah sikap,sikap dan sikap.... begitulah buku berkesan yang saya baca kira-kira menyita waktu 2 jam itu... sebenarnya masih banyak hal yang belum saya sampaikan disini.. cukup point besarnya saja.. dan semoga kawan-kawan bisa juga membacanya.. sebagai motivasi lebih bagi kita. Karena Ketika seseorang sudah puas dengan hasil yang dicapai, maka siap-siap rival anda akan menyalip anda.. jangan terlena karena anda sudah diatas.. kalo sudah diatas, tugas yang paling sussahhhh adalah mempertahankannya..  semangat.

Oh iya, didalam buku itu menceritakan bahwasanya.. manusia akan terlena dengan apa yang sudah tersaji dihadapan kita, tidak mau merubahnya.. padahal bisa dirubah sedemikian hingga bisa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.. seperti dalam sebuah organisasi , organisasi kebanyakan melakukan kegiatan hal yang sama dari tiap tahun.. tanpa ada unsur/kegiatan yang baru.. bila dikatakan nanti ada inovasi kok dalam kegiatannya.. padahal dibutuhkan sebuah pembaharuan guna mencapai visi kedepan.. visinya udah ada.. akan tapi kegiatannya cenderung stagnan/tetap berjalan ditempat.. sesegera coba naikkan level.. berani menghadapi tantangan.

Dan juga melihat kondisi jangan Cuma yang terlihat yang paling gedhenya, tapi coba lihat juga kemungkinan kecilnya.. ibarat lilin ditengah kegelapan.. yang dilihat kebanyakan orang adalah kegelapannya .. mengerikan..menakutkan.. tapi coba kita berusaha fokus pada lilin yang bercahaya itu.. masih ada harapan .. masih ada harapan dan masih ada harapan.. bagi orang yang bisa mengambil hikmahnya..

Mungkin itu dulu yang bisa saya ceritakan.. sebenarnya masih ada kegiatan selanjutnya belum saya ceritakan..

Dengan cara mengingatnya hati kita minimal tergerak akan kepemahaman itu, dan dengan cara melakukannya (to action) kita pasti akan menerima kebermanfaatannya. So keep spirit wahai anak muda.. kini kau semakin dewasa.. indonesia kian dekat memanggil anda.. dan tonggak penerus tahta indonesia ada ditangan kita...

Terus mencoba menebarkan hikmah.. yah Cuma biasa-biasa saja dari saya.. dan saya percaya kawan-kawan lebih luar biasa ... awesome and meaningfull...

Rahmad-Math undip mencoba berbagi  #bahagia itu sederhana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun