Mohon tunggu...
RAHMAD MAULANA
RAHMAD MAULANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - uin suska riau

hobi memancing dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengajarkan Anak Mengelola Keuangan, Dengan 7 Cara Mengajarkan Anak Mengelola Keuangan, dengan 7 Prinsip

27 Juni 2024   10:47 Diperbarui: 27 Juni 2024   11:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uang memang bukan segalanya, tapi prinsip mengatur uang penting untuk ditanamkan sejak dini. Ini merupakan dasar pengetahuan finansial yang akan berguna di kemudian hari. Dengan mengajarkan anak mengelola keuangan kita juga membekalinya dengan  skill yang penting untuknya.

Keuangan finansial ini mencakup bagaimana anak menyikapi uang dengan baik dan bijak. Misalnya dengan menanamkan kebiasaan untuk berpikir kritis sebelum membeli barang atau menyuruh anak kita menabung sekedar menanamkan kebiasaan menyisihkan keuangan yang kita berikan.

Kadang orang tua sering melakukan atau memiliki kecenderungan membelikan apa yang di mau anak kita, Supaya upaya mengajarkan anak mengelola keuangan bisa lebih terarah, terutama bagi kamu yang merasa hidup sebagai sandwich generation, kamu bisa mengikuti 8 prinsip ini.

1. dibiasakan saat masih dini

Sedini apa? Sebelum si kecil menginjak usia 7 tahun! Saat anak sudah bisa berkomunikasi, kamu sudah bisa menanamkan financial literacy dalam dirinya. Nggak mikir yang ribet-ribet, sesimpel menjelaskan padanya apa fungsi uang dan bagaimana menggunakannya. Mengajarkannya melalui permainan juga bisa membantu si kecil lebih paham. Misalnya dengan mengajaknya bermain supermarket atau monopoli.

2. mengajarkan tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan

Untuk mengajarkan anak mengelola keuangan, langkah pertama adalah membantunya mengenali perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Jelaskan bahwa kebutuhan menyangkut hal-hal dasar seperti makanan, tempat tinggal, pakaian, kesehatan, dan pendidikan. Keinginan adalah hal yang tidak wajib dipenuhi tapi akan menyenangkan jika terpenuhi. Misalnya tiket bioskop, permen, pakaian rancangan desainer ternama, sepeda, atau smartphone terkini.

3. menanamkan kebiasaan menabung

Belajar menabung bukan hanya kebiasaan finansial yang penting dimiliki, tetapi juga mengajarkan disiplin dan membuat si kecil belajar mengenali kebutuhannya di masa depan. Ajarkan padanya tentang pentingnya menabung untuk membeli kebutuhan yang lebih besar. Ketika ia tahu fungsi uang, ia pun akan melihat bagaimana uang digunakan sehari-harinya.

4. ajarkan anak tentang payahnya mencari uang

Tunjukkan bahwa untuk mendapatkan uang ada usaha yang harus dilakukan. Misalnya dengan bercerita bagaimana kamu bekerja dari pagi sampai malam untuk mendapat gaji dari perusahaan. Lalu ceritakan apa yang kamu lakukan dalam pekerjaan tersebut, berapa lama, dan seberapa sulit. Bisa juga memberi uang saku dan mengajarkan anak untuk menyisih kan uang jajan yang dikasih serta menabungnya.

5. menentukan tujuannya

Sejak kecil, dorong ia untuk menentukan tujuannya sendiri. Kamu menabung untuk apa? Mengajarkan anak untuk menabung tanpa menjelaskan apa tujuannya adalah hal yang sia-sia. Membantu anak menentukan tujuan menabung bisa membuatnya lebih termotivasi.

6. mengajarkan saling berbagi sesama

ketika anda sudah memberi uang jajan maka ajarkan juga saling berbagi sesama dan membantu kawannya yang memiliki kesusahan ekonomi atau tidak ada jajan.

7. beriakan contoh yang baik

memberikan contoh bahwa bagaimana caranya kamu mengelola keuangan karena anak kecil biasanya akan mencotoh dari apa yang dilihat nya. Pada akhirnya, mengajarkan anak mengelola keuangan merupakan proses panjang. Namun dengan upaya yang terus-menerus dan penyampaian pesan yang jelas tentang uang, perlahan si kecil akan belajar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun