Mohon tunggu...
Rahmad Muarif
Rahmad Muarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Andalas

Seorang Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas andalas

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Veganisme: Tren Kesehatan dan Komunitas Toxic

15 Oktober 2023   15:12 Diperbarui: 15 Oktober 2023   15:21 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.istockphoto.com

Tren Veganisme atau vegan belakangan ini menjadi tren Kesehatan populer saat ini sebab  vegan dianggap sebagai diet terbaik sebab pada dasarnya kita merubah pola menjadi hanya memakan buah dan sayuran menjadi makan utama serta menghilangkan unsur hewani dalam makanan, sebab bagi vegan hewan juga berhak untuk hidup, namun, walupun Veganisme merupakan tren yang sehat dan kepedulian pada kehidupan hewan, saat kita mencari atau menemukan tentang Vegan media sosial, maka kita pasti akan menemukan berbagai hal yang nenunjukan betapa tidak disukainya para vegan dan bahkan hingga menjadi bahan olok-olokan, untuk itu maka  perlulah kita menelusuri apa itu Veganisme.

Apabila ditelusuri dari asal kata, vegan berasal dari kata vegetables atau sayur-sayuran, walau begitu vegan dan vegetarian adalah hal yang berbeda walaupun asal katanya sama. Vegetarian adalah gaya hidup yang mempraktikan konsumsi sayur-sayuran sebagai makanan utama mereka, biasanya seorang vegetarian sangat menghindari konsumsi hewani seperti daging, tapi Sebagian masih mengizinkan konsumsi produk hewani seperti telur, susu, dan madu. Vegan dapat dikatakan versi lebih extrim/keras dari vegetarian, seorang Vegan menerapkan gaya hidup yang bebas dari segala yang berkaitan pada eksploitasi hewan, mereka menolak untuk mengosumsi segala produk hewani, menolak penggunaan hewan sebagai bahan pembuatan pakaian, bahkan menolak penggunaan hewan sebagai bahan uji coba Lab, para penganut Veganisme pada dasarnya percaya bahwa hewan juga berhak atas kehidupan dan kebebasan

 Gaya hidup vegan pada dasar telah ada sejak masa manusia purba, dimana saat itu manusia belum mengembangkan kemampuan untuk berburu dan hanya mengumpulkan makanan yang ada di sekitar mereka, selain itu gaya ini juga dilakukan untuk tujuan relegius di beberapa keyakinan seperti pada para Penganut Hindu dan Buddha, tapi Istilah "Vegan" baru muncul pada tahun 1944 di Inggris, dimana sekelompok kecil vegan mendirikan komunitas pertama mereka. Kemunculan Veganisme sangat berkaitan dengan trend Kesehatan dan diet, lingkungan dan moral.

Penganut veganisme percaya bahwa manusia dapat hidup tanpa harus bergantung pada ekploitasi pada hewan, mereka juga yakin dengan mengganti konsumsi produk hewani dengan sayuran dan buah-buahan menjadikan kehidupan menjadi lebih sehat dan memang benar dengan meningkatkan konsumsi buah dan sayuran dan mengurangi konsumsi daging dapat bermenfaat untuk mengurangi resiko kanker dan serangan jantung, kesadaran akan lingkungan juga menjadi alasan munculnya veganisme sebab, usaha peternakan merupakan salah satu penyumbang karbon penghasil efek rumah kaca.

Selain itu para Vegan menganggap Tindakan pembunuhan hewan untuk diambil daging, kulit dan bulunya adalah Tindakan yang kejam selain itu mereka bahkan juga menolak dan memprotes segala bentuk usaha peternakan, pemerahan, penggunaan hewan untuk uji coba laboratorium, hingga penggunaan produk yang melibatkan hewan. Penganut vegan percaya bahwa setiap hewan seharus harus dilindungi dan berhak untuk hidup bebas tanpa harus dimanfaati oleh manusia.

Trend Veganis menjadi banyak diminati disekitar tahun 60-an dan 70-an sebab veganisme menjadi Gerakan budaya di negara-negara barat untuk menjalankan diet dan kehidupan yang lebih sehat, serta peningkatan minat pada perkebunan organik, disaat bersamaan tren pencarian spiritual juga sedang gencar-gencarnya di negara barat, dimana spiritual ala hindu dan buddha sangat diminati sehingga semakin banyak orang yang tertarik dengan veganisme, ditahun-tahun berikutnya dihasilkan penelitian yang berpendapat bahwa diet yang berdasar lemak dan protein hewan, diet yang umum di barat, sebenarnya merugikan Kesehatan, selain itu juga muncul buku-buku yang merekomendasikan gaya hidup vegan dan vegetarian yang mengkaitkan kerusakan lingkungan akibat peternakan, hal inilah yang kedepannya mendorong kepopoleran gaya hidup vegan. 

Makin populernya Veganisme memunculkan dampak positif dan negatif di masyarakat, dampak positifnya masyarakat sadar akan manfaat Kesehatan dari konsumsi nabati dalam kehidupan dan pecegahan kerusakan lingkungan oleh industri peternakan, serta pengurangan terhadap eksploitasi berlebihan terhadap hewan.

 Dampak negatif dari makin dikenalnya tren Veganisme ialah munculnya sekelompok vegan garis keras yang dalam kampanye dan protes mereka terhadap ekploitasi hewan biasanya sangat mengganggu masyarakat, bagaimana tidak, para vegan garis keras ini kerabkali memaksa pendapat mereka tentang pola hidup mereka ke orang non-vegan dan menganggap orang dengan pola hidup yang masih memakan daging sebagai orang yang biadab, yang tidak peduli Kesehatan serta lingkungan, padahal telah banyak penelitian yang bependapat bahwa manusia sebenarnya memerlukan manfaat baik nabati maupun hewani untuk hidup sehat. 

Tindakan lain dari para vegan ekstrim yang mengganggu adalah saat melakukan protes, mereka kerap memutar video kekerasan terhadap hewan yang ditampilkan dihadapan umum yang tentu tidak dapat diterima semua orang, ada pula Tindakan penumpahan atau pembuangan makanan dari produk hewani sebagai bentuk protes mereka, di media sosial sangat mudah ditemukan kampanye vegan yang besifat sangat provokatif yang menimbulkan perdebatan tiada henti antara para vegan dan non vegan, yang paling parah dari Tindakan para vegan garis keras ini adalah melakukan pengancaman dan terror, hal ini terjadi di prancis dimana 2 orang vegan ditangkap polisi setelah dilaporkan telah meneror para tukang daging.

Di Australia para vegan melakukan pengancaman pada para peternak, di beberapa negara barat lainnya mereka mendatangi retoran yang menjual daging dan melakukan protes yang tentu sangat menggang kenyamanan pengujung restoran yang tentu bedampak pada bisnis retoran itu sendiri . dari perilaku-prilaku Toxic para vegan inilah Veganisme yang sebelumnya dianggap tren positif untuk Kesehatan berubah menjadi sebuah Gerakan yang di isi sekumpulan orang sombong yang yang sangat peduli pada hewan bahkan melebihi pada manusia dan kerab mengganggu ketentraman orang lain yang tidak sepemikiran dengan mereka, sehingga Gerakan vegan sekarang seringkali menjadi bahan lelucon, bahkan beberapakali orang-orang yang menentang veganisme mendatangi protes vegan dengan membawa dan memakan daging dihadapan para vegan sebagai bentuk ejekan.

Di Indonesia Veganisme juga telah mulai menjadi trend belakangan ini, bahkan menurut Global vegan indeks 2017, Indonesia menjadi negara ramah Vegan peringkat ke 16 di dunia dari 138 negara, kalau boleh jujur pun tanpa Gerakan vegan pun orang Indonesia sebenarnya orang Indonesia pun sebenarnya cukup jarang makan daging sebab harga yang masih tidak terjangkau oleh Sebagian masyarakat dan kekayaan alam Indonesia telah menghasilkan bebagai bahan nabati yang diolah menjadi bebagai makanan tradisional seperti pical, gado-gado, lotek, DLL. Hingga saat ini di Indonesia Gerakan vegan yang bersifat ekstrim masih belum terjadi, tapi di media sosial sudah ada mulai ada debat kusir para vegan indonesia yang mendorong untuk pengurangan konsumsi daging di Indonesia, tentu saja hal ini menjadi masalah yang sangat lucu karena tingkat konsumsi daging di Indonesia sudah sangat rendah.

Bahkan tingkat konsumsi daging di Indonesia sudah termasuk dibawah rata-rata dunia, malah Tindakan para vegan ini sangat bertentangan dengan usah pemerintah yang ingin memberantas Stunting yang di derita anak Indonesia dengan peningkatan konsumsi makanan bergizi, salah satunya berasal dari daging. Tindakan vegan di Indonesia yang paling mengganggu terjadi pada hari raya Idul adha, setiap idul adha sudah pasti akan muncul narasi-narasi yang menentang idul adha karena prosesi penyembelihan hewan qurban, berapa kali narasi-narasi yang muncul sangat profokatif dan bisa saja menimbulkan gangguan bagi kerukunan masyarakat di Indonesia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Tren Veganism merupakan tren Kesehatan yang yang dapat menjadi alternatif diet dengan hanya memakan makanan dari hasil nabati , selain itu Veganisme membawa pesan akan pentingnya kehidupan hewan dengan menolak segala bentuk eksploitasi terhadap hewan, namun makin dikenal dan makin banyaknya pengikut Veganisme, mendorong munculnya para vegan ekstrim yang cenderung memaksakan pemikiran pada pada orang lain, hal ini berakibat pada tak tersampaikannya pesan-pesan positif Veganisme dan malah berakibat pada ketidaksukaan dan ejekan dari orang yang merasa terganggu dengan prilaku para vegan ekstrim nan toxic.

Di Indonesia, tren Veganisme mulai diminati masyarakat sebagai salah satu alternatif diet, berkat kekayaan alam Indonesia, kita dapat menemukan berbagai varian bahan Nabati yang diolah oleh masyarakat menjadi makanan tradisional, sehingga Indonesia menjadi peringkat 16 dari 138 negara paling ramah bagi Vegan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun