Mohon tunggu...
Rahmad Muarif
Rahmad Muarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Andalas

Seorang Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas andalas

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Veganisme: Tren Kesehatan dan Komunitas Toxic

15 Oktober 2023   15:12 Diperbarui: 15 Oktober 2023   15:21 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Australia para vegan melakukan pengancaman pada para peternak, di beberapa negara barat lainnya mereka mendatangi retoran yang menjual daging dan melakukan protes yang tentu sangat menggang kenyamanan pengujung restoran yang tentu bedampak pada bisnis retoran itu sendiri . dari perilaku-prilaku Toxic para vegan inilah Veganisme yang sebelumnya dianggap tren positif untuk Kesehatan berubah menjadi sebuah Gerakan yang di isi sekumpulan orang sombong yang yang sangat peduli pada hewan bahkan melebihi pada manusia dan kerab mengganggu ketentraman orang lain yang tidak sepemikiran dengan mereka, sehingga Gerakan vegan sekarang seringkali menjadi bahan lelucon, bahkan beberapakali orang-orang yang menentang veganisme mendatangi protes vegan dengan membawa dan memakan daging dihadapan para vegan sebagai bentuk ejekan.

Di Indonesia Veganisme juga telah mulai menjadi trend belakangan ini, bahkan menurut Global vegan indeks 2017, Indonesia menjadi negara ramah Vegan peringkat ke 16 di dunia dari 138 negara, kalau boleh jujur pun tanpa Gerakan vegan pun orang Indonesia sebenarnya orang Indonesia pun sebenarnya cukup jarang makan daging sebab harga yang masih tidak terjangkau oleh Sebagian masyarakat dan kekayaan alam Indonesia telah menghasilkan bebagai bahan nabati yang diolah menjadi bebagai makanan tradisional seperti pical, gado-gado, lotek, DLL. Hingga saat ini di Indonesia Gerakan vegan yang bersifat ekstrim masih belum terjadi, tapi di media sosial sudah ada mulai ada debat kusir para vegan indonesia yang mendorong untuk pengurangan konsumsi daging di Indonesia, tentu saja hal ini menjadi masalah yang sangat lucu karena tingkat konsumsi daging di Indonesia sudah sangat rendah.

Bahkan tingkat konsumsi daging di Indonesia sudah termasuk dibawah rata-rata dunia, malah Tindakan para vegan ini sangat bertentangan dengan usah pemerintah yang ingin memberantas Stunting yang di derita anak Indonesia dengan peningkatan konsumsi makanan bergizi, salah satunya berasal dari daging. Tindakan vegan di Indonesia yang paling mengganggu terjadi pada hari raya Idul adha, setiap idul adha sudah pasti akan muncul narasi-narasi yang menentang idul adha karena prosesi penyembelihan hewan qurban, berapa kali narasi-narasi yang muncul sangat profokatif dan bisa saja menimbulkan gangguan bagi kerukunan masyarakat di Indonesia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Tren Veganism merupakan tren Kesehatan yang yang dapat menjadi alternatif diet dengan hanya memakan makanan dari hasil nabati , selain itu Veganisme membawa pesan akan pentingnya kehidupan hewan dengan menolak segala bentuk eksploitasi terhadap hewan, namun makin dikenal dan makin banyaknya pengikut Veganisme, mendorong munculnya para vegan ekstrim yang cenderung memaksakan pemikiran pada pada orang lain, hal ini berakibat pada tak tersampaikannya pesan-pesan positif Veganisme dan malah berakibat pada ketidaksukaan dan ejekan dari orang yang merasa terganggu dengan prilaku para vegan ekstrim nan toxic.

Di Indonesia, tren Veganisme mulai diminati masyarakat sebagai salah satu alternatif diet, berkat kekayaan alam Indonesia, kita dapat menemukan berbagai varian bahan Nabati yang diolah oleh masyarakat menjadi makanan tradisional, sehingga Indonesia menjadi peringkat 16 dari 138 negara paling ramah bagi Vegan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun