Mohon tunggu...
Rahmad Hidayat
Rahmad Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IADU Asahan Daar Al-Uluum

Saya Mahasiswa IAIDU Asahan daar al-uluum, fakultas Dakwah/Prodi KPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikologi Individu Pengguna Internet

14 Januari 2024   00:13 Diperbarui: 14 Januari 2024   00:13 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

  • Kebebasan mengakses situs-situs pornografi

 

67% pernah mengakses situs porno (mereka yang mengunduh berusia 10-15 tahun dan paling banyak antara 10-13 tahun), dan 61% sudah pernah menonton film porno (mereka yang mengunduh berusia 10-15tahun dan paling banyak antara10-13 tahun). Ketersedianya banyak situs berbau pornografi membuat anak-anak berusia 10-15 semakin mudah untuk mendapatkan informasi pornografi. Hal ini membuat perilaku hubunga seksual pada sepasang kekasih dibawah umur semakin meningkat, akibatnya banyak orang yang melakukan aborsi akibat hamil diluar nikah[4]

 

D. Computer Supported Cooperative Work

Computer Supported Cooperative Work (CSCW) adalah bidang studi yang berfokus pada perancangan dan evaluasi teknologi baru untuk mendukung proses sosial kerja, dikarenakan mitra yang berjauhan. Istilah Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. Dimana saat itu CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Kemudian beberapa orang berpendapat CSCW sama dengan Groupware. Groupware adalah jenis software yang membantu kelompok kerja yang terhubung ke jaringan untuk mengelola aktivitas mereka.

Mungkin salah satu contohnya penerapan CSCW pada bidanggame pendidikan yaitu dimana para siswa melakukan kelas virtual dan saat itu sedang mengerjakan ulangan harian dimana para siswanya saat melakukannya tidak benar-benar berada di kelas tetapi bisa dimana saja yang memungkinkan siswa tersebut untuk bisa terhubung pada suatu jaringan. Contoh lainnya yaitu fasilitas chating dimana seseorang bisa berdiskusi melalui antarmuka teks tanpa harus bertatap muka secara langsung.[5]

 

Komunikasi yang normal antar manusia

 

  • Komunikasi face-to-face Pada komunikasi face to face Tidak hanya meliputi bicara dan pendengaran, tapi juga menggunakan bahasa tubuh dan tatapan mata.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun