GUNUNG KIDUL - Di Indonesia, potensi bencana alam sangatlah tinggi mengingat posisinya yang berada di Cincin Api Pasifik dan memiliki topografi yang beragam. Dari gempa bumi hingga letusan gunung berapi, banjir hingga tanah longsor, Indonesia telah mengalami berbagai bencana alam yang merugikan.
Bencana tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik yang besar, tetapi juga mengakibatkan dampak psikologis, ekonomi, dan sosial yang luas. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat, sehingga diharapkan dapat mendorong langkah mitigasi yang efektif dalam mengurangi risiko dan kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari bencana alam. Hal ini tentu saja harus ditunjang dengan keterampilan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang mumpuni. Dampak yang bersifat psikologis juga harus diperhatikan, dengan salah satu cara awal yang efektif berupa pertolongan pertama psikologis (psychological first aid) pada korban terdampak.Â
Mahasiswa KKN-PPM UGM periode I tahun 2024 yang bertugas di lokasi penempatan Kelurahan Terbah, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, melaksanakan program penyuluhan terkait kesiapsiagaan bencana, pelatihan P3K, serta pelatihan psychological first aid yang dilakukan terhadap Kader Posyandu dusun Pudak  dan masyarakat di sekitar dengan judul program "BERDIKARI: Bersama dalam Kesiapsiagaan Bencana, Pelatihan P3K, serta Pelatihan Bantuan Kesejahteraan Psikologis di Dusun Pudak Kelurahan Terbah". Program dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Mei 2024 bertempat di Balai Dusun Pudak, Kelurahan Terbah.
Program diawali oleh sambutan dari koordinator unit YO-081 KKN-PPM Patuk UGM 2024, Yogi Tri Sumarno, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi kesiapsiagaan bencana oleh anggota yaitu Putri Rahmadyani Condroasih. Setelah itu, dilakukan pemaparan materi pelatihan P3K oleh Dharma Yafi Dhanusiri, serta pemaparan materi psychological first aid oleh Arma Zalfa Nadifah.
"Senang sekali karena kegiatan hari ini berjalan lancar dan para kader serta masyarakat menunjukkan antusiasme yang luar biasa,"tutur Yogi Tri Sumarno, koordinator unit (kormanit) kelompok KKN-PPM Patuk UGM 2024.
Selain antusiasme yang luar biasa, peserta juga merasakan senang karena mendapatkan pengetahuan baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. "Ilmu yang disampaikan sangat bermanfaat dan beberapa belum pernah kami dengar sebelumnya, contohnya tas siaga bencana, bantuan hidup dasar, dan cara pendekatan psikologis terhadap korban bencana."ujar Ibu Ani Kurnianingsih, Kepala Dusun Pudak, Kelurahan Terbah, yang turut serta mengikuti kegiatan.
Setelah kegiatan penyuluhan selesai, dilakukan penyerahan alat P3K untuk Dusun Pudak yang diwakili oleh Ibu Ani. "Semoga ke depannya ilmu yang disampaikan bisa diterapkan, dan terus berkelanjutan."pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
