Mohon tunggu...
rahmaaulia
rahmaaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

auliaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian, Syarat, Sifat-Sifat, dan Jenis-Jenis Paragraf

9 Desember 2024   19:35 Diperbarui: 9 Desember 2024   19:34 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Paragraf

Menurut Akhaidah dkk (1999:144), pengertian paragraf adalah inti penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.

Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125), pengertian paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.

Menurut Ramlan (2010: 23), pengertian paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.

Menurut Gorys Keraf (1979:62), alinea atau paragraf adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau luas dari kalimat dan merupakan himpunan dari kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.

Menurut Lamuddin Finoza (2004:149), pengertian paragraf atau alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.

Syarat Paragraf yang Efektif

Dua syarat paragraf yang efektif adalah kesatuan dan koherensi:

1. Kesatuan

Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik tersebut. Oleh sebab itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan pokok tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca. Satu paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut.

Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik (Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi. 2009: 35). Semua kalimat berfokus pada topik dan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesatuan dalam sebuah paragraf itu, kalimatnya harus saling berkaitan yang membentuk satu kesatuan dan hanya terdapat satu gagasan pokok.

2. Kepaduan

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik

Pembaca dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya loncatan pikiran yang membingungkan. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan adanya kepaduan. Jadi, Kepaduan atau koherensi dititikberatkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat (Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi. 2009: 37).

Kalimat-kalimat dalam paragraf itu sebaiknya memiliki kesesuaian yang dibangun dari kalimat topik. Kepaduan antar kalimat dalam paragraf itu meliputi dua macam, yaitu kepaduan bentuk dan kepaduan makna. Kepaduan makna adalah kepaduan informasi yang disebut koherensi dan kepaduan dibidang bentuk disebut kohesi. Paragraf yang memiliki kepaduan informasi bersifat kohesi dan kesesuaian di bidang bentuk disebut kohesif. Wacana yang baik dalam sebuah paragraf apabila memiliki dua kepaduan tersebut, yaitu kohesif dan koheren (Rohmadi dan Nasucha, 2010: 46).

Selain kesatuan dan koherensi, paragraf yang efektif juga harus memiliki kalimat topik dan pengembangan yang memadai.
Untuk membuat paragraf yang efektif, penulis juga perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  • Memilih kata yang tepat
  • Menggunakan alat kohesi gramatikal, seperti transisi, referensi, paralelisme, dan ellipsis
  • Menggunakan alat kohesi leksikal, seperti sinonim, antonim, hiponim, dan repetisi

Sifat-Sifat Paragraf Efektif

Paragraf yang efektif memiliki beberapa sifat, di antaranya:

Gagasan utama: Paragraf efektif mengandung satu gagasan utama atau pokok, dan dilengkapi dengan gagasan pendukung yang menjelaskan gagasan utama tersebut.

Kalimat penjelas: Kalimat penjelas dalam paragraf efektif harus mendukung gagasan pokok.

Kalimat lugas dan efektif: Gagasan utama dan gagasan pendukung dikemas dengan kalimat yang lugas dan efektif, serta tidak bertele-tele.

Antar kalimat saling berkaitan: Kalimat-kalimat dalam paragraf efektif saling berkaitan satu sama lain.

Koherensi: Paragraf efektif memiliki koherensi atau kepaduan kalimat, yaitu keterhubungan yang logis antara kalimat-kalimatnya.

Kelengkapan: Paragraf efektif memiliki unsur kelengkapan, yaitu memiliki beberapa kalimat penjelas yang bisa berupa fakta-fakta atau contoh-contoh.

Kalimat topik: Kalimat topik pada paragraf efektif memberikan sebuah pernyataan yang khusus.

Bukti-bukti: Paragraf efektif memiliki bukti-bukti yang mendukung pernyataan yang ada pada kalimat topik.

Kutipan-kutipan: Kutipan-kutipan dalam paragraf efektif digabungkan ke dalam kalimat penulis.

Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Gaya Penyampaiannya

Jenis-jenis paragraf berdasarkan daya penyampaiannya meliputi:

Paragraf deduktif
Paragraf yang gagasan pokoknya berada di awal paragraf, dan menyampaikan gagasan dari yang umum ke hal yang khusus.

Paragraf induktif
Paragraf yang gagasan pokoknya berada di akhir paragraf, dan menyampaikan gagasan dari hal yang khusus ke hal yang umum.

Paragraf deduktif-induktif
Paragraf yang gagasan pokoknya berada di awal dan akhir paragraf, dan menyampaikan gagasan dari hal yang umum ke hal yang khusus, kemudian ditegaskan kembali pada hal yang umum.

Paragraf narasi
Paragraf yang menceritakan rangkaian kejadian, baik peristiwa yang terjadi secara nyata atau fiksi.

Paragraf deskripsi
Paragraf yang menggambarkan suatu hal secara detail, sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan.

Paragraf eksposisi
Paragraf yang berisi informasi ilmiah atau nonfiksi.

Paragraf argumentasi
Paragraf yang biasa ditemui di teks opini atau naskah debat.

Paragraf persuasi
Paragraf yang berisi ajakan, dan bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau melakukan sesuatu sesuai keinginan penulisnya.

Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Pola Penalarannya

Jenis-jenis paragraf berdasarkan pola penalarannya adalah:

Paragraf deduktif
Paragraf yang gagasan utamanya berada di awal paragraf, dan kalimat penjelas berada setelahnya. Gagasannya berkembang dari umum ke khusus. 

Paragraf induktif
Paragraf yang gagasan utamanya berada di akhir paragraf. Paragraf ini diawali dengan penyebutan peristiwa khusus atau penjelasan yang mendukung gagasan utama. Paragraf induktif sering menggunakan konjungsi seperti "jadi", "akhirnya", "akibatnya", dan sebagainya. 

Paragraf ineratif
Paragraf yang gagasan utamanya berada di tengah paragraf. Paragraf ini memiliki pola khusus-umum-khusus, yaitu kalimat penjelas-kalimat utama-kalimat penjelas. 

Paragraf campuran atau paragraf deduktif-induktif
Paragraf yang memiliki gagasan di awal dan akhir.

Daftar  Pustaka 

Olivia, S. (2021, 15 september). Jenis Paragraf: Pengertian, Deduktif-Induktif, hingga Ide Pokoknya.

Rohmadi, Muhammad dan Yakub Nasucha. 2010. Paragraf Pengembangan dan Implementasi. Yogyakarta: Media Perkasa.

Siti, B. (2021). Pengertian Paragraf, Jenis Paragraf (Induktif, Deduktif, Deskriptif). Gramedia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun