Awal mula munculnya Teori Behaviorisme
Teori Behaviorisme muncul pada awal abad ke 20 oleh seorang psikolog Amerika yaitu John B. Watson dan juga B. F. Skinner sebagai reaksi dari pandangan awal psikologi yang menekankan pada introspeksi ataupun mengamati dari pengalaman dan pikiran seseorang secara subjektif saja. Mereka berpendapat bahwasanya psikologi itu bukan dari pengalaman introspektif melainkan dari perilaku yang dipelajari melalui lingkungan sekitar yang bisa diukur dan juga diamati.Â
Perkembangan teori behaviorisme oleh Skinner (reinforcement dan punishment)
Dalam perkembangan, Skinner melakukan sebuah eksperimen pada tikus dalam kotak yang lebih dikenal dengan sebutan Operant Conditioning yang mana pembelajaran terjadi menitikberatkan pada konsekuensi (baik penguatan atau hukuman) yang diberikan setelah perilaku tertentu.Â
Eksperimen SkinnerÂ
Skinner meletakkan tikus di dalam kotak yang dinamakan Skinner Box dimana tikus tersebut dapat menekan tuas untuk mendapatkan makanan (reinforcement positifnya tikus mendapatkan makanan) serta punishment dilakukan apabila tikus menekan tuas terus-menerus meskipun sudah diberikan makanan atau salah menekan tuas lain yang mengakibatkan sengatan listrik ringan terjadi, juga apabila tikus mencoba melarikan diri dari dalam kotak, dengan adanya punishment tersebut, dapat diketahui tikus berhenti menekan tuas berulang kali, atau menghindari menekan tuas yang salah dan juga berhenti mencoba melarikan diri. Â
Hasil dari eksperimen yang dilakukan oleh Skinner pada tikus dalam kotak tersebutlah yang menghasilkan bagaimana perilaku dapat dibentuk melalui penguatan (reinforcement) secara positif dan negatif serta hukuman (punishment).Â
Teori Behaviorisme sendiri telah ada sejak lama, namun tetap relevan di era teknologi saat ini meskipun munculnya pada saat teknologi belum semaju sekarang. Tentunya apabila dibandingkan dengan kemajuan teknologi di era digital pasti tidak akan bisa selalu efektif bila diterapkan pada tiap pembelajaran.
Berkaitan dengan hal tersebut pembelajaran juga telah melangkah ke arah yang lebih modern, maju, fleksibel, inovatif dan juga interaktif. Selain sudah hadir aplikasi yang membantu pelaksanaan pembelajaran online seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams dan lainnya, juga aplikasi belajar yang memudahkan siswa untuk bisa memahami materi, mengasah pengetahuan mereka secara mudah dan juga interaktif telah banyak berkembang di era digital saat ini.Â
Quizizz merupakan aplikasi yang bahkan bisa juga diakses melalui platform online (website). Di situs tersebut banyak sekali pilihan soal-soal yang tersedia mulai dari SD-SMA hingga perguruan tinggi. Guru juga bisa memanfaatkan aplikasi tersebut untuk melakukan pre-test, penguatan materi, latihan soal, post-test, ujian, serta remedial.Â
Pengguna Quizizz akan diarahkan untuk membuat akun terlebih dahulu sebelum memilih mengerjakan soal, setelah memiliki akun, pengguna akan bisa dengan mudah mencari dan memilih soal-soal (yang dapat berupa pilihan ganda dan isian) sesuai mata pelajaran yang dibutuhkan untuk pengerjaan latihan soal termasuk memasukkan kode dari guru untuk bisa mengakses soal yang memang disediakan guru untuk dikerjakan
Tidak hanya itu saja beberapa soal juga bisa memiliki durasi waktu pengerjaan, pengguna juga difasilitasi fitur pilihan untuk bisa memilih menggunakan durasi atau tidak, bisa juga memakai efek suara dan musik, meme di setiap pengerjaan soal, menggunakan power-up hingga evaluasi jika ada kesalahan menjawab.Â
Power-up bisa meningkatkan skor pengguna namun tidak mempengaruhi poin akurasi.Â
Beberapa kelebihan memanfaatkan Quizizz sebagai media pembelajaran :
1. Pembelajaran akan terasa lebih menarik dan interaktifÂ
2. Murid dapat lebih menikmati pembelajaran dibandingkan hanya mengikuti kelas biasa
3. Fitur di dalam Quizizz sudah diatur untuk kenyamanan pengguna sehingga memudahkan pemakaian dan fleksibel
4. Quizizz dapat digunakan secara gratis dan bisa diakses lewat platform online maupun aplikasiÂ
5. Dapat digunakan baik oleh murid maupun guru sebagai latihan soal maupun pembuatan soal disertai dengan fitur penambahan gambar yang membantu kejelasan soal.Â
Pengaitan antara Teori Behaviorisme dengan aplikasi interaktif QuizizzÂ
Apabila dikaitkan dengan teori Behaviorisme yang menekankan bahwa pembelajaran terjadi melalui hubungan antara stimulus (rangsangan) dan respons (tanggapan). Quizizz memberikan stimulus berupa soal yang diberikan kepada siswa, dan responsnya adalah jawaban yang mereka pilih atau tulis. Dalam proses tersebut, Quizizz memberikan respon balik secara langsung, baik berupa penguatan (reinforcement) atau konsekuensi dari kesalahan (punishment), yang sangat sesuai dengan prinsip Behaviorisme, berikut adalah penjelasannya :
- Reinforcement positif :Â Saat pengguna berhasil menjawab soal dengan benar terutama berkali-kali biasanya akan ada Power-up yaitu kekuatan efek yang dapat menambah skor pengguna untuk bisa mencapai urutan tertinggi di peringkat leaderboard
- Reinforcement negatif :Â Quizizz juga menghadirkan Power-up yang membantu saat pengguna menjawab salah soal biasanya soal tersebut akan muncul kembali agar pengguna bisa menjawab dengan benar, jadi meskipun pengguna tidak sengaja salah menekan pilihan jawaban ataupun tidak bisa menjawab dengan benar, masih ada kesempatan soal tersebut muncul kembali sebelum sesi menjawab soal berakhir.Â
- Punishment :Â Pada saat pengguna menjawab atau menekan jawaban yang salah, skor yang pengguna miliki tidak akan bertambah dan tentunya hal tersebut menyebabkan pengguna akan tertinggal peringkat dari pengguna lainnya pada leaderboard, kemudian apabila pengguna berhasil menjawab dengan benar secara beruntun (streak) dapat hilang dan mengulang isian (streak) dari awal bila sekali saja pengguna salah menjawab soal.Â
Pembelajaran pada era digital tentunya berbeda dengan era sebelum teknologi berkembang, pemakaian media digital dan juga media sosial sudah menjadi hal umum di khalayak sekitar. Sebagai pendidik tentunya beradaptasi dengan perkembangan zaman adalah langkah yang tepat, pemanfaatan teknologi secara bijak bisa menjadikan siswa akan memiliki kemudahan dalam belajar, mempermudah akses informasi hingga bisa mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan seperti memanfaatkan Quizizz sebagai latihan soal para siswa.Â
KesimpulanÂ
Perlunya pemanfaatan teknologi secara bijak di era digital memang sangat penting untuk direalisasikan, selain bisa memudahkan pembelajaran, siswa juga bisa mendapatkan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan, akses informasi pun lebih mudah didapat melalui internet, semua hal sudah lebih mudah dilakukan saat teknologi mendukung dan memfasilitasi kemudahan tersebut. Pemanfaatan aplikasi interaktif pendidikan seperti Quizizz tentunya sudah termasuk dalam memanfaatkan teknologi dengan baik dan tentunya akan lebih meningkatkan minat belajar siswa untuk tetap terlibat pembelajaran secara aktif dan kompetitif sejalan dengan prinsip teori Behaviorisme.Â
Daftar Pustaka
Sendi Wijaya. (2021, September 10). Masih relevankah behaviorisme dalam dunia pendidikan abad 21? Kompasiana.
Quizizz Support. (n.d.). Power-ups: Their types.
Quizizz. https://support.quizizz.com/hc/en-us/articles/360035742872-Power-Ups-Their-Types
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H