Mohon tunggu...
Rahmaannisa
Rahmaannisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah

Jakarta, Indonesia Arabic Language Education'2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teks Hasil Terjemahan Hadist Bahasa Arab-Indonesia

27 Desember 2021   14:02 Diperbarui: 27 Desember 2021   14:18 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Menerjemahkan bukan sekedar mengalihbahasakan teks dari bahasa awal ke bahasa yang dituju. Skill dalam menerjemahkan dan kemampuan penerjemah dalam mengalihkan makna atau estetika suatu bahasa pun menjadi sebuah kunci penting suksesnya suatu penerjemah. 

Pada kesempatan kali ini, saya mencoba menganalisis teks hasil terjemahan bahasa Arab - Indonesia dari salah satu hadist riwayat Bukhori muslim

Berikut adalah analisis terhadap hadist riwayat Bukhori :

عن ابنِ مسعودٍ قال : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ  وَ سَلَّمَ يَتَخَوَّلُنَأ بِالمَوْعِظَةٍ فِي الأَيَّامِ كَرَاهَةَ السَّآمَةِ عَلَيْنَا

  • عن ابن مسعود قال

Terjemahan : dari Ibnu Mas’ud berkata

Teks artikel : Ibnu Mas’ud berkata

Dalam kamus Al-munawwir  عن memiliki makna من yang artinya dari. Namun kata “dari” dibuang penerjemah menggunakan materi Hadzfu[1]/ membuang kalimat awalnya. menjadi Ibnu Mas’ud bekata

  • ابن مسعود

Dalam kalimat ini sepertinya sudah baik diterjemahkan, karena sesuai bahwa Ibn Mas’ud merupakan nama seorang sahabat rasul bukan terjemahan dari bahasa Arab yang artinya anak

  • ابن مسعود قال

Dalam kalimat ini terjemahannya sudah baik karna mengikuti struktur gramatikal atau yang diawali oleh subjek/ pelaku

  • كان انبى يتخولنا بالموعظة في الأيام

Terjemahan : Ada nabi memperhatikan kita dengan nasehat di hari-hari

Teks Artikel : Nabi menentukan waktu untuk memberi kami nasehat pada beberapa hari

Dalam kamus Al-munawwir كان memiliki makna وجد  yang artinya ada/terdapat. Namun kata “ada” dibuang penerjemah menggunakan materi hadzfu/ membuang kalimat awalnya menjadi tidak ada pada teks penerjemahan.

  • كان النبي يتخولنا

Dalam kalimat ini terjemahannya sudah baik karena subjek dan objek ditempatkan pada tempat yang sesuai kaidah

  • يتخول

Dalam kamus Al-Ashri kataيتخلو memiliki arti memelihara atau memperhatikan. Akan tetapi penerjemah menerjemahkan menjadi menentukan. Dalam penerjemahan hadist seperti ini penerjemahannya harus membaca penjelasan syarh agar tidak keliru dalam menerjemahkan hasil dari teks tersebut. Dan penerjemah menggunakan metode komunikatif[2] agar dapat menyampaikan/ dipahami oleh pembaca dan pesannya tersampai.

  • نا : ضمير المتكمين

Dalam kamus Al-munawwir huruf na memiliki arti kita atau kami. Huruf ini tidak dapat berdiri sendiri Karena merupakan kata ganti. 

Dalam terjemahan ini sepertinya kurang tepat menerjemahkan naa menjadi “ untuk kami” sehrusnya diterjemahkan menjadi “kepada kami” karena dalam KBBI “kenapa” merupakan kata depan untuk menandai orang.

  • بالموعظة

Dalam kamus mutarjim huruf bii berarti ‘di, dengan, melalui. Namun penerjemah menggunakan materi hadzfu/ membuang arti ‘di dalam teks tersebut. Adapun الموعظة  bermakna khutbah, nasehat dan pelajaran. Penerjemah menggunakan materi ziyadah atau menambahkan kata memberi sebelum kata nasehat. Sehingga بالموعظة mempunyai arti memberi nasehat.

  • الأيام

Dalam kamus Al-munawwir kata ayyam merupakan jamak dari yaum yang berarti hari. Dalam buku cara mudah menerjemahan Arab-Indo diterangkan beberapa padanan kata isim jamak[3] dalam bahasa Indonesia diantara lain seperti : beberapa, banyak, para, pengulangan bentuk tunggalnya, tanpa mensmbahan apapun dan imbuhan per-an. Penerjemah menerjemahkan ayyam dengan menggunakan padanan kata beberapa hari sehingga sudah terpat dalam penerjemahan jamak.

  • كراهة السآمة علينا

Terjemahan : kebencian kebosanan atas kita

Teks Artikel: karena khawatir kami akan bosan

 Dalam kalimat ini sepertinya sudah tepat kualitas penerjemahannya. Karena jika diperhatikan struktur kalimat diatas merupakan jawabsyart atau jawaban dari kalimat sebelumnya . sehingga kata disana bukanlah ziyadah melainkan arti dari struktur kalimat tersebut. Dan dalam menerjemahkaan Arab-Indonesia kita harus memperhatikan susunan dan kedudukan kata yang ingin diterjemahkan.

Terimakasih

Semoga bermanfaat:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun