Fenomena ini tentu saja hal yang amat krusial dan harus segera ditangani oleh stakehoulder terkait agar backlog perumahan tidak semakin membesar. Sebetulnya, pemerintah telah membangun rumah subsidi dengan beberapa skema sebagai suatu win win solution dalam mengatasi permasalahan ini.Â
Salah satunya adalah skema KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Harga yang ditawarkan untuk rumah subsidi ini dimulai dari Rp 162 juta hingga Rp 234 juta, dimana perbedaan harga ini tergantung dari lokasi rumah. Skema FLPP memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengakses KPR dengan syarat pembayaran lebih mudah dibandingkan KPR non-subsidi.
Namun, permasalahannya adalah program yang sudah berjalan sejak tahun 2010 ini, hingga tahun 2022 baru mampu menyalurkan bantuan pembiayaan perumahan untuk 1,16 juta unit. Jumlah ini tentu saja tidak cukup untuk menutup backlog perumahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H