Mohon tunggu...
Rahma
Rahma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langit di Ujung Jalan

28 November 2024   07:03 Diperbarui: 28 November 2024   07:11 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu Hari di Desa

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang gadis bernama Sari. Setiap pagi, Sari akan berjalan melewati ladang bunga yang berwarna-warni menuju sekolah. Dia selalu terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya, tetapi ada satu hal yang selalu mengganggu pikirannya: impian untuk melihat dunia di luar desanya.

Mimpi yang Menggebu

Sari sering mendengar cerita dari neneknya tentang kota besar yang dipenuhi lampu-lampu berkilauan dan gedung-gedung tinggi. Suatu malam, saat menatap bintang-bintang di langit, Sari bertekad untuk suatu hari nanti pergi ke kota tersebut. Dia ingin mengejar mimpinya menjadi seorang penulis, menulis tentang keindahan alam dan kehidupan di desanya.

Perubahan Tak Terduga

Suatu hari, saat Sari sedang duduk di bawah pohon mangga, seorang wanita tua mendekatinya. Wanita itu memperkenalkan diri sebagai Ibu Maya, seorang penulis terkenal yang sedang mencari inspirasi untuk bukunya berikutnya. Sari merasa terkejut dan senang sekaligus. Mereka mulai berbincang, dan Sari menceritakan impiannya.

Ibu Maya terkesan dengan semangat Sari dan menawarkan untuk membantunya menulis. Mereka mulai bertemu setiap minggu, di mana Ibu Maya mengajarkan Sari tentang cara menulis cerita dan menggali ide-ide dari pengalaman sehari-harinya.

Langkah Menuju Kota

Setelah beberapa bulan belajar, Sari merasa lebih percaya diri. Ibu Maya mendorongnya untuk mengirimkan cerpen pertama Sari ke sebuah kompetisi menulis. Dengan penuh harapan dan sedikit rasa takut, Sari mengirimkan karyanya.

Beberapa minggu kemudian, surat datang. Dengan jantung berdebar, Sari membuka amplop itu. Ternyata, dia memenangkan kompetisi tersebut! Hadiah utamanya adalah perjalanan ke kota besar untuk menghadiri festival sastra.

Petualangan Baru

Hari keberangkatan tiba. Sari melangkah dengan penuh semangat menuju stasiun kereta. Ketika kereta melaju meninggalkan desanya, dia melihat ladang bunga yang selama ini menjadi saksi perjalanan hidupnya. Dia tahu bahwa ini adalah awal dari petualangan baru.

Di kota besar, Sari terpesona oleh segala hal yang dilihatnya---gedung-gedung tinggi, orang-orang yang berlalu-lalang, dan suara bising kendaraan. Di festival sastra, dia bertemu banyak penulis dan pembaca yang menginspirasi. Cerita-ceritanya mulai dikenal dan dia mendapatkan banyak teman baru.

Kembali ke Rumah

Setelah beberapa hari di kota, Sari kembali ke desanya dengan hati penuh pengalaman baru. Dia menyadari bahwa meskipun dunia luar sangat menarik, rumahnya tetap memiliki tempat istimewa di hatinya. Dengan semangat baru, dia mulai menulis lebih banyak cerita tentang desanya dan orang-orang yang dicintainya.

Sari belajar bahwa impian bisa menjadi kenyataan jika kita berani mengambil langkah pertama. Dan meskipun jalan menuju impian mungkin penuh tantangan, setiap langkah membawa kita lebih dekat kepada tujuan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun