Kita dapat menunjukkan pada anak-anak tentang keadaan tambang batu bara secara langsung. Di sana juga terlihat banyak kendaraan khusus tambang yang berjalan di area pertambangan dan ini tentunya menarik untuk disaksikan oleh anak-anak.
Kita dapat memberi pengetahuan pada anak-anak bahwa batu bara terbentuk dari fosil tumbuhan yang mati jutaan tahun lalu dan perlu keadaan tertentu yang disebut proses coalification sehingga tumbuhan mati tersebut tidak membusuk sempurna dan menjadi batu bara yang bermanfaat sebagai sumber energi. Lahan gambut yang banyak terdapat di Kalimantan berperan dalam proses pembentukan batu bara. Oleh karena itu, Kalimantan kaya akan batu bara.
Â
Selain itu, kita dapat memberi edukasi pada anak-anak bahwa pertambangan batu bara mempunyai efek negatif yang tak terhindarkan, yaitu kerusakan lingkungan berupa penggundulan hutan, pencemaran udara, dan pencemaran air sehingga berdampak buruk pada kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Dengan memberi pemahaman seperti itu, diharapkan di masa depan nanti anak-anak kita akan lebih peduli lingkungan dan mengerti jika eksploitasi alam secara berlebihan akan menimbulkan dampak yang buruk.
3. Merasakan perjalanan di hutan dan bertemu monyet liar
Walaupun banyak aktivitas pertambangan, tapi Kalimantan Timur masih mempunyai hutan yang luas. Dalam perjalanan darat Samarinda-Derawan ini pun kita akan melalui jalanan yang di sisi kiri kanan kita adalah hutan. Suasana jalanan yang sepi dan suara khas dari serangga hutan sangat nyaring terdengar dan membuat suasana jalanan menjadi 'hutan banget'.
Tidak hanya itu, kita pun masih dapat melihat sekelompok monyet dalam jumlah yang cukup banyak bergelantungan di pohon dan berkeliaran di pinggir jalan. Hal ini tentu menjadi hiburan buat anak-anak karena bosan dengan perjalanan yang lama. Tidak setiap hari kita berkendara melalui hutan dan bertemu monyet liar.
Kita juga bisa memberi edukasi pada mereka supaya ikut menjaga kelestarian hutan agar hewan-hewan liar yang hidup di dalamnya tetap mempunyai tempat tinggal.
4. Hutan Mangrove Tanjung Batu
Perjalanan darat menggunakan kendaraan berakhir di Tanjung Batu karena setelah itu kita harus menaiki speedboat dari dermaga Tanjung Batu ke Pulau Derawan. Tanjung Batu sendiri punya objek wisata yang bernama hutan mangrove Tanjung Batu.
Hutan mangrove Tanjung Batu merupakan objek wisata yang indah dan masih alami. Kita akan berjalan di atas track kayu dan berjalan di antara pohon-pohon mangrove yang masih terjaga dengan baik.
Kita dapat memberi edukasi pada anak-anak bahwa keberadaan hutan mangrove ini sangat berguna untuk melindungi pantai dari abrasi air laut dan juga menjadi habitat binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak.