Mohon tunggu...
Rahma Sarita Dewi
Rahma Sarita Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Calon Guru

Spread Wisdom through writing_AG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Mamaq di Lombok yang Menyatukan Spiritualitas dan Kebudayaan - Tri Hita Karana

30 Oktober 2024   13:05 Diperbarui: 30 Oktober 2024   13:07 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/ andihutagalung_

Di tengah hiruk-pikuk modernisasi yang semakin kuat, masyarakat Sasak di Lombok tetap memelihara salah satu tradisi yang kaya makna, yaitu mamaq. Tradisi ini bukan sekadar aktivitas fisik mengunyah sirih dan pinang, tetapi juga sebuah ritual yang mencerminkan kedekatan spiritual dengan Tuhan. Melalui mamaq, nilai-nilai spiritual yang mendalam tertanam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sasak, menjadi pengingat untuk selalu menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan.

Sekilas tentang Mamaq

Tradisi mamaq merupakan kegiatan mengunyah campuran daun sirih, buah pinang, kapur, dan tembakau, yang dilakukan oleh masyarakat Sasak, terutama oleh orang tua dan para tokoh adat. Aktivitas ini sering kali dilakukan dalam acara-acara adat atau pertemuan sosial, menjadi simbol persaudaraan dan kebersamaan. Namun, lebih dari itu, mamaq mengandung pesan-pesan spiritual yang diakui dan diterima sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain sebagai aktivitas yang sarat makna spiritual, mamaq juga berfungsi sebagai simbol persatuan dan kebersamaan di kalangan masyarakat Sasak. Dalam berbagai upacara adat, mamaq tidak hanya dilakukan oleh individu, tetapi juga melibatkan sekelompok orang. Hal ini menciptakan suasana kolektif yang memperkuat ikatan sosial antaranggota komunitas. Tradisi ini mengajarkan bahwa hubungan antarmanusia juga merupakan bagian dari menjaga hubungan dengan Tuhan.

Ritual mamaq sering kali dilakukan dalam konteks perayaan, seperti pernikahan, khitanan, atau upacara kematian. Dalam momen-momen ini, mamaq menjadi lebih dari sekadar tradisi; ia berfungsi sebagai pengikat emosi, mengingatkan setiap individu akan pentingnya saling mendukung dan berbagi. Saat masyarakat berkumpul, mereka tidak hanya mengunyah sirih dan pinang, tetapi juga menguatkan komitmen untuk saling menjaga, memahami, dan menghormati satu sama lain.

Kapur: Simbol Kesucian Tuhan

Dalam tradisi mamaq, setiap bahan yang digunakan memiliki makna filosofis. Salah satunya adalah kapur, yang dalam bahasa Sasak disebut apoh. Warna putih kapur melambangkan kesucian, dan masyarakat Sasak meyakini bahwa hal ini mengingatkan mereka untuk selalu menjaga kesucian hubungan dengan Tuhan. Masyarakat Sasak percaya bahwa Allah adalah Yang Maha Suci, dan mereka harus menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat mencemari kesucian hubungan ini. Sebagai bentuk pengingat, masyarakat Sasak sering kali menekankan bahwa segala tindakan harus dilakukan dengan kesadaran bahwa mereka berada di bawah pengawasan Tuhan Yang Esa. Hubungan harmonis dengan Tuhan diakui sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari, tercermin dalam ritual mamaq yang mengajak mereka untuk terus memurnikan pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Buah Pinang: Simbol Kejujuran

Buah pinang yang digunakan dalam mamaq juga memiliki makna spiritual. Dalam bahasa Sasak, pinang disebut buak, yang dihubungkan dengan huruf Arab "BA," merujuk pada kata bihaqqi, yang berarti "kebenaran" atau "sebenar-benarnya." Makna ini mengajarkan kepada masyarakat Sasak bahwa kejujuran adalah nilai utama dalam berhubungan dengan Tuhan. Dalam Islam, kejujuran adalah salah satu sifat yang dianjurkan oleh Tuhan, dan tradisi mamaq membantu masyarakat untuk selalu berkomitmen pada nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.

Daun Sirih: Simbol Kelembutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun