Mohon tunggu...
Rahma AwaliyaRamadhon
Rahma AwaliyaRamadhon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tren Self-Diagnose di Generasi Muda

20 September 2022   22:41 Diperbarui: 20 September 2022   22:50 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Rahma Awaliya Ramadhon

202210230311386

Apa sih Self Diagnose itu? Yuk simak penjelasan berikut ini!

Self Diagnose adalah proses mendiagnosis atau mengidentifikasi terhadap diri sendiri mengidap suatu penyakit berdasarkan informasi yang didapatkan secara mandiri melalui buku ataupun internet. Padahal, diagnosis hanya boleh ditetapkan oleh tenaga medis profesional. Akhir-akhir ini banyak sekali generasi muda yang mengalami Self-Diagnose ini,seperti merasa mengalami bipolar,OCD,dan gangguan kesehatan mental lainnya. Hal ini terjadi disaat masa pandemi COVID 19. Sebagian besar dari pelaku Self-Diagnose ini merupakan golongan generasi muda. Gangguan kesehatan mental rawan terjadi pada usia remaja hingga dewasa awal. Banyak dari mereka melakukan Self-Diagnose ini karena penasaran dengan gejala yang mereka alami. Umumnya dampak buruk dari Self-Diagnose adalah kesalahan dalam menyaring informasi yang didapat secara mandiri melalui internet. Orang orang terlalu gampang percaya dengan informasi yang diambil di internet dengan tidak menyaring terlebih dahulu informasi tersebut atau mencari dan menanyakan kepada orang yang lebih tahu. Sebuah penelitian pada tahun 2013 menemukan bahwa diantara orang-orang yang mencari informasi terkait kesehatan dirinya,hanya setengahnya saja yang benar-benar berkonsultasi ke dokter. Dengan menanyakan lebih detail tentang gejala yang dialami dan berapa lama gejala tersebut berlangsung, dokter dapat membuat diagnosis yang tepat.

Seseorang yang melakukan Self-Diagnose ini biasanya adalah orang yang sedang berada dalam kondisi tersebut lalu berusaha melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri. Kesalahan dalam mendiagnosis diri sendiri ini bisa berakibat fatal,karena jika salah sasaran maka akan mendapatkan pengobatan yang salah pula. Risikonya akan mengalami gangguan kesehatan yang lebih parah dan bertambah besar. Jika terlalu sering mendiagnosa diri sendiri,lama-kelamaan bisa membuat diri mengalami gangguan kecemasan akibat kekhawatiran setelah melakukan Self-Diagnose. Gangguan kecemasan umum adalah kondisi mental yang biasanya ditandai dengan kekhawatiran berlebihan terhadap situasi tertentu. Gangguan mental pun biasanya tidak muncul sendirian,melainkan disertai dengan gangguan lainnya,seperti depresi,anxiety,dan lain-lain. Orang-orang yang setelah melakukan Self-Diagnose ini biasanya merasa cemas dan takut. Takut apabila hasilnya menjadi kenyataan dan membuat stress. Dampaknya,mereka merasa terganggu saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Untuk menghindari melakukan Self-Diagnose ini,diperlukan hal-hal berikut ini:

  • Hindari mencari tahu penyakit berdasarkan gejala melalui internet
  • Jangan ragu untuk pergi ke Psikolog atau Psikiater
  • Hindari melakukan tes-tes daring tentang kesehatan mental
  • Jangan jadikan selebritas penderita gangguan mental sebagai rujukan
  • Pilihlah informasi yang sudah valid sumbernya
  • Berceritalah kepada teman atau keluarga agar dapat mencari solusi bersama

Self-Diagnose ini memang sangat mungkin terjadi di era informasi tak terbatas ini. Informasi apapun bisa diakses dengan mudah,tetapi tidak semua informasi itu benar adanya. Perlu memilah dulu mana informasi yang benar dan mana yang tidak. Alih-alih sibuk mendiagnosis diri,lebih baik fokus untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mental,maka kita akan lebih sadar atas kehidupan kita sehari-hari.

                                                          DAFTAR PUSTAKA

          Imas Maskanah (2022). Fenomena Self-Diagnosis di Era Pandemi COVID-19 dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jops/article/view/17467/7185

            Anggita (2022). Self Diagnose. https://psychology.binus.ac.id/2022/04/08/self-diagnose/

             Kompas.com (2022). Jangan Asal, Hati-hati Self Diagnosis Hanya Bermodal Internet. https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/01/071132120/jangan-asal-hati-hati-self-diagnosis-hanya-bermodal-internet?page=all

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun