Zaman sekarang siapa yang tidak akrab dengan Skincare? setiap hari hidup berdampingan bahkan bisa gila jika tidak ada keberadaannya.Dulu hanya perempuan yang dianggap paling mengerti dan menjadi konsumen utama dalam pemakaiannya. Kini, laki - laki tak mau kalah perihal merawat diri. Mereka memakai produk - produk perawatan wajah yang tak jauh berbeda fungsinya, dari skincare milik perempuan.Â
Skincare di gadang - gadang sangat mempengaruhi kesehatan kulit melalui berbagai manfaat yang tertuang di dalam produknya. Pemakaian produk tersebut sedang gila - gilaan. Banyak para influencer, artis, beauty vlogger mengambil langkah cepat, menjadikan skincare sebagai bisnis sampingannya. Laris manis berkat embel - embel promosi, mewujudkan dirinya sebagai seorang milyader. Namun, skincare tersebut apakah bikin untung atau buntung? Mari kita simak bersama - sama.
Di zaman yang semakin maju ini, ada berbagai macam jenis skincare. Krim pagi, siang, malam, tone up, serum, moisturizer, dan lain - lain yang dikemas dalam wadah beserta manfaat yang berbeda - beda. Strategi tersebut membuat para pembeli melakukan panic buying hingga bergantian mencoba produk sampai menemukan sebuah kecocokan.Â
Di setiap negara pun mempunyai satu atau dua pabrik produk perawatan kulit. Indonesia tidak usah ditanya, deh. Puluhan pabrik berlomba - lomba menghasilkan skincare dengan varian dan sensasi yang beragam.Â
Mulai dari usaha kecil - kecilan menggunakan bahan alami hasil uji coba sendiri, atau mendirikan perusahaan yang menambahkan ekstrak bahan kimia untuk mempercepat hasil dari penggunaan produk skincare nya. Namun tidak bisa dipungkiri, saking banyaknya produk tersebut membuat kita sebagai para pembeli bingung hendak memakai yang mana.Â
Terkadang, pilihan kita tertuju pada produk yang diinginkan bukan di butuhkan. Contohnya, kita ingin wajah putih, bersih, mulus. Kita membeli berbagai macam produk karena dirasa tidak ada efeknya jika hanya satu.Â
Akibat tergiur review yang tidak sesuai ekspetasi, tidak mengetahui efek samping setelah pemakaian yang berlebihan maka akan membuat wajah semakin rusak. Banyak orang ingin glow up secara instan.Â
Pada dasarnya , yang namanya perubahan itu membutuhkan proses panjang terlebih lagi dalam perawatan wajah. Nyatanya, mereka ingin cepat - cepat membuat diri sendiri lebih menarik di mata orang lain.Â
Di Indonesia, produksi skincare kian melonjak. Konsumen pun tidak tau apakah proses pembuatan produk itu menggunakan bahan alami atau merkuri. Bersamaan dengan promosi produk yang tidak masuk akal, para pembeli merasa tersihir ingin membelinya. Contoh "Sabun pemutih badan, 3 kali pemakaian langsung putih bersinar" atau "krim wajah ini dijamin bikin glow up dalam satu minggu" siapa yang tidak tertarik?
Maka, berhati - hatilah dalam pemilihan produk skincare. Harus memperhatikan bahan yang digunakan, efek samping dan manfaatnya. Mungkin pada saat pemakaian produk tersebut, aman saja atau tidak ada efek samping. Tetapi, bertahun - tahun kemudian bisa timbul penyakit kulit atau penyakit yang menyerang organ dalam. Tanpa disadari, produk skincare juga dapat menimbulkan candu pada wajah. Jika suatu saat berhenti, wajah bisa break out lalu diharuskan membeli produk itu lagi.Â
Jadi, skincare bikin untung atau buntung, sih?
Skincare adalah suatu produk yang memiliki fungsi merawat dan mengubah kondisi kulit, dari penjelasan singkat tersebut dapat disimpulkan bahwa skincare itu bikin untung. Nah, permasalahan untung atau buntungnya tergantung pemilihan produk.Â
Jangan membeli karena ingin, tetapi membeli sesuai kebutuhan kulit agar hasilnya maksimal. Penggunaan skincare juga seperlunya saja tidak perlu berlebihan atau mencoba beberapa produk dalam kurun waktu yang berdekatan. Cari yang cocok, jika sudah ketemu ya satu, tidak semua dibeli.
Tak lupa sebelum itu kita harus mengetahui kondisi dan jenis kulit kita sendiri supaya tidak terjadi kesalahan dalam memilih. Jangan tergiur melalui testimoni apalagi penawaran dengan embel - embel manfaat yang cukup fantastis serta tidak logis.Â
Kalau kita pintar dan paham pasti akan beruntung. Sebab, kita tidak akan pernah tau yang awalnya untung bisa jadi buntung dikemudian hari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H