Mohon tunggu...
Rahma Hairunnisa Regita Putri
Rahma Hairunnisa Regita Putri Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Cendekia Mitra Indonesia

Saya, Rahma Hairunnisa Regita Putri, adalah seorang penulis dan pembisnis yang aktif menyoroti isu-isu pendidikan, ekonomi, dan politik. Saat ini, saya menulis untuk Bernas dan Kompasiana sebagai wadah berbagi gagasan serta analisis. Saya percaya bahwa tulisan dapat membuka wawasan, menginspirasi perubahan, dan menjadi alat refleksi bagi masyarakat. â € Saya berasal dari Universitas Citra Mandiri Indonesia (UNICIMI) dengan program studi Manajemen. Ketertarikan saya mencakup kepemimpinan strategis, kebijakan publik, serta tantangan ekonomi global. Selain itu, saya juga memiliki minat dalam riset dan pengembangan literasi, khususnya dalam mendorong generasi muda untuk lebih kritis dan inovatif dalam berpikir. Mari berdiskusi dan bertukar ide bersama!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waspada Bandit Demokrasi

1 Februari 2025   13:37 Diperbarui: 1 Februari 2025   13:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Selain resiko secara filsafat bubarnya suatu negara yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah kemungkinan seperti berikut ini. Dan mungkin ini yang paling dirasakan oleh masyarakat Indonesia, seperti al: 1) Pasar saham akan crash 2) Semua lembaga keuangan akan gagal 3) Program pendanaan pemerintah akan berakhir sehingga tidak ada lagi jaminan bagi masyarakat, seperti kesehatan, pertahanan, keamanan, pendidikan, dukungan infrastrutur seperti jalan dan lainnya, termasuk infrastruktur sosial.

             Ketika sebuah negara bangkrut, maka banyak sistem di negara tersebut yang selama ini menjadi ketergantungan rakyatnya hilang. Seperti, penghentian pasokan listrik, aparat keamanan tak lagi bekerja,   toko-toko kehabisan stok makanan,   bank tutup dan lainnya. 4) Pelaku bisnis akan menutup usaha mereka sehingga tidak ada lagi pekerjaan, sehingga banyak PHK terhadap karyawannya. 5). Ekspor dan produksi sulit 6). Terjadi kerusuhan massal sementara aparat keamanan tidak ada. 7) Setiap orang akan mulai saling melakukan segala cara untuk mendapatkan pasokan makanan. 8). Orang kaya akan menguasai negara dan mengubah sistem demokrasi menjadi kediktatoran. 9). Korupsi merajalela dan justru dilakukan oleh lembaga yang sebenarnya mempunyai tugas pokok melindungi rakyat, masyarakat, dan negara terhadap gangguan korupsi itu. 10). Hutang luar negeri yang semakin menumpuk.

Masyarakat Sipil  Harus Kuat

            Demokrasi yang kuat di Indonesia jika didukung oleh masyarakat sipil (civil society/CS)   yang kuat sebagai kekuatan moral (moral force), dan sekaligus menjadi katalisator perubahan sosial dan demokrasi. Tatkala demokrasi di persimpangan jalan keselamatan (at the safety crossroads safety) ditangan para bandit, CS segera mengambil alih. Civil society, bergerak pada manusia, sehingga demokrasi di Indonesia berwajah kemanusiaan (democracy with humanity). Mengabaikan wajah kemanusiaan demokrasi berarti CS telah melakukan eutanasia demokrasi dengan berbagai senjata yang telah dihasilkan dari bangku kuliah.

            Oleh karena itu sebagai peringatan terhadap CS Indonesia termasuk generasi muda harus menjalankan dua kewibawaan: (1) Das rehnende denken: pemikirannya memperhitungkan---kehadirannya perlu diperhitungkan sebagai asset strategis, menguasai dengan alasan membuat kalkulasi politik, (2) Das andenkende denken, pemikirannya yang memperhatikan, kehadirannya mampu untuk berpikir, bersikap terbuka, perlu menjadi pribadi yang bebas dari mentalitas ikut arus.

            Bagaimana CS di Indonesia memposisikan dirinya dalam konfigurasi kebangsaan Indonesia ke depan dalam mengkawal demokrasi sebelum dan sesudah Pemilu 2024? CS memposisikan diri sebagai kekuatan nasional, kekuatan demokrasi,  katalisator perubahan, mengembangkan politik populis---option for the poor, nonmachiavelis, solidaritas universal, non diskriminasi, menjadi garda depan perjuangan demokrasi, menjadi reference group.

                Untuk menjamin posisi di atas, ada empat fokus perjuangan politik CS Indonesia pada saat ini maupun ke depan dalam menyelamatkan demokrasi dari tangan para bandit: 1) Pemberdayaan masyarakat sipil (civil society), 2) Penataan system politik yang bermoral, 3) Pembangunan kultur keterbukaan dan demokrasi.

             Prinsip berpolitik CS hendaknya berpedoman pada prinisp moral yang dikumandangkan Mgr. Sugiyapranoto, pertama, in principiis, unitas, in dubuiis, libertas, in omnibus, caritas (dalam hal prinsip kita bersatu, dalam hal terbuka kita bebas menentukan pendapat, dalam segala hal harus ada kasih). CS harus terlibat dalam kegiatan politik dalam rangka menempatkan diri sebagai noblesse oblige, sembari  berpegang pada prinsip moral kedua, Serviens in lumine veritatis, melayani dalam cahaya kebenaran (serving in the light of truth).

            Dengan cara demikian  CS menjalankan sebagian Academic Social Responsibilty.  Dan percayalah apapun yang Anda lakukan, Anda telah mewartakan prinsip moral ketiga "Gloria Dei Vivens Homo, Irenius, Adversus Haereses (memancarkan cahaya kemuliaan Allah penciptanya). Sekali lagi  Vox civilem societatem Vox Dei (suara masyarakat sipil adalah suara Tuhan).           Selamatkan demokrasi Indonesia dari tangan para bandit-bandit demokrasi  dan jangan biarkan bandit demokrasi dan ekonomi tangan kotor meraja(dan)lela di Indonesia.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun