Kuliah,kata yang pasti disebut para siswa SMA,hampir semua lulusan ingin menjadi mahasiswa,saya kira dulu masuk kuliah semudah yang saya pikirkan tapi ternyata itu sangat salah.saya dulu ingin sekali masuk dibidang kesehatan yaitu keperawatan gigi,mulai saya dapat motivasi dan izin dari orangtua masuk di kesehatan,saya tekuni pelajaran-pelajaran yang sekiranya berkaitan dengan kesehatan,hingga pada waktunya pendaftaran di poltekkes kesehatan saya mendaftarkan diri di poltekkes surabaya,poltkkes surakarta,poltekkes malang,saya berdoa dan berharap bisa lulus melalui jalur rapot/prestasi.saat pengunguman saya dinyatakan lulus di poltekkes malang dan polteekkes surakarta,saya sangat senang dan bersyukur bisa masuk sesuai harapan saya dan orangtua dan diumumkan saat wisuda,tidak sampai disini.
Waktu lulus SMA,saya sedikit tenang karena sudah mendapatkan kampus,mungkin sebagian teman-teman saya ada yang merasakan seperti ini ketika sudah medapatkan kampus,tetapi beberapa bulan setelah lulus SMA ALLAH berkata lain,seketika saya dipanggil diruang tamu oleh orang tua saya,dan mereka bilang"kamu sekolah swasta saja gapapa atau kampus lain jalur mandiri" saya sangat kaget,dan yang saya pikirkan saat itu"ada apa ini?".Saya mendapat pilihan banyak kampus dan saya juga diharuskan asrama,seketika itu saya tidak ingin melanjutkan kuliah,saya merenungkan diri dikamar dan memikirkan hal ini saya bertanya pada diri sendiri"jurusan apa yang akan saya ambil?" Karena saya tidak pernah ada pandangan jurusan lain kecuali kesehatan.tanpa sepengetahuan saya didaftarkan kakak saya di berbagai kampus yang dekat dengan asrama aljihad mulai dari uinsa,ubhara dan unusa dengan jurusan yang sama pendidikan bahasa inggris.
Sakit hati,ini yang saya rasakan termasuk keluarga saya sendiri,bahkan sekarang saya benci dengan jurusan kesehatan entah kenapa,perlahan saya bisa terima meskipun hati belum lekas sembuh tapi saya berfikir mungkin ini jalan yang terbaik untuk saya,dan hingga saat ini pun saya tidak tahu alasan orang tua saya melarang di kesehatan,saya belajar mengikhlaskan apa yang terjadi dan mencoba membuka lembaran yang tidak pernah saya pikirkan.
Rahma arsila khoirunnisa(4330022025)
S1 pendidikan bahasa inggris,Universitas Nahdlatul Ulama SurabayaÂ
Tugas UTS bahasa indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H