Mohon tunggu...
Rahma DwiSeptarianti
Rahma DwiSeptarianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Rahma Dwi Septarianti Mahasiswa Semester 1 UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi pada Anak Usia Pra Sekolah

24 Oktober 2023   21:15 Diperbarui: 24 Oktober 2023   21:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan gizi di Indonesia masih sangat membutuhkan perhatian khusus terutama pada anak usia dini atau prasekolah, yang ini sangat berpengaruh pada lost generation mendatang.

Gizi kurang hinggagizi buruk masih sangat sering terjadi pada anak usia dini di beberapa daerah pelosok karena minimnya edukasi tentang gizi untuk ibu-ibu anak usia dini.

Masa pertumbuhan paling pesat adalah usia anak prasekolah, dimana pertumbuhan fisik dan psikologisnya adalah merupakan golden age yang sebenarnya sangat mempengaruhi pertumbuhannya sehingga sangat disayangkan jika pada usia ini malah tidak mendapatkan gizi yang terpenuhi. Jika itu terjadi maka perkembangan anak akan terhambat sehingga penangkapan pendidikan yang diberikan akan sulit dicerna oleh otak. Dikarenakan pada anak usia prasekolah akan menerima apapun asupan makanan yang disediakan oleh orang tua atau pengasuhnya, itu berarti pola asuh atau pola makan yang diberikan oleh orang tua sangat berpengaruh terhadap kesehatan serta kecerdasan anak.

Pemberian makanan yang kurang tepat akan menyebabkan kegemukan atau lebih parahnya bisa menyebabkan penyakit yang berbahaya, serta dapat mempengaruhi kecerdasan intelektualnya, juga dapat mengakibatkan anemia hingga tingkat kematian pada anak yang sering terjadi. Semua hal ini bisa terjadi dikarenakan gizi kurang atau gizi buruk.

Beberapa masalah yang sering terjadi pada pola makan anak, yakni seringnya kegiatan anak-anak yang biasanya suka bermain hingga enggan untuk makan, padahal orang tua sudah pasti menyiapkan makanan atau bekal untuk sekolah, namun setiap harinya akan ada anak yang tidak menghabiskan satu porsi yang sudah dihidangkan setiap tiga kali sehari, bahkan anak-anak akan lebih sering memakan makanan ringan yang gizinya tidak mungkin terpenuhi. Sedangkan di usia tersebut, anak-anak sebaiknya memperoleh asupan gizi yang seimbang. Seperti buah-buahan, sayuran serta lauk pauk yang sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna. Sekali lagi ini sangat berpengaruh penting terhadap kebutuhan gizi yang diperoleh anak pra sekolah sehingga jika semua gizi terpenuhi dengan seimbang maka anak tidak akan mengalami gizi kurang atau gizi buruk yang dapat mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi lambat. Maka dari itu, ada hubungan penting antara polamakan dengan pemberian gizi pada anak prasekolah.

Diharapkan para orang tua mampu meningkatkan penerapan pola makan untuk meningkatkan status nilai gizi pada anak dengan mempelajari ilmu dari setiap sumber disekitar, bisa melalui media sosial atau buku-buku tentang parenting, dan dengan kerjasama pihak sekolah serta puskesmas setempat agar mampu memberikan pengetahuan lebih lengkap terhadap orang tua anak prasekolah sehingga diharapkan orang tua atau orang tua baru dapat memperoleh banyak pengetahuan serta arahan lebih untuk  kedepannya tentang bagaimana asupan gizi yang baik dan tidak monoton sehingga anak-anak tidak merasa bosan dengan apa yang mereka makan setiap harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun