DI TANAH INIÂ
Ia sedang berdiri memandang
hamparan tanah kering
ketika angin menceritakan padanya
kebahagiaan saat hujan turun
Waktu-waktu seperti itu
pohon-pohon membuka
mata hijau mereka di ujung
ranting-ranting
Bunga-bunga tersenyum warna-warni
dan di atas tanah tumbuh
rumput hijau mengalasi
dunia bermain anak-anak
Ia kemudian meneteskan air mata,
menarik nafas dan tersenyum
Ia pun bercerita pada angin
kebahagiaan sehabis hujan
Waktu-waktu seperti itu
semua orang bergembira
Para lelaki mencangkul
para wanita menaruh bibit dan
anak-anak bisa bersekolah.
(Gandasari, 2019)
HARI KEMARIN YANG MERISAUKAN
Gurun bersiul panjang
pertanda badai pasir
datang menggantikan angin
Hari ini kita pulang
bersama harapan tipis
tentang hari esok yang, jika memungkinkan,
akan jadi lebih baik.
Kita sudah berlari-lari
dalam hari-hari kemarin
yang merisaukan
Lelah kini tanpa makna, kekasihku,
sebab kita sedang terbaring
tenang, dengan lengan saling melingkar
Malam sudah jadi selimut,
membungkus kita
dan dingin hingga tak ada tempat
bagi ingin.
(Gandasari, 2019)
ORANG TUA
sepi diri saat semuanya pergi
saat di mana diri menggantungkan semua harapan
saat hari esok adalah impian yang ditunggu-tunggu
ketika malam adalah sukacita kemenangan
kenapa itu semua menjauh..
aku hanya ingin bersama mereka, ingin diandalkan
walau keringat darah harus kucucurkan
walau beling harus kuinjak-injak
sepi diri ini saat sadar aku menua dan lemah.
(Kota Bambu, 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H