Mohon tunggu...
Nazjwa. K
Nazjwa. K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Hello, I'm Nazjwa! A music enthusiast, writer, and lover of literature. Music is my constant companion, especially the bass that always gives me a vibe that words can't describe. As a literature student, I enjoy reading novels, poetry, and music lyrics-because I believe every word has a story to tell. In this blog, I would like to invite you to explore various topics ranging from music, literature, to the ever-evolving broad culture. Each post is the result of my mind's journey, and I hope you can find a little inspiration or meaning in every sentence I write. Happy reading, I hope you enjoy every story and perspective I share!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Neither Out Far Nor In Deep oleh Robert Frost: Menggali Kedalaman di Era yang Serba Cepat

5 Januari 2025   12:33 Diperbarui: 5 Januari 2025   12:46 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi karya Robert Frost & gambar berasal dari Oak Knoll. 

To any watch they keep? "

    Frost mengungkapkan kalau manusia punya kebiasaan yang hanya "mengamati" saja, meski tahu kalau mereka tidak akan pernah paham betul dengan apa yang mereka lihat. Terdapat ironi disini---kita terus memandang, tapi sering kali hanya sebatas permukaannya saja.

Pesan penting untuk Generasi Muda.

apasih hubunganya Pantai, laut, dan puisi ini dengan anak zaman sekarang? Kalau kita berpikir sejenak, ada banyak loh relevansinya yang bisa kita dapat:

1. Kehidupan media sosial: fokus pada permukaan

   Di era gencarnya media sosial sekarang, kita ibaratnya orang-orang yang ada di tepi pantai itu. Kita lihat "laut" sebagai kehidupan orang lain lewat postingan yang berupa foto, video, dan story yang mereka bagikan atau posting. Tapi kita sering kali juga hanya dapat apa yang ditampilkan oleh mereka di permukaannya. 

Foto liburan, pencapaian atau snapgram yang isinya bahagia nampak dimata sempurna nyatanya itu hanya sebagian kecil dari hidup mereka. Kita sering lupa kalau dibalik itu semua, ada perjuangan atau bahkan kesedihan yang telah dilalui tapi kita gak liat itu. 

  • Pelajaran yang diambil: Frost mengingatkan kita untuk tidak terjebak pada ilusi yang diperlihatkan. Apa yang ada dipermukaan juga belum tentu cerminan asli sepenuhnya.

2. Dunia yang serba cepat dan minum refleksi.

  Di zaman sekarang, kita nih cenderung tergesa-gesa dalam kejar target seperti pendidikan, karier, umur orang tua ataupun target hidup lainnya. Kita jadi jarang punya waktu buat berhenti sebentar dan bertanya "apa sih tujuanku sebenarnya? " Atau "apakah yang aku lakuin itu benar-benar penting buatku? ".

  Frost sepertinya ingin bilang kalau hidup itu bukan hanya soal terus bergerak. Ada momen dimana kita juga perlu berhenti, merenung, dan coba lagi pahami lebih dalam jalan yang kita tempuh. 

3. Kebutuhan untuk memahami kedalaman diri.

  Laut di puisi ini juga bisa dilihat Sebagai bentuk Metafora untuk diri kita sendiri. Tidak sedikit dari kita yang hanya fokus pada "tampilan" Diri--bagaiman sih kita dipandangan orang lain --tanpa tahu pasti apa yang ada didalamnya. 

  Padahal, memahami diri sendiri itu sangat penting, terutama dimasa yang penuh akan perubahan seperti usia. Robert Frost mengajak kita untuk coba menyelami bagian terdalam diri dan temukan apa yang menjadi penting bagi kita.

Relevansi di Era Modern.

  Puisi ini tuh seolah memberi kita peringatan: kita jangan mudah puas hanya dengan melihat permukaannya saja. Ditengah derasnya kemajuan teknologi, media sosial, dan ekspetasi dari sekitar, kita juga perlu belajar buat melambat, berhenti sejenak, dan menggali lebih dalam. 

  • Memandang lebih dalam : apa yang terlihat        diluar tidak selalu mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi. Jangan hanya percaya pada apa yang terlihat--coba deh untuk cari tahu apa yang ada dibaliknya. 
  • Berhenti bandingkan diri : Frost mengingatkan kita lagi bahwasannya tiap orang punya porsi kedalaman yang berbeda-beda. Fokus aja sama perjalananmu sendiri, bukan pada bagaimana "permukaan" atas hidup orang lain terlihat perlu kita gali jauh. 
  • Pentingnya refleksi : hidup bukan hanya tentang terus-menerus bergerak maju, tapi juga tentang paham betul akan hal yang bermakna bagi kita.

  Kesimpulan: Hidup lebih Autentik dengan Refleksi

  Melalui "Neither Out Far Nor In Deep" Robert Frost mengajarkan kita untuk tidak mudah puas dengan hanya melihat saja apa yang ada diluarnya. Dia mengingatkan kita juga kalau dunia ini penuh akan kedalaman makna. Baik itu dalam diri kita sendiri, orang lain, atau bahkan kehidupan secara umum. 

   Bagi kami anak muda terutama bagi saya, puisi ini sendiri sebuah ajakan untuk hidup lebih autentik. Berani untuk menggali lebih dalam, kenali diri sendiri, dan cari makna yang sebenarnya dijalan hidup. Layaknya Laut, hidup ini penuh misteri, dan hanya bagi mereka yang berani untuk menyelam lebih dalam akan menemukan apa yang sangat berarti bagi mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun