Mohon tunggu...
rahima rahim
rahima rahim Mohon Tunggu... -

Seorang Ibu dan seorang PNS yang sedang bertugas belajar di Universitas Al Azhar, Cairo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeriku Sarang Laba-laba

2 November 2010   07:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

NEGERIKU SARANG LABA-LABA

Negeri Indah penuh pesona

Kata orang tanah sorga

Tongkat dan kayu bisa jadi tanaman

Apa saja bisa diolah jadi barang berguna

Namun sayangnya ia bagaikan kayu lapuk

Semakin lama semakin rapuh

Rapuh karena tak kuat dengan terjangan angin menyapa

Hujan petir menyambar

Panas terik menyengat

Manusia-manusianya kebanyakan hidup nafsi-nafsi

Kate orang Jakarta :"Siapa lou siapa gue"

Yang kuat memakan yang lemah

Yang berkuasa memamah biak bagaikan domba-domba kelaparan

Yang kurus kering ditendang

Yang pandai menjilat disanjung-sanjung

Yang bisa melihat jadi "Buta", karena takut dijerat sang laba-laba

Yang mau berkongsi "kejahatan dan kelicikan" akan mudah terjerat

Keadilan sudah seakan punah dan sirna

Kasih sayang sudah diperjual belikan dengan sanjungan penuh dusta

Kedzaliman merajalela

Bijaksana sudah semakin menjauh…menipis dan lenyap..

Hampir semua sudah masuk dalam system jaringan laba-laba

Siapa yang mendekat kesana akan mati dan terbawa

Untuk keluar dari jaringan laba-labapun ia semakin sulit

Karena memang system jaringan laba-laba itu sudah terbentuk sangatlah kuatnya

Tak heran dimana-mana bencana melanda negeri ini

Banjir merebak karena lupa membuang sampah pada tempatnya

Manusia mikir diri sendiri, hutan ditebas habis-habisan

Gempa,.longsor, perampokan, sampaipun gunung meletus

Memuntahkan lahar panasnya yang sudah tak tahan lagi

Kata sang penyair Ebiet :"Apakah Tuhan sudah mulai bosan.

Melihat tingkah kita yang penuh dengan dosa-dosa

Tapi tetap kita haruslah berfikiran positif atas segala rencana illahi

Karena Allah pasti sayang sama bangsa kita, agar kita membenahi diri

Tak ada musibah sekecil apapun, selain untuk mencabut dosa-dosa kita

Yang pasti bangsa ini haruslah intropeksi diri dan jangan mikirin diri sendiri

Negeri ini bagaikan sarang laba-laba

Semua yang masuk dan mendekatinya akan terjerat

Sulit untuk keluar dari jaringan laba-laba

Karena system yang mengikatnya begitu erat

Keadilan dan kebijaksanaan sulit diterapkan

Wassalamu'alaikum. Rahima. Cairo 2 Nopember 2010.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun