Mohon tunggu...
Rahim mukumullah
Rahim mukumullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA IAIN PALANGKARAYA

Hobi Saya bermain musik saat ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Kesejahteraan Sosial

27 Juni 2023   00:00 Diperbarui: 27 Juni 2023   00:20 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Kesejahteraan sosial adalah kondisi dimana setiap individu dalam masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dan memiliki tingkat kesenangan yang layak. Kesejahteraan sosial sangat penting untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi negara. Dalam hal ini kesejahteraan juga dapat mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan di masyarakat. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata "Kesejahteraan" berasal dari kata dasar "Sejahtera" yang artinya aman, sentosa dan makmur, selamat  (terlepas dari segala macam gangguan). Sedangkan kesejahteraan berarti hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketentraman.

            Dengan adanya kesejahteraaan sosial maka akan membawa dampak positif bagi masyarakat, sehingga masyarakat menjadi terbantu dalam hal pengembangan usaha,kreativitas,inovasi, dan masih banyak lagi  yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dalam hal kesejahteraan sosial. Dimana seluruh anggota masyarakat dapat memenuhi hajat dasar dan hidup dengan layak. Sehingga kebutuhan material dan spiritualnya terpenuhi sehingga mereka dapat berkembang dan berkreasi serta memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat.

Mengapa Pentingnya Kesejahteraan di Masyarakat?

            Menurut Walter Friedlander, Kesejahteraan adalah sistem yang teroganisir dari institusidan pelayanan sosial yang dirancang untuk membantu indvidu atau kelompok untuk mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih baik.

            Dan menurut Penulis, Kesejahteraan itu tidak hanya dilihat dari kelayakan hidup dan terpenuhi nya segala kebutuhan sehari-hari, atau bisa disimpulkan dengan Harta. Harta itu hanya 1/5 dari kesejahteraan. Jika seseorang hanya memiliki harta saja, itu belum dikatakan sejahtera. Syarat utama untuk menjadi sejahtera itu terbagi menjadi Lima bagian yaitu Akal, Jiwa, Keturunan/Kehormatan, Islam/Beragama, dan yang terakhir yaitu Harta.

Jagalah (Akal) pikiran dengan sebaik baiknya, orang yang berakal pasti mempunyai pendidikan, apabila sudah menjaga akal maka akan memenuhi syarat Sejahtera. Jagalah (Jiwa), pastikan diri dalam keadaan yang sehat jasmani, percuma banyak harta apabila kejiwaannya terganggu atau tidak sehat, seseorang akan di katakan sejahtera apabila ia menjaga kejiwaannya dengan baik. Jagalah (Keturunan/Kehormatan), yaitu contohnya cara berpakaian saat diluar rumah dengan pakaian yang menutup aurat, apabila tidak menjaga kehormatannya sendiri maka ia tidak ingin mensejahterakan dirinya sendiri, maka itu belum bisa dikatakan sejahtera. 

(Beragama), Seseorang akan dikatakan sejahtera apabila ia memiliki tujuan hidup di dunia dan di akhirat. (Harta) Seseorang akan dikatakan sejahtera apabila sudah tercukupi kebutuhuan materialnya maupun spiritualnya.

 Maka seseorang bisa disebut sejahtera jika sudah memenuhi 5 syarat yang harus dijaga agar sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun