Pengertian Khulafaurrasyidin kata khulafaurrasyidin itu berasal dari bahasa arab yang terdiri dari kata khulafa’ dan rasyidin, khulafa’ itu menunjukkan banyak khalifah, bila satu di sebut khalifah, yang mempunyai arti pemimpin dalam arti orang yanng mengganti kedudukan rasullah SAW sesudah wafat melindungi agama dan siasat (politik) keduniaan agar setiap orang menepati apa yang telah ditentukan oleh batas-batanya dalam melaksanakan hukum-hukum syariat agama islam. Adapun kata Arrasyidin itu berarti arif dan bijaksana. Jadi khulafaurrasyidin mempunyai arti pemimpim yang bijaksana sesudah nabi muhammad wafat. Para khulafaurrasyidin itu adalah pemimpin yang arif dan bijaksana. Mereka itu u terdiri dari para sahabat nabi muhammad SAW yang berkualitas tinggi dan baik adapun sifat-sifat yang dimiliki khulafaurrasyidin sebagai berikut:
a. Arif dan bijaksana
b. Berilmu yang luas dan mendalam
c. Berani bertindak
d. Berkemauan yang keras
e. Berwibawa
f. Belas kasihan dan kasih sayang
g. Berilmu agama yang amat luas serta melaksanakan hukum-hukum islam.
Para sahabat yang disebut sebagai khulafaur Rasyidin terdiri dari empat orang khalifah, yaitu:
1. Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq
Silsilah dan Kepribadian Abu Bakar Sebelum masuk Islam, Abu Bakar bernama Abdul Ka’bah. Setelah Abu Bakar masuk Islam namanya diganti oleh Rasulullah menjadi Abdullah. Dan nama Abu Bakar itu pemberian dari kaum muslimin, karena beliau segera masuk Islam. Dan juga mendapat gelar As-Shiddiq (yang membenarkan). Abu Bakar lahir pada tahun 573 M, dua tahun setelah penyerbuan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka’bah yang dipimpin oleh Abrahah dari Yaman.dengan demikian baliau dua tahun lebih muda dari Nabi SAW. Karena Nabi lahir pada tahun gajah, yaitu 571 M. Abu Bakar putra dari Usman (Abu Quhafah) bin Umar bin Ka’ab bin Said bin Taimi bin Murrah bin Ka’ab bin Luayyi bin Ghalib bin Fahrin Attaimi dari Suku Qurais. Perihal perawakan Abu Bakar, menurut riwayat putrinya, Siti Aisyah (Ummul Mukminin) bahwa kulitnya putih, badannya kurus, pipinya tipis, mukanya kurus, matanya cekung, dan keningnya menjorok ke depan. Perihal Akhlaqnya, menurut Ibnu Hisyam beliau terkenal sebagai seorang pemurah, peramah, pndai bergaul dan suka menolong. Abu Bakar juga mempunyai sifat sabar, berani, tegas, dan bijaksana. Karena kesabarannya banyak sahabat masuk Islam karena ajakannya, seperti: Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Saad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abdullah bin Mas’ud, dan Arqom bin Abil Arqom.
Sebelum rasulullah wafat, beliau telah menyiapkan sepasukan tentara di bawah pimpinan Usamah bin Zaid. tetapi sebelum tentara Usamah jadi berangkat beliau telah wafat. sebagian sahabat ada yang mengusulkan kepada Abu Bakar agar beliau membatalkan pasukan tentara usamah yang diperintahkan rasulullah itu dan dikirim saja untuk memerangi orang-orang yang murtad.
Jasa-jasa Abu Bakar Ash-Shidiq :
1. Menumpas nabi palsu
Ada empat orang yang menamakan dirinya sebagai nabi. padahal islam mengajarkan bahwa Nabi muhammad SAW adalah nabi akhiruzzaman. keempat yang mengaku nabi itu adalah nabi palasu. yaitu Musailamah Al kazab dari bani hanifah di yamamah, Sajah tamimiyah dari bani tamim, Al aswad Al Anshi dari yaman dan tulaihah bin khuwailid dari bani asad di Nejed. Adanya nabi-nabi palsu itu pasti membahayakan kehidupan agama dan negara islam. khalifah Abu Bakar menugaskan pasukan islam untuk menumpas mereka dan pengikut-pengikutnya, penumpasan itu ’berhasil dengan gemilang dibawah pimpinan panglima Khalid bin Walid. Musailamah dibunuh oleh Washy, Al Aswad dibunuh oleh istrinya sendiri, Tulaihah dan Sajad lari dan menyembunyikan diri.
2. Memberantas kaum murtad
Berita wafatnya rasulullah SAW, berakibat menggoyahkan iman bagi orang-orang islam yang masih tipis imannya, banyak orang menyatakan dirinya keluar dari Islam (murtad). tidak mau shalat dan tidak lagi membayar zakat. bahkan ada sementara daerah-daerah memisahkan dari dengan pemerintahan pusat di madinah, sedangkan daerah-daerah yang masih setia adalah Madinah, Mekah dan thaif.Abu Bakar berunding dengan para sahabat yang lain dalam menghadapi para kaum murtad itu. mereka sepakat menyeru agar bertaubat, jika tidak mau sadar, mereka akan dihadapi dengan menggunakan kekerasan. Tetapi usaha lemah lembut dari pemerintahan Islam di Madinah itu mereka abaikan, kaum murtad didukung oleh kekuatan besar kurang lebih 40.000 orang. muslimin menghadapi mereka dengan pasukan yang besar pula, Abu Bakar mengirim ekspedisi dibawah pimpinan Ikhrimah bin Abu Jahal, Syurahbil bin Hasnah, Amru bin Ash, dan khalid bin Walid. Tindakan tegas kaum muslimiin itu dapat melumpuhkan kekuatan kaum murtad, sehingga mereka kembali mentaati perintah syariat Islam.Abu Bakar berhasil dalam usaha ini, sehingga wilayah Islam utuh kembali.
3. Menghadapi kaum yang ingkar zakat.
Banyak diantara kaum muslimin yang pemahaman mereka, terhadap hukum Islam belum mendalam dan imannya masih tipis, mereka beanggapan bahwa kewajiban berzakat hanya semata-mata untuk nabi. karena nabi telah wafat, maka bebaslah mereka dari kewajiban untuk berzakat.padahal zakat adalah salah satu rukun Islam yang harus ditegakkan. Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat menghadapi kaum ingkar zakat itu. meskipun keputusan musyawarah itu tidak bulat, Abu Bakar tetap teguh pada pendiriannya bahwa kewajiban zakat harus dilaksanakan. mereka yang membangkang harus diperangi. sebelum pasukan muslimin dikerahkan, Abu Bakar terlebih dahulu mengirimkan surat kepada pembangkang agar kembali ke Islam. namun sebagian besar mereka tetap bersikeras, karena itu pasukan muslimin pun dikerahkan dan dalam waktu yang relatif singkat pasukan Abu Bakar telah berhasil dengan gemilang. Dengan berhasilnya kaum muslimin ini, keadaan negara Arab kembali tenang, dan suasana umat Islam pun kembali damai.seluruh kabilah taat kembali membayar zakat sebagaimana pada masa rasulullah SAW.
4. Mengumpulkan ayat-ayat Al-Qu’an.
Akibat peperangan yang sering dialami oleh kaum muslimin, banyak penghafal Al-Qur’an (huffadz) yang gugur sebagai syuhada dalam pertempuran. Jumlahnya tidak kurang dari 70 orang sahabat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dikalangan umat Islam serta kecemasan dihati Umar bin Khattab akan kehilangan ayat suci Al-Qur’an itu. Maka dinasehatkan kepada Abu Bakar agar ayat-ayt Qur’an dikumpulkan. Atas saran-saran dari Umar bin Khattab pada awal 13 H Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat-ayat Qur’an menjadi Mushaf.
5. Mendirikan Baitul Mal
Baitul mal adalah semacam lembaga kas Negara atau lembaga keuangan. Yang berfungsi menghimpun dana dari orang-orang mampu untuk disalurkan kerpada fakir miskin.
Setelah merintaha selama 2 tahun 3 bulan 10 hari (11 – 13 / 632 – 634 M), khalifah Abu Bakar wafat pada tanggal 21 jumadil Akhir tahun 13 H / 22 Agustus 634 Masehi.
2. Khalifah Umar bin Khattab
Umar bin Khattab merupakan pemimpin yang tegas dan berani mempertaruhkan jiwanya untuk suatu kebenaran. Selain itu, ia adalah pahlawan bagi kaumnya dan seorang saudagar yang berhasil, rendah hati, jujur, penuh kasinh saying dan demawan. Umar bin khattab masuk Islam setelah Nabi Muhammad saw menjadi rasul selama 6 tahun. Dengan masuk Islamnya umar berarti suatu kemnenangan bagi umat Islam dan kerugian besar bagi kaum Quraisy. Setelah masiuk Islam, Umar bin Khattab diberi gelar “Al-Faruk” oleh rasulullah, Al-Faruk artinya orang yang bisa memisahkan antara yang hak dan yang batil.
Proses pengankatan Umar bin khattab menjadi khalifah adalah berdasarkan musyawarah dari Abu Bakar serta tokoh-tokoh Islam lainnya. Hasil musyawarah tersebut kemudian disampaikan kepada umat Islam, mereka serentak menjawab. “ sami’na wa ata’na, yang artinta kami mendengar dan kamii patuhi. Umar bin Khattab mulai menjadi khalifah pada hari selasa 22 jumad as-Sani 13 H.
Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan keras. Oleh karena itu ia mendapat julukan Singan Padang Pasir.
Jasa-jasa Umar bin Khattab
a. Memperbaiki kinerja baitul mal.
b. Menetapkan kalender slam yang dimulai dari peistiwa hijrah Nabi ke madinah dengan 11 Muharram sebagai awal permulaan tahun.
c. Mengeluarkan ijtihad agar salat tarawih dilakukan secara berjamaah.
d. Membagi wilayah Islam yang luas menjadi 7 profinsi, yaitu Makkah, Madinah, Suriah, Jazirah, Basrah, Kuffah, dan Palestina.
e. Membangun masjid-masjid besar, diantaranya masjidil haram di mekkah, Masjid Nabawi di madinah dan Masjid Al-Aqsa di palestina.
f. Menambahkan kalimat as-shalatu khairum minan naum (shalat lebih baik daripada tidur) dalam adzan subuh.
Umar bin Khattab wafat pada hari rabu, 25 zulhijah 23 H. beliau wafat karena dibunuh oleh Abu Lu’lu’ah (fairusz), seorang bdak Persia yang masuk islam, saat umar menjadi imanm salat subuh. Pembunuhan itu dilartarbelakangi rasa dendam dan sakit hati Abu lu’lu’ah karena kekalahan Persia, yang saat itu merupakan Negara adidaya, oleh bala tentara Islam.
3. Khalifah Utsman bin Affan
Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan. Nama lengkapnya ialah Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia memeluk islam karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi SAW. Ia sangat kaya tetapi berlaku sedehana, dan sebagian besar kekayaannya digunakan untuk kepentingan Islam. Ia mendapat julukan zun nurain, artinya memiliki dua cahaya, karena menikahi dua putri Nabi SAW secara berurutan setelah yang satu meninggal. Dan Utsman pernah meriwayatkan hadis kurang lebih 150 hadis. Seperti halnya Umar, Utsman diangkat menjadi Khalifah melalui proses pemilihan. Bedanya, Umar dipilih atas penunjukan langsung sedangkan Utsman diangkat atas penunjukan tiadak langsung, yaitu melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar menjelang wafatnya.
Pada masa-masa awal pemerintahannya, Utsman melanjutkan sukses para pendahulunya, terutama dalam perlusan wilayah kekusaan Islam. Daerah-daerah sterategis yang sudah dikuasai Islam seperti Mesir dan Irak. Karya monumental Utsman yang dipersembahkan kepada umat Islam ialah penyusunan kitab suci Al-Qur’an.
Jasa-jasa Khalifah Utsman bin Affan
a. Melakukan pembukunan mushaf Al-Qur’an. Penyusunan Al-Qur’an dilakukan oleh Zaid bin Tsabit, sedangkan yang mengumpulkan tulisan-tulisan Al-Qur’an antara lain Adalah dari Hafsah, salah seorang Istri Nabi SAW. Kemudian dewan itu membuat beberapa salinan naskah Al-Qur’an untuk dikirimkan ke berbagai wilayah, diantaranya adalah ke Makah, Suriah, Basrah, Madinah dan Kuffah. Sebagai pedoman yang benar untuk masa selanjutnya.
b. Memperluas dan memperindah Masjidil Haram (Makkah), dan Masjid Nabawi (madinah).
c. Membangun gedung-gedung pengadilan untuk mengadili perkara-perkara pidana dan perdata yang pada masa pemerintahan Umar bi Khattab dilakukan di masjid-masjid.
d. Membentuk angkatan laut yang tangguh untuk memperluas wilyah kekuasaan Islam.
Setelah melewati masa gemilang, Khalifah Utsman mengalami pemberontakan dan pembangkangan di dalam negeri yang dilakukan oleh orang-orang yang kecewa terhadap tabi’at khalifah dan kebijaksanaan pemerintahannya. Beberapa jabatan tinggi di zaman Khalifah Utsman bin Affan di angkat dari keluarga dan kerabat dekatnya. Utsman juga terlalu terikat dengan kepentingan-kepentingan orang Makkah, khususnya kaum Quraisy dari Bani Umayah. Kelemahan dan nepotisme ini telah membawa khalifah ke puncak kebencian rakyat.
Api kemarahan sebagian umat Islam kepada khalifah semakin lama semakin menyala. Seorang penghasut dari bangsa Yahudi yang baru masuk Islam, Abdullah bin Saba’ menambah berkobarny api yang telah menyala. Dia mengembara kemana-mana menghasut dan menjelek-jelekan khalifah dan melakukan fitnah atas diri Khalifah Utsman bin Affan sendiri. Utsman dikepung oleh kaum pemberontak kurang lebih selam 40 hari, dan pada akhirnya wafat pada 35 H saat usia beliau sudah 81 tahun.
4. Khalifah Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib termasuk orang yang pertama kali masuk Islam di masa ia masih kanak-kanak dan merupakan sepupu sekaligus menantu Rasulullah yaitu suami dari Fatimah az-Zahra puteri Rasulullah. Setelah terbunuhnya Utsman, kaum muslimin memilih Ali untuk menjadi Khalifah pemimpin mereka. Para sahabat mendesaknya agar nisa keluar dari kemelut yang menimpa mereka. Dan akhirnya dia mau menerima tampuk kekhalifahan sedangkan dia tidak bernafsu untuk memegangnya.
Babul Ilmu gelar dari Rasulullah yang artinya karena beliau termasuk orang yang banyak meriwayatkan hadist, juga disebut “Asadullah” (singa Allah) dua dan setiap Rasulullah memimpin peperangan Ali selalu ada dibarisan depan dan memperoleh kemenangan.“Karramallahu Wajhahu” gelar dari Rasulullah yang artinya wajahnya dimuliakan oleh Allah, karena sejak kecil beliau dikenal kesalehannya dan kebersihan jiwanya. “Imamul masakin” (pemimpin orang-orang miskin), karena beliau selalu belas kasih kepada orang-orang miskin, beliau selalu mendahulukan kepentingan orang-orang fakir, miskin dan yatim. Meskipun ia sendiri sangat membutuhkan. Ali termasuk salah satu seorang dari tiga tokoh yang didalamnya bercermin kepribadian Rasulullah SAW. Mereka itu adalah Abu Bakar Asshiddiq, Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Tholib. Mereka bertiga laksana mutiara memancarkan cahayanya, itulah sebabnya Ali dijuluki “Almurtadha” artinya orang yang diridhai Allah dan Rasulnya.
Jasa –jasa Khalifah Ali Bin bi Thalib
a. Membangun kota kuffah yang merupakan pusat perdagangan, ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
b. Pada masa pemerintahannya Ali bin abi Thalib berhasil mengembangkan wilayah Islam sampai ke jazirah Arab.
c. Berusaha untuk mengembalikan persatuan dan kesatuan umat Islam.
d. Mengatur tata kepemerintahan untuk mengembalikan kepentngan umat, seperti memberikan kepada kaum muslimin tunjangan yang diambil dari Baitul mal, sebagaimana yang telah dilakukan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
e. Mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja.
Khalifah Ali wafat dibunuh oleh seorang khawarij oleh Abdurrahman bin Muljam, yang pada saat itu bukan hanya Khalifah sendiri, Mu’awiyah dan Amru bin Ash juga akan dibunuh oleh Khawarij tetapi karena mereka sangat berhati-hati menjaga diri mereka, keduanya tidak terbunuh. Ali dibunuh ketika shalat shubuh pada bulan Ramadhan 40 H/661 M.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu. Sejarah Kebudayaan Islam. Bumi Aksara.
Al-Ushairy Ahmad. 2003. Sejarah Islam. Jakarta: Akbar.
Yatim, Badri. 2006. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Amin Samsul Munir. 2009. Sejarah Perkembangan Islam. Jakarta: Amzah.
Rahman, Afzalur. 1995. Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf.
Susanto.Musyrifah. Sejarah Islam Klasik. Jakarta Timur: Prenada Media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H