Mohon tunggu...
Ra Heryani W Ningrum
Ra Heryani W Ningrum Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Fotografi/ Desain / Kesehatan/ Hobi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kuliner vs Makan Enak?

25 Mei 2023   14:15 Diperbarui: 25 Mei 2023   14:14 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keseharian belajar, bekerja, ataupun berdiam diri dalam rumah membuat kejenuhan diri melanda. Terkadang pilihan kita untuk menghibur diri dengan pergi menghibur diri dengan cara yang beraneka ragam. 

Penggemar kuliner yang kerapkali mencari-cari lokasi dan jenis makanan yang belum pernah dikunjungi. Nah, kalau mau ikut hiburan  kuliner begini, bisa tuh cari-cari referensi makanan yang paling sering dikunjungi: 1. Tiktok; 2. Reels Instagram; dan 3. Youtube. Melalui ketiga ini kalian bisa liat review, bentuk makanan, lokasi, harga dan tips trick -nya dalam pesan, ataupun sampai ke lokasi yang orang sering pakai istilahnya 'hidden gems'.

Kalau sudah bicara makanan, eh kok langsung kepikiran perut yang ikut berkembang kayak balon, tapi susah kempes... ups! 

Masalah sama dengan kebanyakan rekan-rekan dan saya juga neh. Sudah coba beberapa cara yang beragam, seperti grup suplemen yang harus mengeluarkan dana kisaran 500 ribu sampai 2 juta rupiah, baik dilakukan mandiri ataupun dengan pendampingan program dari tim suplemen itu. Ada juga program yang ikut yang lebih atas dengan suplemen dan alat-alat sepaket yang harganya bisa 2 juta sampai 10 jutaan. Terus mencari lagi demi makan enak terpenuhi dan tubuh menciut..

Memikirkan tubuh yang berkembang kanan, kiri, depan belakang, apakah perlu menaikan kualitas dan kesehatan dengan ke dokter gizi? Nutrisi? Ketemu lagi ada tempat yang menyajikan dokter dan segala aturan makan, tentubharga minimal 200 ribu untuk awal. Sempat lelah dan putus asa, sampai akhirnya ketemu dengan cara kurusin badan yang ok neh.

Awalnya mendengar namanya, agak ragu, apa iya bisa? Paling juga mahal.. Ga ah. Mengintip dari peserta-peserta yang ikut program itu, membuat saya berpikir ulang. Kok, masak sendiri ? Ah ..susah buat yang  tidak bisa masak! Loh olah raga jalan tiap hari? Ah..susah buat kita yang suka mageran buat olah raga sendiri! 

Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini loh... Kembali mengintip peserta program itu. Kok makanan yang makan mereka tetap enak? Tentu karena hidup saya dikelilingi dengan kuliner, hal ini jadi kekhawatiran kalau diet membuat kita, sulit makan enak. Template ya?

Menemukan "Eating Reorder " di Instagram membuka mata, eh.. kenapa? Ikut-ikutan program yang sehari disuruh makan 6 kali, tidur harus 8 jam dan olahraganya jalan-jalan. Pesimis banget, kenapa makan 6 kali bisa bikin berat badan turun? Tidak pakai suplemen ?

Eh, ternyata turun dengan baik, yang lebih menarik lagi, perubahan bukan hanya sekedar diet, kurus badan, tapi...  perubahan pola pikir dan menjadi tubuh lebih sehat. Pemikiran untuk dapat memilih makan, dan tetap bisa makan enak loh... 

Kalau dibanding diet makan yang belinpaket dengan harga 2 jt per 2 minggu.. atau diet jus yang katanya detox selama 3/7/14 hari bikin kelaparan..  dengan pola makan yang Eating Reorder jauh lebih sehat, tidak menderita atau kelaparan. Dan yang lebih penting lagi bukan cuma badan mengecil, tetapi sehat, mudah dan menyenangkan... dan murah.

Pengalamannya mencoba cek deh dibawah ini, pengalaman menjalani dan efeknya :

https://tribelio.page/heryaniwahyuningrum

Tanya langsung aja.. mungkin hal positif yang terjadi dapat menyebar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun