Ini menjadi pergulatan dalam batin kami sebagai mahasiswa yang baru saja menginjak bangku perkuliahan. Karena kami ditawarkan banyak pilihan wadah untuk berkembang dengan cara yang beragam. Entah dari BEM, DLM, HIMA, atau ORMADA yang menawarkan branding, pencapaian, dan event yang menarik minat mahasiswa. Tidak sedikit juga dari UKM dan BSO yang condong dalam prestasi akademis menawarkan topik penelitian, prestasi, dan program yang tak kalah menarik dalam menyeret perhatian mahastiswa.
      Namun, pilihan ini banyak menjadi perdebatan baik di media sosial atau di dunia nyata dalam memasang target untuk perencanaan masa depan yang lebih matang. Beberapa orang berpendapat bahwa lebih baik menambah prestasi akademis dari olimpiade, penelitian, pelatihan, seminar, dan projek dosen untuk mempertajam hardskill. Sementara para organisator lebih menyarankan untuk melatih softskill dalam pengalaman organisasi baik dari partisipasi dalam kepanitiaan, membuat networking dan pencapaian dalam program kerja yang dapat memunculkan inovasi bagi anggota yang dinaungi. Ada juga yang bersuara, daripada lebih fokus pada akademik dan organisasi lebih baik mencari pengalaman lewat boothcamp, volunteer, dan magang mandiri.
      Ada beberapa pengalaman mengungkapkan bahwa untuk membangun perencanan yang baik perlu memiliki personal branding yang baik. Personal branding yang baik juga dapat dibangun karena keseimbangan yang sempurna baik dari akademik maupun organisasi. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari keseimbangan antara prestasi akademik dan pencapaian organisasi demi membangun personal branding yang baik :
- Pembangunan dasar pengetahuan yang baik.Â
Prestasi akademik dari olimpiade, penelitian, atau pembuatan esai dapat memberikan pengetahuan tentang materi perkuliahan dan kemampuan penalaran yang kuat. Ini dapat menambah poin saat mencari pekerjaan, melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya, atau meneruskan ke tahap pendidikan profesional (SMKN 2 Wajo, 2024).
- Kepercayaan diri
Pengalaman mengikuti atau memenangkan lomba akademik juga dapat menambah kepercayaan diri seseorang dalam membangun image yang baik.
- Kemampuan interpersonal
Partisipasi dalam organisasi dapat mengembangkan beberapa soft skill seperti public speaksing (berbicara di depan publik, leadership (kepemimpinan), dan teamwork (kerja sama tim) yang mana ini kemampuan yang cukup dibutuhkan dalam mencari pekerjaan (Lair, Sullivan & Cheney, 2005).
- Networking
Pengalaman organisasi dari program kerja atau agenda yang diikuti dapat menjalin networking yang luas dan bermanfaat untuk karir. Kita juga bisa mendapatkan rekomendasi dalam mencari pekerjaan, atau juga hal lain yang berhubungan dengan karir yang bermanfaat bagi kita (DJKN, 2021).
- Identitas dan image yang kuat
Kombinasi yang sempurna antara akademik dan organisasi dapat menciptakan identitas yang lengkap dan menarik bagi kaum awam. Kita juga dapat dikenali lebih mudah dan lebih dihargai karena wawasan dan pengalaman yang kita punya.
- Keunggulan dalam menghadapi daya saing
Daya saing yang semakin kompetitif dan ketat menjadi faktor penting untuk membuat persiapan yang lebih matang baik dari segi prestasi atau pencapaian. Personal branding yang tercipta dari kedua hal tersebut dapat menonjolkan diri dari para pesaing dalam proses persaingan dalam lowongan pekerjaan.
- Kesiapan akan pencarian karir
Dari daya saing yang semakin kuat dan persiapan yang makin matang dapat membuahkan kesiapan yang kuat pula. Karena perusahaan juga cenderung mencari yang cerdas secara akademis dan berpengalaman secara praktis.
- Pengembangan diri akan akademik dan sosial
Pola pemikiran yang tumbuh dalam dunia organisasi dan didukung dalam pengalaman secara akademik dapat menjadikan kita untuk terus belajar akan hal baru dan mengembangkan bakat yang kita punya untuk tujuan yang lebih besar.