Perkembangan jurnalisme sejak hadirnya internet, salah satunya dapat dilihat melalui penyajian berita. Berkat proses digitalisasi, kita dapat membaca berita dengan media yang lebih variatif. Berita tidak hanya disajikan dengan teks saja, suara saja, atau video saja, namun dengan dua atau lebih media. Kini kita dapat membaca teks berita sekaligus melihat foto, gambar, grafis, mendengar audio, bahkan menonton videonya.
Perkembangan jurnalisme seperti ini menjadi bukti bahwa teknologi yang ada dimanfaatkan dengan baik untuk menghasilkan produk jurnalistik yang lebih jelas, faktual, dan berkualitas. Disebut dengan istilah 'Multimedia', dalam tulisan ini akan kita sedikit membahas tentang pengantar multimedia, khususnya dalam jurnalisme.
Multimedia dalam Jurnalisme
Dalam jurnalisme, multimedia merupakan sarana atau media komunikasi yang berorientasi pada penggunaan internet. Secara umum dapat dipahami sebagai media komunikasi yang disajikan menggunakan teks, suara, gambar, animasi, grafik, dan video dalam satu produk jurnalistik.
Menurut tokoh Deuze, multimedia dapat dipahami dengan dua pengertian, yaitu sebagai penyajian suatu berita dengan menggunakan dua atau lebih format media (teks, gambar bergerak dan diam, suara, animasi grafis, termasuk elemen interaktif dan hiperteks) pada situs web (jurnalisme online).
Pemahaman ini cenderung pada pada konten berita atau produk jurnalisme multimedia. Produk jurnalistik seperti ini dapat dilihat di media massa online, seperti kantor berita, situs berita, maupun kantor berita foto.
Selain itu sebagai penyajian berita yang terintegrasi, seperti pada situs web, Usenet newsgroup (kelompok diskusi internet), e-mail, SMS, MMS, radio, televisi, teleteks, surat kabar dan majalah. Di mana penyajian dalam berbagai media tersebut tidak harus selalu simultan. Pemahaman ini cenderung pada sistem organisasi di media massa. Bagaimana sistem atau proses suatu konten dipasarkan menggunakan berbagai media.
Kehadiran jurnalisme multimedia tidak hanya karena teknolgi web dan internet, namun juga dengan dukungan digitalisasi teknologi fotografi. Hal ini dimulai sejak tahun 1999 oleh munculnya kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) dan dengan teknologi perekam video yang memiliki kualitas tinggi atau High Definition (HD) di tahun 2008. Selain itu, jurnalis foto mengungkapkan kekecewaannya pada hasil foto yang terbatas pada ruang media cetak dan foto dua dimensinya. Mereka ingin ada kemajuan hasil karya foto pada jurnalisme.
Perkembangan tersebut tentu menjadi tantangan baru bagi para jurnalis. Jurnalis dituntut untuk bisa memproduksi tidak hanya tulisan, namun juga gambar, audio, dan grafis yang berkualitas. Hal ini dilakukan untuk menunjang keaktualan berita dan agar terlihat lebih menarik. Penyajian suatu berita akan terasa hidup bila diwujudkan dengan visual, entah itu gambar diam atau bergerak. Selain itu, kemampuan untuk bercerita atau storytelling juga diperlukan untuk meningkatkan daya tarik pembaca.
Hal ini bukan untuk menciptakan genre visual baru, namun menjadi ruang di mana para jurnalis bisa membawa kemampuan estetika dan komitmen mereka untuk meliput. Peluang ini menjadi jalan terciptanya pasar, di mana komunitas dan organisasi dapat memproduksi konten mereka sendiri yang dapat dilakukan dengan para ahli di bidang lain, seperti ahli fotografi, video, grafis dan animasi. Hal ini juga dapat membuka lapangan kerja bagi para ahli tersebut.
Elemen - Elemen Multimedia
Berikut merupakan tujuh elemen multimedia yang diterapkan untuk menunjang produksi berita:
A. Teks
Teks merupakan perpaduan kalimat yang disusun untuk menjelaskan suatu informasi dan gambar. Teks dalam hal ini berkaitan dengan perangkat komputer, karena dapat diproduksi dengan komputer yang merupakan basis dari pengolahan kata.
B. Audio
Audio merupakan bunyi dalam wujud digital, seperti suara, musik, dan sebagainya yang digunakan sebagai narasi saat menyampaikan pesan atau informasi. Selain itu, audio juga dapat digunakan sebagai latar gambar/foto atau teks untuk membantu menegaskan informasi atau hanya sekedar sebagai latar suara.
C. Gambar / Foto
Informasi dapat disampaikan dengan wujud visual, yaitu menggunakan gambar. Dengan menggunakan gambar atau foto, dapat memberi deskripsi suatu informasi dengan lebih jelas dan menarik. Produksi dan proses pengeditan gambar yang lebih mudah dan efektif dapat memanfaatkan perangkat komputer dan aplikasi-aplikasi yang ada.
D. Video
Selain gambar, wujud visual lainnya adalah video atau gambar bergerak. Video menjadi media yang dapat digunakan untuk menggambarkan suatu aktivitas agar terasa lebih nyata. Proses produksi dan pengeditan video juga dapat menggunakan komputer dan aplikasi yang ada.
E. Animasi
Elemen ini merupakan elemen gabungan dari teks, suara, dan gambar dalam satu pergerakan. Proses produksinya perlu memanfaatkan perangkat dan aplikasi edit animasi yang ada. Animasi juga dapat menjadi media untuk memvisualisasikan sesuatu.
F. Grafik
Grafik adalah media yang juga membantu dalam penyampaian informasi yang berwujud gambar. Grafik juga dapat mempermudah penyampaian informasi secara lebih singkat dan ringkas. Selain itu, grafik lebih menarik untuk dibaca karena berupa visual.
G. Interaktivitas
Elemen ini adalah salah satu aspek penting dalam multimedia, terutama di zaman ini yang orientasinya ada pada pengguna. Proses interaktif dapat berupa permainan, navigasi, dan latihan yang memanfaatkan teknologi komputer. Multimedia dapat termasuk interaktif bila dapat dikontrol langsung oleh pengggunanya.
Selain multimedia, aspek cerita atau storytelling dalam suatu berita juga dapat menjadi daya tarik pembaca. Penyampaian berita dengan runtutan cerita yang jelas, dapat membuat pembaca ikut menyimak dan merasakan kejadian dari awal hingga akhir. Hal ini tentu juga didukung oleh penggunaan media lainnya, seperti teks, gambar, audio, grafik dalam satu konten berita. Hal ini dapat kita lihat pada platform media berita online yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H