Mohon tunggu...
Rahel Maretha
Rahel Maretha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication

positive vibes✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perjalanan Surat Kabar di Indonesia: Konvensional hingga Digital

4 Oktober 2021   04:53 Diperbarui: 4 Oktober 2021   05:05 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koran Indonesia Raya. Sumber: tribunnewswiki.com

Untuk dapat lebih merasakan sensasi membaca koran, namun dengan menggunakan gawai dan tidak terbatas ruang dan waktu serta iklan, Kompas juga memiliki situs berbayar Kompas.id. Dalam situs ini, pembaca perlu berlangganan kepada Kompas untuk dapat mengakses beritanya. Layaknya seperti berlangganan surat kabar.

Tampilan e-paper Kompas. Sumber: kompas.id kb.kompas.id
Tampilan e-paper Kompas. Sumber: kompas.id kb.kompas.id

Kompas.id merupakan versi online yang sebenarnya dari harian Kompas atau media cetak Kompas. Dikelola oleh PT Kompas Media Nusantara, Kompas.id dapat menyajikan produk jurnalistik yang menarik dalam format digital dari versi cetaknya.

Bisa dibilang, kalau kita berlangganan Kompas.id, kita juga membaca koran Kompas di dalam dunia maya menggunakan internet.

Dapat kita simpulkan bahwa perkembangan jurnalisme di Indonesia memiliki perjalanan yang tidak mulus dan memiliki banyak konflik didalamnya. Dalam tulisan ini yang berfokus pada surat kabar, ketika Indonesia masih dijajah, sumber informasi masyarakat adalah melalui surat kabar.

Dengan perjalanan yang berliku-liku, pers atau perusahaan media di Indonesia akhirnya bisa merasakan kebebasan setelah sebelumnya tertekan oleh dua pemimpin pada orde lama dan orde baru.

Begitu juga dengan kemunculan internet yang mewarnai media Indonesia dalam perkembangannya. Produk-produk jurnalistik dapat diproduksi dengan mudah dan cepat melalui media online dengan format multimedianya.

Contoh yang dipaparkan dalam tulisan ini adalah perusahaan Kompas yang berinovasi dari media cetak, kemudian mengembangkan versi online-nya dengan Kompas.com dan Kompas.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun