Mohon tunggu...
Rahel Sulaiman
Rahel Sulaiman Mohon Tunggu... Sekretaris - hanya orang biasa yang menikmati dunia melalui alam

jika tak kenal, cobalah untuk mengenal jika tak tahu, cobalah untuk mengetahui tapi jika tidak kenal dan tidak tahu, jangan coba untuk menggurui aku hanya manusia biasa, sama halnya dengan kamu facebook page : @annoite.r instagram : @rahelsulaiman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bukit Kapur-Stone Garden, Padalarang

13 Februari 2016   17:46 Diperbarui: 13 Februari 2016   18:31 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biarlah kaki ini melangkah, menapaki setiap detail tanah tropis kota Bandung. Cerita ini dimulai oleh kami, anak-anak Indonesia pecinta alam, Travelmate, berkumpul dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Bogor & Depok. Inilah sebagian dari kami. Meeting point di Ciawi sebelum tengah malam untuk memulai menyusuri jalanan menuju Bandung. Kami berkemas, mempersiapkan perjalanan cukup panjang.

Tepat pkl. 10.30 kami berangkat, dengan berbekal sepeda motor dan perlengkapan biasanya. Kami sampai di sebuah masjid dekat Stone Garden. Kami menginap disana sejenak hanya untuk melepas lelah, lalu setelah sholat subuh prepare untuk berjalan menuju Stone Garden. Inilah kami hanya bermodalkan kesederhanaan dan kebersamaan.

[caption caption="Photo by : Erwin Yusuf"]

[/caption]

Tibalah kami di Stone Garden. Penanjakan ringan melewati bebatuan bukit kapur. Bongkahan bebatuan dan tanah basah sehabis hujan inilah yang membuat kami tertantang menikmati tempat ini. Udaranya yang masih bersih dan sejuk membuat kami terlena akan tempat ini.

[caption caption="Travelmate in Adventure"]

[/caption]

Sepintas mungkin akan terasa biasa menjajak tanah stone garden ini. Tapi bagi kalian pecinta alam dan penikmat foto, inilah surganya. Setiap sudut tempat ini bisa kalian jadikan obyek untuk diabadikan. Terutama jika kalian menunggu sunrise di tempat ini. Jika alam menghendaki, gambar terbaik akan kalian dapat. Inilah salah satu photo terbaik yang didapat.

[caption caption="Photo by : Noey Nurhayati"]

[/caption]

Inilah kami, para Travelmate, pecinta alam-Nya yang indah. Berulang kali mengingatkan akan sampah, cobalah menyimpan sampah yang kalian bawa, kantungi dan buang pada tempatnya. Keindahan suatu tempat akan tercemar karena sampah yang kalian bawa. Pertahankan keindahan alami yang Tuhan berikan, karena Tuhan hanya menitipkan untuk dirawat, bukan untuk dirusak.

Terlihat di belakang kami, perbukitan tempat kami parkir. Dari sanalah kami berjalan ke perbukitan Stone Garden. Jalan tidak curam, hanya sedikit menanjak melewati tanah basah menempel di kaki.

[caption caption="Stone Garden"]

[/caption]

[caption caption="In frame : Travelmate Adventure"]

[/caption]

[caption caption="Sejauh mata memandang"]
[/caption]

Untuk kalian yang ingin memanjakan mata, silakan datang ke tempat ini. Permadani hijau diantara bebatuan indah akan siap menemani matamu. Sepanjang mata memandang, ketenangan yang akan kalian rasakan.

[caption caption="In frame : Supray, photographer Travelmate :)"]

[/caption]

Usahakan datang ke tempat ini sebelum siang menjamah, karena warna terbaik kalian temukan sebelum siang menyapa. Semua terasa sempurna, warnanya, udaranya, bahkan cuaca pun berteman dengan kami kala itu.

[caption caption="In frame : Supray, Andi & Syefi"]

[/caption]

Siluet terbaik menurut saya. Sejauh mata memandang hanya bisa mengucap syukur kepada-Nya karena menciptakan tempat sederhana. Penuh ketenangan dan bisa dinikmati. Penyembuh dan obat terbaik.

[caption caption="In frame : Supray & Syefi"]

[/caption]

Keindahan alam seperti inilah yang patut kita banggakan sebagai anak-anak Indonesia. Lahir di tanah yang kaya membuat saya selalu bersyukur. Jika ingin mendapatkan keindahan alam tempat ini, lebih baik datang di pagi dan sore hari. Karena hasil terbaik bisa didapat pada waktu pagi dan sore menjelang magrib.

Perjalanan menjajal stone garden pun akhirnya berakhir. Bukan karena kami lelah, tapi karena kami harus melanjutkan perjalanan kembali menyusuri daerah lainnya. Sampai disini dulu cerita Travelmate mengenai Stone Garden, last but not the least, buat kalian yang mau bergabung dengan kami, dengan senang hati dapat bergabung bersama kami.

[caption caption="Journey in Togetherness"]

[/caption]

Facebook kami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun