Namun saat ini, internet sangat mempersingkat serta memudahkan jurnalis dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk menulis berita. Jadi, selain melakukan wawancara dan observasi, penggalian informasi juga bisa para jurnalis lakukan dalam ruang virtual atau internet (Puspita dan Suciati, 2020).
Jurnalisme Multimedia Indonesia di Era Modern
Penyajian berita juga signifikan berubah dari berita di zaman dulu dengan berita online saat ini. Berita cetak masa lalu biasanya hanya menampilkan gambar dan teks berita saja sehingga sangat memungkinkan bahwa di zaman itu anak-anak muda kurang tertarik dalam membaca berita. Sedangkan saat ini, berita online memiliki penyajian yang menarik dan bervariatif, dimulai dari gambar yang lebih berwarna dan jelas, video-video yang menarik serta fitur-fitur interaktif yang meningkatkan minat anak muda saat ini dalam membaca berita.
Selain itu, jika di zaman dahulu kita sebagai audiens hanya dapat membaca dan menerima informasi saja. Saat ini perubahan interaksi pembaca dengan media berubah drastis, terlihat dari beragam fitur-fitur seperti like, comment, dan share yang memberikan pembaca tidak hanya menerima berita tetapi ikut memberikan reaksi dan tanggapannya dari berita tersebut.
Tidak hanya itu, para pembaca yang dahulu hanya bisa menerima berita, saat ini kita sebagai masyarakat atau publik juga bisa membagikan berita melalui tulisan berita yang dapat diunggah di beberapa portal berita seperti Kompasiana. Hal ini dapat disebut jurnalisme warga atau citizen journalism yang merupakan salah satu hasil dari perkembangan jurnalisme multimedia dan termasuk sebagai User Generated Content.
Perkembangan Baru Jurnalisme Multimedia
Bentuk perkembangan jurnalisme multimedia lainnya adalah dengan hadirnya istilah User Generated Content (USG) dimana masyarakat dapat membagikan berita atau informasi melalui berbagai macam media dengan beragam bentuk berita. Misalnya dalam bentuk tulisan yang dapat diunggah di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dengan menambahkan gambar yang relevan. Selain itu dalam bentuk video yang dapat diunggah di Youtube, TikTok dan media lainnya. Sedangkan berita dalam bentuk audio dapat disebarkan melalui aplikasi seperti spotify.
Perubahan dan perkembangan ini benar-benar bisa kita rasakan di setiap tahunnya. Berbagai generasi juga pasti merasakan perubahan-perubahan yang selalu bertambah. Perkembangan jurnalisme multimedia yang diiringi dengan perkembangan teknologi tidak hanya memberikan dampak positif seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Perlu diketahui bahwa dengan perkembangan internet ini banyak dampak-dampak buruk yang bisa terjadi bagi seorang jurnalis. Kemudahan dalam menggali informasi dapat mengakibatkan seseorang mengetahui identitas pribadi maupun keluarga sehingga dapat terjadi doxing oleh oknum atau pihak tertentu jika ia merasa tidak setuju dengan tulisan seorang jurnalis.
Cyberbullying, spamming, ataupun terror-terror online dan secara langsung memungkinkan terjadi pada masa ini. Maka kita sebagai jurnalis maupun masyarakat perlu memperhatikan tulisan dan kata-kata yang disampaikan saat menulis berita sehingga tidak ada pihak manapun yang merasa dirugikan. Â