Mohon tunggu...
Rahel Adventia Dinata
Rahel Adventia Dinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang memiliki minat dalam bidang media. Selain itu memiliki hobi dalam menonton film dan membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

TikTok Menjadi Platform Baru Kompas

15 Desember 2023   18:47 Diperbarui: 15 Desember 2023   19:00 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Akun TikTok  @kompastv

Siapa sih yang jaman sekarang gak pakai smartphone? Bahkan anak kecil pun sudah menggunakan smartphone lho!

Saat ini, hampir seluruh penghuni bumi pasti menggunakan smartphone untuk melakukan kegiatannya sehari-hari, mulai dari kegiatan penting seperti sebagai alat pembayaran hingga untuk kebutuhan hiburan seperti bermedia sosial. Seperti yang kita tahu, sosial media saat ini sangat banyak dan beragam, TikTok menjadi salah satu sosial media yang ramai digunakan saat ini. 

Menurut data We Are Social report, Indonesia menjadi negara kedua terbanyak sebagai pengguna aplikasi TikTok dengan jumlah 113 juta (Putri, 2023). Saat ini sosial media seperti TikTok, Instagram, Twitter dan lainnya merupakan aplikasi yang paling sering digunakan dan menjadi sumber informasi bagi para anak muda. 

Di masa kini, kita sebagai pengguna tidak hanya menerima informasi dan berita tetapi juga bisa menghasilkan serta menyalurkan informasi melalui akun sosial media pribadi. Meskipun tidak memiliki latar belakang sebagai jurnalis, pengguna atau warga bisa membuat dan menghasilkan informasi dimana hal ini dapat disebut sebagai citizen journalism yang termasuk dalam User Generated Content (USG).

TikTok sudah dijadikan sebagai salah satu sosial media untuk mendapatkan sumber berita terkini. Khususnya bagi anak muda TikTok menjadi sosial media yang lebih sering digunakan untuk mencari informasi dibandingkan dengan aplikasi atau search engine lainnya. Bertambahnya pengguna TikTok menjadikan berbagai media berita juga ikut berpindah dan menyalurkan beritanya dalam bentuk video singkat di aplikasi tersebut.

Sumber: Akun TikTok  @kompastv
Sumber: Akun TikTok  @kompastv

Kompas Ikut Terjun dalam Media Sosial TikTok

Tidak sedikit media arus utama mau tidak mau juga ikut merambah ke aplikasi TikTok dalam menyalurkan beritanya, salah satunya yaitu Kompas dengan nama akun @kompastvnews. Dalam akun tersebut Kompas menyalurkan beritanya dalam bentuk video singkat yang berisi cuplikan-cuplikan mengenai suatu berita. 

Akun dengan jumlah pengikut 3,9 juta ini mengemas beritanya dengan berbagai konsep-konsep yang beragam, seperti dalam bentuk teaser singkat dengan template yang sama, video berita singkat dengan voice over, ataupun video picture in picture yang dimana news anchor atau host membicarakan berita sambil video berita tersebut dimainkan di belakangnya. Selain itu juga ada bentuk berita dengan tulisan didalamnya dan backsound musik sebagai penambah. 

Dapat kita lihat bahwa bentuk berita saat ini sudah sangat beragam dan menarik, seperti berupa tulisan dengan gambar, video dengan tulisan, video dan musik, atau hanya audio saja. Keragaman bentuk berita ini menjadi salah satu daya tarik anak muda dalam membaca berita atau informasi khususnya bentuk video yang menarik dan juga singkat di aplikasi TikTok.

Nah, dengan konsep baru dalam mengemas berita ini menjadi tantangan bagi jurnalis untuk menghasilkan berita yang menarik dan sesuai dengan tren saat ini. Perubahan format berita yang mengikuti perkembangan zaman saat ini dapat menjadi tantangan besar bagi jurnalis. 

Seperti yang kita ketahui, pada masa sebelumnya jurnalis cukup menulis berita dan menambahkan beberapa potongan gambar saja sudah dapat menarik banyak khalayak. Sayangnya tidak dengan saat ini, jurnalis tidak cukup hanya memiliki berita yang "berdaging", tetapi juga perlu mengemas berita dengan format yang lebih menarik.

Sumber: Akun TikTok  @kompastv
Sumber: Akun TikTok  @kompastv

Format Baru dalam Penyajian Berita

Apalagi dengan hadirnya TikTok yang memiliki keterbatasan durasi dalam setiap videonya, sehingga sebagai jurnalis perlu menyesuaikan isi berita dengan bentuk konten video yang singkat. Durasi singkat untuk konten tersebut juga membatasi jurnalis dalam menulis berita yang tetap harus mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik namun juga tetap menarik audiens. 

Paparan sosial media saat ini juga membuat selera dan kebiasaan pengguna media sosial ikut berubah. Saat ini pengguna sosial media sudah terbiasa menerima berita-berita dengan bentuk yang singkat, cepat, informatif, namun menarik sekaligus menyenangkan. Dengan perubahan ini menjadi salah satu tantangan besar untuk para jurnalis lho!

Tidak mudah untuk membuat konten berita yang tetap bisa menyampaikan informasi namun terlihat menarik dan tidak membosankan. Salah satu contohnya seperti media Kompas.com yang saat ini juga ikut merambah ke media sosial TikTok. Dalam akunnya dengan jumlah pengikut 3,6 juta terlihat menampilkan berbagai bentuk konten yang beragam, menarik, namun tetap berisi informasi yang lengkap.

Salah satu bentuk konten berita di Kompas.com di TikTok dapat seperti video berita yang berisi informasi secara singkat dalam beberapa menit dengan penjelasan host yang muncul di depan video berita tersebut. Konsep video ini merupakan salah satu bentuk video yang biasa ada di TikTok. Selain menggunakan konsep video yang familiar di TikTok, Kompas.com juga mencoba menggunakan kalimat-kalimat yang tidak begitu baku dan menarik bagi anak muda.

(foto ss vt kompas.com)

Dari bentuk contoh konten Kompas.com telah menunjukkan bahwa sebagai media berita dan juga jurnalis, kita perlu mengikuti perkembangan dan perubahan selera masyarakat tanpa mengubah atau bahkan menurunkan standar kita. Tidak hanya mengikuti perubahan dengan ikut merambah ke dunia TikTok, tetapi juga ikut menyesuaikan selera seperti apa yang dimiliki audiens di TikTok.

Selain itu, meskipun sebuah media atau jurnalis sudah mengikuti perkembangan dan perubahan tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak tantangan-tantangan lainnya, khususnya bagi para jurnalis. Salah satunya adalh para selebtok (selebgram TikTok) dan content creator lainnya yang ada di platform TikTok tersebut.

Photo by Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/photo/shallow-focus-photo-of-a-man-making-a-vlog-6333757/ 
Photo by Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/photo/shallow-focus-photo-of-a-man-making-a-vlog-6333757/ 

Content Creator menjadi Tantangan 

Kehadiran para content creator di platform ini juga menjadi salah satu tantangan bagi jurnalis dalam bersaing menghasilkan berita. Apalagi, seperti yang kita ketahui para content creator yang sudah memiliki banyak pengikut atau followers juga telah memiliki kepercayaan dan pasarnya sendiri dalam menghasilkan konten. Tidak sedikit content creator yang memiliki konten-konten dengan berisi informasi atau berita-berita terkini layaknya media berita.

Melihat fenomena tersebut, hal ini menjadi salah satu tantangan besar bagi jurnalis untuk menghasilkan konten yang lebih menarik dan unggul dibanding content creator. Apalagi kita sebagai jurnalis sudah memiliki pengetahuan yang lebih dan juga kepercayaan dalam membuat berita sehingga sebagai jurnalis kita harus mampu lebih unggul dalam memberikan berita bagi audiens. 

Melalui akun TikTok Kompas dapat menjadi salah satu bentuk bagaimana sebuah media berita dapat berhasil mengikuti perkembangan zaman dan juga paparan konten-konten terbaru di media sosial saat ini. Kompas dalam platform TikTok telah menampilkan berbagai macam bentuk konten berita yang dapat dinikmati sesuai dengan perilaku pengguna TikTok.

Perubahan ini menjadikan jurnalis memiliki peran baru dalam platform media sosial TikTok yang telah memperlihatkan hadirnya dinamika baru pada industri berita. Pada perubahan ini juga memperlihatkan berbagai tantangan tidak hanya bagi jurnalis, namun juga pembuat konten berita atau informasi lainnya di tikTok untuk menghasilkan konten dalam batasan waktu yang singkat dan adanya persaingan antara konten-konten hiburan di TikTok.

Hal ini juga dapat menjadi peluang bagi jurnalis untuk mengajak dan mendorong masyarakat atau audiens untuk berkreasi dalam menyampaikan informasi maupun berita kepada audiens di TikTok. Ini dapat menjadi format baru dalam media sosial untuk menghasilkan konten-konten yang tidak hanya menghibur namun juga berisi informasi dan berita yang bermanfaat. 

Tidak hanya itu, format berita yang baru ini juga dapat menjadi dampak positif bagi para jurnalis dimana kita dapat semakin menjelajahi cara-cara baru dalam mengomunikasikan berita. Selain itu, jurnalis juga bisa mendapatkan ide baru untuk menanggapi isu-isu di luar dan juga meningkatkan interaksi atau keterlibatan publik dalam berita yang dihasilkan. 

Disini jurnalis juga dapat menjadi media yang dapat memberikan dan menyebarkan kesadaran bagi pengguna media sosial untuk beretika dan berintegritas dalam menghasilkan berita atau informasi di tengah lautan konten yang terus menerus bertambah. Disisi lain jurnalis dengan format barunya dalam media sosial TikTok juga perlu terus berinovasi dan mempertahankan standar serta dapat menjembatani kesenjangan antara format berita yang cukup singkat dengan informasi yang mendalam dan akurat.

Sumber:

Rizaty, Monavia Ayu. (2023). Pengguna TikTok Indonesia Terbesar Kedua di Dunia pada Juli 2023. Dataindonesia.id. Diakses dari https://dataindonesia.id/internet/detail/pengguna-tiktok-indonesia-terbesar-kedua-di-dunia-pada-juli-2023 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun