Nah, dengan konsep baru dalam mengemas berita ini menjadi tantangan bagi jurnalis untuk menghasilkan berita yang menarik dan sesuai dengan tren saat ini. Perubahan format berita yang mengikuti perkembangan zaman saat ini dapat menjadi tantangan besar bagi jurnalis.Â
Seperti yang kita ketahui, pada masa sebelumnya jurnalis cukup menulis berita dan menambahkan beberapa potongan gambar saja sudah dapat menarik banyak khalayak. Sayangnya tidak dengan saat ini, jurnalis tidak cukup hanya memiliki berita yang "berdaging", tetapi juga perlu mengemas berita dengan format yang lebih menarik.
Format Baru dalam Penyajian Berita
Apalagi dengan hadirnya TikTok yang memiliki keterbatasan durasi dalam setiap videonya, sehingga sebagai jurnalis perlu menyesuaikan isi berita dengan bentuk konten video yang singkat. Durasi singkat untuk konten tersebut juga membatasi jurnalis dalam menulis berita yang tetap harus mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik namun juga tetap menarik audiens.Â
Paparan sosial media saat ini juga membuat selera dan kebiasaan pengguna media sosial ikut berubah. Saat ini pengguna sosial media sudah terbiasa menerima berita-berita dengan bentuk yang singkat, cepat, informatif, namun menarik sekaligus menyenangkan. Dengan perubahan ini menjadi salah satu tantangan besar untuk para jurnalis lho!
Tidak mudah untuk membuat konten berita yang tetap bisa menyampaikan informasi namun terlihat menarik dan tidak membosankan. Salah satu contohnya seperti media Kompas.com yang saat ini juga ikut merambah ke media sosial TikTok. Dalam akunnya dengan jumlah pengikut 3,6 juta terlihat menampilkan berbagai bentuk konten yang beragam, menarik, namun tetap berisi informasi yang lengkap.
Salah satu bentuk konten berita di Kompas.com di TikTok dapat seperti video berita yang berisi informasi secara singkat dalam beberapa menit dengan penjelasan host yang muncul di depan video berita tersebut. Konsep video ini merupakan salah satu bentuk video yang biasa ada di TikTok. Selain menggunakan konsep video yang familiar di TikTok, Kompas.com juga mencoba menggunakan kalimat-kalimat yang tidak begitu baku dan menarik bagi anak muda.
(foto ss vt kompas.com)
Dari bentuk contoh konten Kompas.com telah menunjukkan bahwa sebagai media berita dan juga jurnalis, kita perlu mengikuti perkembangan dan perubahan selera masyarakat tanpa mengubah atau bahkan menurunkan standar kita. Tidak hanya mengikuti perubahan dengan ikut merambah ke dunia TikTok, tetapi juga ikut menyesuaikan selera seperti apa yang dimiliki audiens di TikTok.
Selain itu, meskipun sebuah media atau jurnalis sudah mengikuti perkembangan dan perubahan tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak tantangan-tantangan lainnya, khususnya bagi para jurnalis. Salah satunya adalh para selebtok (selebgram TikTok) dan content creator lainnya yang ada di platform TikTok tersebut.