Apakah kamu tahu, bahwa kemungkinan besar kamu adalah jurnalisme warga?
Ternyata, kamu yang menggunakan sosial media juga bisa dikatakan sebagai jurnalisme warga lho!
Kemudahan akses internet di masa sekarang ini memberikan peluang besar bagi kita sebagai pengguna untuk memposting apapun ke sosial media masing-masing.
Nah, dari hal itulah yang akhirnya menjadi salah satu faktor hadirnya jurnalisme warga.
Tapi, ternyata jurnalisme warga berbahaya dan rawan menghasilkan berita hoax karena memungkinkan memiliki akurasi data yang rendah lho! Yuk kita bahas mengenai jurnalisme warga!
Deskripsi Jurnalisme Warga
Pertama, kita harus tahu dulu nih apa itu Jurnalisme Warga atau Citizen Journalism?
Jadi, menurut Lasica (dalam Eddyono, 2020) jurnalisme warga merupakan salah satu praktik jurnalisme yang bisa dilakukan oleh siapapun termasuk masyarakat biasa tanpa latar belakang jurnalis untuk menyalurkan informasi atau suatu peristiwa dalam bentuk tulisan berita, wawancara, video, ataupun foto mengenai suatu kejadian tertentu.
Jurnalisme warga hadir dengan memiliki tujuan sebagai wadah bagi masyarakat untuk memberikan informasi atau peristiwa yang baru saja terjadi disekitar masyarakat secara cepat dan terkini. Tidak melihat dari latar belakang sebagai pelajar, pekerja kantoran, bahkan ibu rumah tangga sekalipun bisa menjadi jurnalisme warga.
Kecepatan berita jurnalisme warga berbanding cukup jauh dengan jurnalisme profesional, maka tidak jarang bahwa masyarakat mengetahui suatu berita dari jurnalisme warga lebih dulu dibandingkan dari jurnalisme professional. Keringkasan publikasi jurnalisme warga menjadi salah satu faktor utama berita diterima lebih dulu oleh masyarakat dibanding berita jurnalisme professional.
Jika melihat secara teknis, jurnalisme warga jauh lebih simple dan mudah dalam mengupload berita. Hanya dengan mendokumentasikan peristiwa atau kejadian lalu menuliskan caption atau penjelasan singkat mengenai peristiwa tersebut, hal itu bisa dengan cepat dipublikasikan di berbagai media sosial.
Kalian tahu enggak, bahwa jurnalisme warga sudah ada jauh sebelum hadirnya internet? Menurut Eddyono dan kawan-kawan (2019), Jurnalisme warga sudah hadir sejak awal tahun 200-an dengan media televisi dan radio. Salah satunya radio Elshinta dengan acara bernama Ida (Informasi Dari Anda).Â
Sejak dahulu jurnalisme warga sudah terlihat ketika masyarakat mengabarkan peristiwa atau kejadian kepada orang lain melalui suatu media. Seperti pada saat seorang warga melaporkan suatu peristiwa atau bencana alam kepada suatu stasiun radio.
Kelebihan dan Kekurangan Jurnalisme Warga
Seperti yang kita ketahui, segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya. Terlebih pada masa digital saat ini, jurnalisme warga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam menyampaikan beritanya.
Kelebihan dari jurnalisme warga yang pertama, kecepatan dalam menyebarkan berita. Biasanya, masyarakatlah yang lebih dekat dengan suatu kejadian atau peristiwa tertentu dibandingkan jurnalisme professional. Bahkan biasanya jurnalis dari berbagai media mengetahui suatu peristiwa perlu untuk diberitakan karena melihat dari berita warga yang lebih dulu dipublikasikan.
Kelebihan lainnya adalah keterbukaan berita. Seperti yang kita ketahui bahwa jurnalisme warga tidak memiliki aturan ketat seperti jurnalisme profesional, maka berita-berita dari jurnalisme warga lebih banyak menampilkan gambar atau isu yang ada di tempat kejadian secara terang-terangan atau vulgar, tidak seperti jurnalis profesional yang menyaring dan menyensor beberapa hal karena mempertimbangkan aturan dan regulasi yang ada.
Hal ini dapat dikatakan sebagai kelebihan jurnalisme warga karena masyarakat dapat lebih mengetahui secara detail kejadian atau peristiwa apa yang terjadi di lapangan. Namun, hal ini tidak jarang menimbulkan kegelisahan audiens karena terkadang ada beberapa gambar yang cukup sadis pada suatu kecelakaan atau gambar-gambar mengerikan dan tidak disensor.
Selain itu, berbagai macam jenis berita juga menjadi kelebihan dari jurnalisme warga, karena pembaca tidak akan merasa bosan dan monoton dalam menerima berita. Jika jurnalisme professional kebanyakan memiliki segmentasi tertentu dalam pemberitaan, jurnalisme warga lebih beragam dalam menghasilkan berita karena warga yang berada di berbagai tempat dan memiliki ketertarikan yang beragam dalam menyalurkan informasi.
Nah jika dilihat dari kelebihannya, meskipun publikasi beritanya sangat cepat, jurnalisme warga memiliki beberapa kekurangan yang bisa membahayakan kita sebagai pembaca lho!
Jurnalisme warga memang memberikan berita terkini dan cepat bagi pembacanya, namun hal ini menjadikan berita yang dihasilkan sangat rawan menjadi berita hoax dan hal ini merupakan salah satu kekurangan jurnalisme warga. Meskipun jurnalisme warga biasanya lebih dekat dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi, namun terdapat beberapa warga yang tidak memastikan kebenarannya secara detail terlebih dahulu sebelum mempublikasikan berita.
Maka seringkali berita-berita yang disebarkan tidak memiliki fakta yang akurat dan bahkan menjadi berita hoax. Ditambah latar belakang para jurnalisme warga yang kurang memiliki pemahaman mengenai penulisan berita, maka memungkinkan banyak berita-berita yang dipublikasikan memiliki fakta ataupun data yang tidak akurat.
Contoh Jurnalisme Warga di Indonesia
Salah satu contohnya, berita pada beberapa waktu lalu sempat viral di masa pandemi covid-19. Video tersebut menunjukkan seorang warga yang telah mendapatkan vaksin covid-19 dan ia percaya bahwa vaksin tersebut mengandung microchip, karena sebuah koin logam menempel di tubuhnya.
Video tersebut dipublikasikan dan viral sehingga banyak masyarakat yang percaya serta menolak anjuran pemerintah untuk mengikuti vaksinasi. Hal ini dikarenakan warga yang membuat video tersebut tidak memastikan ulang kebenaran mengenai vaksin tersebut dan langsung mempublikasikan videonya.
Contoh tersebut merupakan satu dari sekian banyak berita jurnalisme warga yang tidak memastikan kebenarannya terlebih dahulu dan menjadi berita hoax yang membahayakan masyarakat. Maka, dapat dikatakan bahwa jurnalisme warga ini memberikan kebebasan bagi masyarakat dalam menyalurkan informasi, namun juga memberi dampak buruk bagi warga lainnya jika tidak mencari tahu lebih dalam mengenai beritanya.
Melihat hal tersebut, kita sebagai warga pembaca berita maupun sebagai warga yang menulis dan menyampaikan berita perlu bertindak bijak. Sebagai warga yang membaca berita, meskipun bukan berita dari jurnalisme warga, kita perlu untuk cross check dan tidak semata-mata langsung mempercayai suatu berita yang kita baca.
Sebagai warga yang bijak, perlu lebih dari satu sumber berita yang kita baca jika menerima suatu informasi. Selain itu, kita perlu mencari data atau fakta yang jelas dan terpercaya saat menerima berita atau informasi.
Sedangkan, warga sebagai penulis berita perlu memberikan informasi yang sudah dipastikan kebenarannya terlebih dahulu. Selain itu, beri sumber yang jelas jika memberikan data atau fakta tertentu.
Sebagai masyarakat di era teknologi modern ini, kita sebagai pengguna media perlu bersikap bijak dan bertanggung jawab untuk sekadar membagikan link berita ataupun menulis berita. Jangan sampai berita yang kita bagikan dapat memberi dampak buruk bagi sesama maupun orang-orang terdekat kita.
Nah, jadi begitu kira-kira pembahasan kita kali ini mengenai jurnalisme warga! Menurut kamu, kira-kira apa lagi nih hal yang perlu diperhatikan sebagai citizen journalism supaya beritamu memberi dampak baik baik pembacanya?
Berikan juga pendapatmu mengenai jurnalisme warga Indonesia di kolom komentar ya!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H