Tulisan ini dilatarbelakangi oleh pertanyaan tentang apa arti ayat Alkitab yang tertulis dalam Kidung Agung 7:7-8 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel"
Sebelum menjawab apa arti ayat itu saya akan berikan Kidung Agung pasal 7:1-13 secara lengkapnya dulu.
Kidung Agung 7:1-13
7:1 Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.
7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
7:3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang.
7:4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
7:5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
Kenikmatan cinta
7:6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.
7:7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya.
7:8 Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.
7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
7:10 Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.
7:11 Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!
7:12 Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!
7:13 Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!
Penjelasan
Kidung Agung di atas menjelaskan betapa Tuhan memberikan pria dan wanita kenikmatan seksual di dalam satu ikatan pernikahan Kristen yang kudus. Â Ikatan pernikahan yang saling mencintai dan saling setia satu sama lain, maka suami istri tersebut akan merasakan satu kenikmatan seksual yang tiada terkira.
Tuhanlah yang memberikan seksual dalam pernikahan Kristen. Tuhan memberikan kenikmatan seksual bukan hanya untuk tujuan beranak cucu seperti yang Tuhan perintahkan ketika Tuhan menciptakan Adam Hawa saat di taman eden namun Tuhan memberikan kenikmatan seksual kepada suami istri sebagai satu rekreasi yang suci dan menyenangkan.
Pasangan yang tidak setia kepada pasangannya (berselingkuh) atau pasangan yang tidak lagi saling mengasihi sehingga terjadi pertengkaran yang terus-menerus maka mereka tidak dapat lagi menikmati keindahan seksual yang sudah Tuhan anugerahkan itu.
Betapa nikmatnya seksualitas suami istri yang diikat dalam pernikahan sehingga Kidung Agung mencatatnya secara detail. Namun si iblis berperan membuat suami istri jatuh dalam dosa sehingga seksualitas dalam pernikahan yang begitu indah menjadi hambar dan rusak.
Iblis menggoda suami istri untuk berzinah dan iblis berusaha menyelewengkan kenikmatan seksual pernikahan kepada seksualitas di dalam perzinahan. Iblis juga menggoda suami istri melacurkan diri kepada orang lain dan iblis membuat suami istri percaya ada kenikmatan seksualitas yang lebih tinggi daripada di dalam pernikahan.
Iblis itu penipu. Tidak ada seksualitas yang begitu indah selain di dalam pernikahan suami istri yang saling mengasihi. Seksualitas di luar pernikahan memang didesain iblis supaya kelihatan indah di luar namun sebenarnya ujungnya membawa kepada maut. Sebaliknya seksualitas dalam pernikahan Kristen selain indah juga merupakan satu ibadah karena ada rasa saling melayani dan ingin menyenangkan suami atau istri sendiri ketika melakukan hubungan seksual. Â
Tuhan tidak mau suami istri Kristen sama seperti dunia yang percaya pada wacana "jika terasa enak, lakukan." Tuhan enggak mau suami istri melakukan seks kepada siapa saja. Sebaliknya supaya kenikmatan seksual itu tetap menyala maka Tuhan mau suami istri menjaga kekudusan seksual ekslusif hanya berdua bersama suami istri sendiri.
1 Tesalonika 4:3-5,7
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H