7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
7:10 Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.
7:11 Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!
7:12 Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!
7:13 Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!
Penjelasan
Kidung Agung di atas menjelaskan betapa Tuhan memberikan pria dan wanita kenikmatan seksual di dalam satu ikatan pernikahan Kristen yang kudus. Â Ikatan pernikahan yang saling mencintai dan saling setia satu sama lain, maka suami istri tersebut akan merasakan satu kenikmatan seksual yang tiada terkira.
Tuhanlah yang memberikan seksual dalam pernikahan Kristen. Tuhan memberikan kenikmatan seksual bukan hanya untuk tujuan beranak cucu seperti yang Tuhan perintahkan ketika Tuhan menciptakan Adam Hawa saat di taman eden namun Tuhan memberikan kenikmatan seksual kepada suami istri sebagai satu rekreasi yang suci dan menyenangkan.
Pasangan yang tidak setia kepada pasangannya (berselingkuh) atau pasangan yang tidak lagi saling mengasihi sehingga terjadi pertengkaran yang terus-menerus maka mereka tidak dapat lagi menikmati keindahan seksual yang sudah Tuhan anugerahkan itu.
Betapa nikmatnya seksualitas suami istri yang diikat dalam pernikahan sehingga Kidung Agung mencatatnya secara detail. Namun si iblis berperan membuat suami istri jatuh dalam dosa sehingga seksualitas dalam pernikahan yang begitu indah menjadi hambar dan rusak.
Iblis menggoda suami istri untuk berzinah dan iblis berusaha menyelewengkan kenikmatan seksual pernikahan kepada seksualitas di dalam perzinahan. Iblis juga menggoda suami istri melacurkan diri kepada orang lain dan iblis membuat suami istri percaya ada kenikmatan seksualitas yang lebih tinggi daripada di dalam pernikahan.