Pernah ketika kelas satu SMA saya sangat ngefans dengan artis Primus Yustisio. Bahkan foto yang saya dapat dari majalah remaja, saya tempel di lemari kamar asrama SMA. Sebagai seorang yang ngefans dengan artis, saya penasaran dengan kekasih dari Primus Yustisio yang ternyata adalah Nafa Urbach yang walau beda tahun namun tanggal dan bulan kelahirannnya sama dengan saya; 15 Juni.
Kemunculan aktor Shah Rukh Khan pun membuat saya beralih menjadi fans pemeran film Kuch Kuch Hota Hai yang sampai sekarang masih saya suka. Namun saya tidak berhenti penasaran dengan artis Nafa Urbach karena saya terkesan dengan kisah kebaikan hati ibu seorang Nafa Urbach yang begitu menginspirasi hidup sang artis.
Baru-baru ini Nafa Urbach menghadapi masalah yang berat karena video sang suami; Zack Lee bersama Nikita Mirzani beredar luas di Youtube. Video yang  menunjukkan kedekatan Zack Lee dengan Nikita Mirzani tentu sangat menyakitkan dan bisa dijadikan Nafa Urbach sebagai alasan untuk meninggalkan sang suami. Namun ternyata Nafa Urbach bukan hanya mengampuni namun mengatakan di Instagram-nya kalau dia sungguh mengasihi suaminya dan baginya Zack Lee adalah laki-laki luar biasa yang Tuhan berikan untuknya.
Nafa juga mengatakan akan tetap setia mendampingi dan mendoakan sang suami supaya bisa kembali ke jalan yang benar. Bila saja dia meninggalkan suami dalam kondisi yang demikian maka siapa yang akan mendampingi dan mendoakan suaminya kelak? Terharuuu banget membacanya.
Kak Korvri Purba berpendapat kalau apa yang dilakukan Nafa sudah benar sebab saat menikah seseorang sudah berjanji dihadapan pasangan, orang lain, dan khususnya Tuhan untuk selalu bersama dalam situasi apa pun. Kita tidak meninggalkan dia selagi susah atau sakit. Pun demikian Nafa yang menganggap suaminya sedang sakit yang sebaiknya jangan ditinggalkan namun diobati supaya sembuh.
Memang banyak yang memuji sikap Nafa namun tidak jarang yang mengatakan pilihan demikian adalah keputusan bodoh karena jelas sang suami tidak bisa dipercaya dan tidak mampu menjaga komitmen. Seperti yang diungkapkan Kordion Tambunan betapa teganya sang suami berbuat demikian sehingga membuat Kordion Tambunan ikut kesal.
Siapa saja pasti kesal mengetahui tindakan Zack Lee dengan Nikita Mirzani terlebih lagi dengan Nafa yang adalah istrinya. Pastilah Nafa Urbach tidak menyangka kalau suami yang di depan baik ternyata seperti tidak memiliki kontrol diri saat tidak bersama istri. Pasti banyak pertanyaan-pertanyaan di dalam hati Nafa Urbach; saya kurang apa? saya salah apa? Saya kurang baik apalagi? Pertanyaan-pertanyaan yang sungguh menghantui. Mungkin ada yang bertanya kepada Nafa Urbach, apalagi yang diharapkan dari laki-laki yang tidak bisa memegang komitmen?
Kak Korvri Purba menambahkan kalau seorang yang bertanya demikian pastilah menganggap dirinya sempurna. Sebab tidak ada satu orang pun yang bisa luput dari kesalahan. Jauh di lubuk hati Nafa pasti memang kecewa namun dengan kejadian ini suatu saat akan menyadarkan sang suami betapa besar pengorbanan Nafa yang memilih untuk mengasihi daripada menuruti rasa sakit hati.
Sering dalam berumah tangga tidak semulus yang dipikirkan. Kak Korvri mengibaratkannya seperti jalan tol yang tetap saja kadang ada lubang dan belokan. Pun demikian dengan sekolah ada ujian untuk mengetahui tingkat kemampuan seseorang. Sama seperti apa yang dilakukan Zack Lee merupakan ujian buat keluarga mereka terkecuali tadi masih kondisi pacaran sudah bertindak begitu sebaiknya putus saja. Demikianlah penuturan kak Korvri Purba.
Kak Ira Julia menambahkan kalau kita memang diajarkan untuk setia dalam suka-duka dan untung-malang. Tidak perlu memikirkan pendapat orang lain selama kita melakukan yang baik. Apalagi dalam urusan rumah tangga tentu hanya kita yang mengetahui persis situasi rumah tangga. Banyak yang bersedia menemani dalam suka namun ketika duka citalah kita diuji.
Kak Merry Ivana menganjurkan untuk melihat teladan Hillary Clinton. Apalagi janji nikah itu adalah janji yang bukan hanya kepada pasangan namun juga diri sendiri bahkan Tuhan. Apakah Nikita Mirzani sedemikian hebatnya sampai kita harus melupakan janji kepada Tuhan, pasangan, dan diri sendiri? Kak Rosmaulina Damanik dan Gian Minar WS menambahkan kalau keputusan Nafa memang berat namun sudah benar dan sungguh menerapkan ajaran untuk terus mengasihi tanpa batas.
Membaca komentar teman-teman, saya pun menarik kesimpulan kalau memaafkan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan namun memelihara sakit hati apalagi dendam hanya akan membuat kita tambah menderita. Life must go on dan pandang orang lain termasuk pasangan dengan lebih realistis.
Artinya, pasangan juga adalah manusia biasa yang terkadang mudah melupakan kebaikan istri atau ingin enak sendiri. Ibaratnya suami pun bisa jatuh sakit sehingga perlu ada istri yang menolongnya untuk sembuh. Memang berat membantu suami untuk sembuh namun setelah selesai semuanya akan indah kembali. Terakhir, sering kali kejadian buruk yang kita alami justru membawa pelajaran bagi orang lain. Seperti kasus Nafa Urbach ini, siapa yang menyangka caranya menghadapi masalah justru menginspirasi banyak perempuan lain khususnya yang mengalami masalah serupa.
Salam,
Rahayu Damanik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H