Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengidam yang Belum Terpenuhi Tidak Menyebabkan Bayi Ngeces, Ini Alasannya

17 Oktober 2016   09:24 Diperbarui: 17 Oktober 2016   09:34 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KBBI mencatat mengidam berasal dari kata idam yang berarti ingin sekali mengecap sesuatu (ketika hamil muda). Saat sedang hamil anak pertama saya pernah mengidam bolu pisang persis seperti buatan mama saya yang sering beliau sajikan sewaktu saya masih kecil. Berhubung mama saya tinggal di Sumatera Utara dan saya tinggal di Jakarta, saya pun tidak mungkin meminta mama untuk segera memasak bolu untuk saya.

Apalagi saya mengetahui kalau secara ilmiah mengidam itu tidaklah harus dituruti karena tidak akan berdampak apa-apa pada ibu dan bayi. Terpenting nutrisi mencukupi untuk ibu dan sang janin, itu sudah cukup. Bila ada keinginan bisa saja dipenuhi asalkan tidak membahayakan janin dan ibunya. Kelahiran anak saya pun tiba dan mama berkunjung ke Jakarta, sayangnya beliau bukan membawa bolu yang dibikin sendiri namun bolu yang dibeli. Sekalipun memang toko yang menjual bolu pisang tersebut memang dari sebuah toko terbaik dan terkenal di Medan namun saya merasa tidak mendapatkan bolu pisang sesuai harapan. Sebab saya meinginkan yang homemade dengan semerbak aroma pisang dan mentega.

Saya memaklumi mama yang demikian mungkin karena sudah lama sekali tidak memasak kue jadi mungkin peralatan memasak kue tidak selengkap dulu, atau mungkin usia yang sudah tidak memungkinkan, bahkan mungkin lupa resepnya. Satu hal yang pasti, saya masih menginginkan bolu tersebut namun saya lupa meminta mama untuk memasaknya saat saya sedang pulang ke Sumatera Utara. Keinginan akan bolu pisang terpendam sampai usia anak saya menjelang lima tahun. Akhirnya, sekitar hari Rabu minggu lalu saya melihat foto bolu pisang seorang kakak kelas di account Facebooknya. Teringatlah saya akan keinginan bolu pisang yang dulu pernah saya ingini.

Sayangnya saya malas membuat sendiri karena pernah mencoba hasilnya sangat tidak memuaskan. Akhirnya saya pun memesan kepada tante saya yang berada di Cileungsi. Saya mengambil bolu pisang dari Tangerang ke Cileungsi hari Sabtu kemarin. Untungnya ada acara reunian di Depok jadi sekalian. Saya memakan bolu tersebut dan wow rasanya seperti kembali ke masa kecil.

Bagaimana dengan anak saya apakah meneteskan air liur terus menerus atau ngeces? Syukurlah sama sekali tidak meskipun saya sungguh menginginkan bolu pisang dan banyak yang mengatakan kalau mengidamnya wanita hamil harus dituruti betapa pun sulitnya. Buktinya enggak tuh he..he.. Pun demikian dengan anak kedua, ketika hamil saya menginginkan suatu jenis makanan namun bila belum memungkinkan untuk dibeli saya tunggu saja sampai kapan waktu yang pas. Tidak harus saat masih hamil, nanti-nanti juga bisa setelah anak lahir. Anak kedua juga sama tidak ngeces. Puji Tuhan.

Perubahan hormon di dalam tubuhlah yang biasanya menjadi penyebab terjadinya mengidam pada wanita hamil. Makanan yang diinginkan pun biasanya makanan favorit sewaktu masih kecil. Namun ada juga yang berpendapat kalau mengidam saat hamil tidak dapat dijelaskan penyebabnya secara ilmiah. Misalnya saya pun terkadang menginginkan satu jenis makanan tertentu baik itu sedang hamil ataupun tidak.

Jadi, bila kami sekeluarga ingin makan di luar maka biasanya sayalah yang memilih tempat karena suami sudah hafal biasanya saya menginginkan suatu makanan. Suami hanya ikut saja dan belum pernah tidak cocok dengan makanan yang sedang saya inginkan. Bila saya sedang tidak mengingkan makanan apa-apa maka suami yang memilih tempat.

Mengidam selama hamil jelas tidak berkaitan dengan ngeces anak, lalu apa yang menyebabkan bayi ngeces? Ngeces terjadi karena peningkatan produksi air liur seperti saat sedang pertumbuhan gigi, mulai berbicara, mulai makan makanan padat, alergi makanan/obat tertentu, sariawan, atau infeksi. Produksi air liur meningkat sementara syaraf yang mengatur kerja otot mulut belum optimal.

Bila anak mencapai usia dua tahun, kemampuan untuk mengendalikan air liur akan semakin baik. Jika sudah mencapai usia dua tahun namun anak masih ngeces bahkan air liur semakin banyak maka perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat apakah ada gangguan kesehatan. Sebagai contoh anak yang mengidap cerebral palsy atau retardasi mental mengalami gangguan di saraf pusat sehingga tidak memiliki refleks menelan air liur yang baik. 

Salam,

Rahayu Damanik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun