Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebaiknya Kita Menghargai para Janda, Ini Alasannya

3 Oktober 2016   11:36 Diperbarui: 3 Oktober 2016   11:41 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan pasca ditinggal suami karena meninggal dunia tidaklah mudah. Beban yang selama ini ditanggung berdua dengan suami kini menjadi tanggungan sang wanita seorang diri. Tidak hanya sampai di situ terkadang sang janda harus menanggung penilaian negatif dari sebagian masyarakat yang menganggap para janda khususnya yang masih muda dan cantik sebagai seorang perempuan yang berpotensi sebagai pengganggu atau perebut suami orang. Tidak semua namun masih ada yang memberikan janda konotasi yang negatif, meremehkan, atau bahkan seperti kurang menghargai. Bila penampilan sang janda menarik sedikit saja terkadang bisa dinilai negatif karena dianggap memiliki maksud tertentu padahal belum tentu demikian.

Kehidupan seorang janda sebenarnya layak diberikan penghargaan sebab keadaan yang demikian bukanlah pilihan mereka dan tentu saja tidak diharapkan. Status perempuan yang ditinggal suami bisa terjadi kepada siapa saja termasuk diri sendiri, saudara perempuan, bahkan ibu sendiri.  Kapan saja kejadian tersebut bisa menimpa dan belum tentu semua perempuan bisa kuat menghadapi kenyataan sepahit yang sudah dialami para janda.

Pun tidak semua janda berperilaku buruk. Sama seperti perempuan single atau perempuan bersuami ada yang berkelakuan baik atau buruk. Semua kembali ke kepribadian masing-masing. Bila hanya ingin menjadi perusak rumah tangga orang tidak perlu harus menjadi janda terlebih dahulu, para single atau masih bersuami pun bila ada niat bisa saja menjadi pengganggu keluarga orang lain.

Apalagi janda juga memiliki tanggung jawab yang besar untuk menafkahi dan melindungi anak-anaknya sampai sukses. Betapa beratnya tanggung jawab yang harus dia emban  karena harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi anak-anaknya. Meski demikian besar beban yang ada di pundak mereka justru sering janda tidak merepotkan orang lain. Para janda tersebut berusaha berdiri di kaki sendiri untuk mengantar anak-anak ke gerbang kesuksesan tanpa ada seorang suami yang melindungi dan memberikan kasih sayang kepadanya. Bukankankah semua itu patut diapresiasi? Janda juga manusia punya rasa dan punya hati yang mampu menimbang-nimbang manakah yang baik atau buruk untuk masa depan mereka terlebih anak-anak yang mereka cintai. Semoga kita bisa lebih menghargai para janda yang ada di sekitar kita.

Salam,

Rahayu Damanik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun