Kebutuhan istri yang paling mendasar adalah keinginan untuk mendapat perhatian dari sang suami. Tidak ada satu pun wanita yang tidak butuh dimengerti dan didengarkan. Istri mana pun pasti bahagia bila menyadari sang suami menjadikannya sebagai wanita yang paling spesial di hatinya. Sebaliknya, bila dia merasa suami sudah mulai mengabaikan dan melupakannya, sang istri akan merasa tidak berharga lagi.
Inilah sebabnya wanita sangat membutuhkan perhatian dari sang suami melebihi materi. Wanita yang dilimpahi harta oleh suaminya namun kurang mendapat perhatian akan merasakan jiwanya kering. Istri ingin suaminya tetap seperti dulu saat sebelum menikah; suka memberikan kabar sekalipun sibuk, selalu memprioritaskan dirinya, dan memberikan kejutan yang membuat sang wanita begitu terkesan.
Suami yang mengurangi perhatian bahkan sama sekali menghilangkannya akan membuat wanita merasa bak istri yang tak dianggap. Kenyataan seperti ini membuat hati seperti teriris-iris sehingga manifestasi yang mucul biasanya menjadi mudah marah atau sang istri berubah menjadi pengemis perhatian bagi suami.
Caranya, ada yang menyindir-nyindir suami di media sosial dengan men-tag quote mengenai betapa istri butuh perhatian, misalkan:
1. Dulu kamu menghujaniku dengan perhatian, kini mengabaikanku.
2. Istri membutuhkan siraman cinta, mengapa kini kamu biarkan layu?
3. Kalau boleh memilih, wanita lebih suka perhatian kecil namun terus-menerus daripada perhatian besar yang hanya satu kali.
Itulah beberapa fenomena yang penulis amati di media sosial atau dalam kehidupan sehari-hari. Harapan istri semata-mata agar suami kembali memperhatikan dirinya seperti dahulu. Efektifkah cara demikian? Nyatanya tidak karena hal tersebut ibarat pengemis yang memaksa seseorang memberikan uang yang lebih banyak sehingga sang pemberi bukannya merasa kasihan malah kesal.
Betapa berbahaya bila kondisi ini terus berkelanjutan, sang suami tidak menyadari kebutuhan utama istrinya dan sang istri semakin hari semakin merasakan hubungan yang kering padahal wanita butuh kehangatan suami bukanlah omong kosong belaka. Saat kekeringan begitu terasa di hati dan tiba-tiba ada pria lain yang memberikan perhatian. Mungkin sudah dapat ditebak kira-kira kemana arahnya dan tinggal menunggu kisah selanjutnya saja.
Apa yang harus dilakukan agar suami menyadari kalau wanita sungguh butuh perhatian? Haruskah terus menjadi pengemis? Saatnya kita mengubah cara pandang yang selama ini terfokus pada apa kebutuhan saya menjadi apa kebutuhan suami saya. Berbeda dengan kebutuhan utama istri, sang suami sangat menyukai istri yang menghormati dan memberikan penghargaan yang tinggi atas pengorbanannya.
Sehari-hari suami bekerja keras dari pagi sampai malam untuk keluarga, biasanya rutinitas tersebut tidak dilihat istri sehingga terkadang istri kurang memberikan penghargaan. Padahal suami sangat ingin segala pengorbanannya dihargai oleh istri. Bila istri mencoba dengan penuh ketulusan membiasakan ucapan dan sikap berterima kasih atas perjuangan suami maka hal ini akan membuat harga diri suami terangkat sebab merasa dihargai oleh istri.