Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Supaya Tidak Mudah Marah saat Berpuasa

1 Juli 2016   10:04 Diperbarui: 1 Juli 2016   12:01 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapar membuat seseorang mudah marah (foto: www.solveisraelsproblems.com)

Apakah Bapak Ibu pernah menjadi mudah marah saat terasa lapar? Berpuasa membuat kita harus menahan lapar dan haus, namun kondisi lapar sering kali memicu kemarahan seseorang. Kita menjadi sulit mengontrol emosi apalagi kalau ditambah beban dan pekerjaan yang berat. Mudah naik darah sangat erat kaitannya dengan kondisi lapar. Itulah sebabnya mengapa sampai ada ungkapan yang mengatakan rakyat mudah marah kalau perutnya kelaparan. Bila emosi tidak terbendung, orang yang tidak bersalah apa-apa pun bisa kena ‘semprot’.

Mengapa saat lapar seseorang bisa berubah menjadi emosional? Ketika makan maka karbohidrat, protein, dan lemak akan dicerna dan diubah menjadi glukosa, asam amino, dan asam lemak bebas di dalam darah. Nutrisi tersebut kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk diubah menjadi sumber energi. Saat berpuasa maka kadar glukosa darah akan menurun dalam jangka waktu yang lama sehingga berbagai organ dan jaringan di dalam tubuh kekurangan zat nutrisi. Bila berbagai jaringan organ di dalam tubuh bisa mengubah lemak dan protein menjadi sumber energi pengganti maka tidak demikian dengan otak. Otak sangat bergantung pada kadar glukosa darah yang berasal dari karbohidrat.

Kadar glukosa di dalam darah yang rendah dalam jangka waktu cukup lama didefinisikan otak sebagai sebuah ancaman yang menimbulkan efek mudah marah dan kesal. Kadar glukosa darah yang turun ini menyebabkan kerja otak menjadi tidak maksimal dan sulit untuk fokus menjalankan fungsinya. Boleh dikatakan kinerja otak sangat bergantung pada kadar glukosa darah karena merupakan satu-satunya sumber energi yang dapat dipergunakan di dalam otak. Selain karena berkurangnya kadar glukosa darah, emosi negatif juga akan semakin mudah timbul bila tingkat serotonin di dalam tubuh juga rendah. Serotonin adalah hormon penting di dalam otak yang berfungsi untuk menurunkan tingkat stres dan bisa memberikan suasana tenang. Berpuasa menyebabkan poduksi hormon serotonin menjadi terhambat kaena bahan bakunya berupa asam amino triptofan tidak ditemukan di dalam darah.

Berikut adalah hal-hal yang perlu kita lakukan agar berpuasa menjadi lebih lancar dan tidak mudah emosi.

1. Mengkonsumsi makanan yang bergizi karena apa yang dimakan sangat erat kaitannya dengan emosi seseorang.  

2. Mengkonsumsi sumber karbohidrat yang bisa tersimpan lama di dalam darah seperti gandum, oat, kentang, umbi-umbian, dan beras merah.

3. Mengkonsumsi yoghurt yang bisa meningkatkan kadar serotonin dalam otak

4. Mengkonsumsi pisang yang juga dipercaya dapat menurunkan tingkat emosi seseorang karena mengandung asam amino esensial yang berfungsi sebagai bahan baku hormon serotonin. Kandungan serotonin yang mencukupi akan membuat kita lebih mudah mengendalikan emosi.

5. Mengingat dan memikirkan risiko yang terjadi apabila kita membiarkan amarah meledak.

6. Belajar mengelola emosi bukan memendam emosi. Memendam kemarahan sangat berbahaya karena bisa meledak kapan saja. Mengelola emosi artinya kita harus mengungkapkan isi hati kita dengan cara yang sopan dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Memendam amarah justru sangat tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.

7. Kita tidak bisa mengendalikan semua situasi di luar namun kita bisa mengendalikan emosi kita. Jangan biarkan kita yang dikendalikan emosi namun kitalah yang harus menjadi pengendali amarah sendiri.

8. Bila ada satu situasi atau seseorang yang membuat kita kesal. Tahan diri untuk langsung mengungkapkan kemarahan. Hitunglah satu sampai sepuluh dan tarik nafas dalam-dalam kemudian keluarkan perlahan. Cara ini sering kali berhasil menyelamatkan kita dari amarah yang tidak terkontrol. Mengapa? Karena tindakan di atas memberikan kita waktu untuk berpikir dengan jernih.  

9. Olahraga ringan dan tidur yang cukup dapat membantu memperlancar metabolisme di dalam tubuh. Otak akan mendapat istirahat dan menjadi lebih segar dan tidak kelelahan. Otomatis kemarahan bisa berkurang.

10. Meminum air putih delapan gelas sehari walaupun puasa dapat membantu memperlancar peredaran darah yang salah satunya berfungsi mengantarkan glukosa ke otak. Bila peredaran darah lancar maka glukosa darah pun menjadi terdistribusi dengan baik ke otak.  

Semoga beberapa tips di atas bisa membantu kelancaran berpuasa sehingga ibadah menjadi tenang dan orang lain pun senang berteman dengan kita.

Salam sehat,

Rahayu Damanik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun