Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
Pasien pulang paksa. Itulah status yang saya sandang setelah dua hari dirawat di sebuah rumah sakit saat masih belum menikah dan masih bertatus mahasiswa. Dokter mengatakan kalau saya belum pulih total dan sebaiknya dirawat dua hari lagi. Saya berpikir kalau saya dirawat di rumah sakit bukannya makin sembuh, namun bisa semakin parah karena tidak kuat dihantui oleh angka-angka Rupiah yang selalu hadir di dua malam tidur saya di rumah sakit. Berapa biaya yang harus saya bayar?
Bagaikan naik di sebuah taksi yang memiliki argo mahal yang berjalan begitu cepat begitulah kira-kira perasaan saya. Dag dig dug, cemas selalu melirik ke arah argo. Hari pertama di rumah sakit saya sudah sibuk minta di-print-kan jumlah biaya yang saya keluarkan. Ah, seandainya waktu bisa diulang saya pasti lebih serius menjaga kesehatan.
Saya baru saja mengeluarkan uang untuk biaya semester kuliah pasca sarjana yang nilainya tidak main-main, sekarang harus sakit karena gangguan perut yang menyerang. Seandainya saya memiliki kartu asuransi, pastilah saya tenang-tenang saja walau dirawat seminggu.
Untungnya dokter mau mengabulkan permintaan saya. Yah tentu saja saya harus memaksakan ekspresi wajah dan senyuman segar khas orang sehat. Seolah-olah saya sudah pulih total. Padahal masih ada sedikit rasa sakit namun saya pikir lebih baik pulang dan istirahat di kamar kos saya. Dokter awalnya bertahan namun saya lebih ngotot, jadilah saya berstatus pasien pulang paksa.
Mata saya terbelalak melihat nilai uang yang harus saya bayarkan setelah pulang dari rumah sakit, hanya dirawat dua malam biayanya 2,5 juta Rupiah. Pada tahun 2009 menurut saya itu sudah mahal. Seandainya asuransi kesehatan bapak atau mama bisa saya pakai tentu akan senang sekali. Sayangnya harapan itu benar-benar mustahil. Kartu asuransi mama saya hanya bisa dia pakai sendiri itupun sering kali tidak terpakai karena bapak yang sangat penyayang itu tiba-tiba berubah menjadi tidak sabar bila melihat istrinya harus menunggu lama karena mengantre atau mengurus ini itu sebelum ditangani oleh tim medis.
Saya pulang ke kos dan istirahat. Karena anak perantauan, jadi tidak ada orang tua yang bisa merawat sehingga saya harus membeli makan sendiri di warung dan merawat diri sendiri. Esok pagi dengan tubuh yang sudah mulai segar saya ingin membeli makanan ke warung yang berjarak sekitar 5 menit dari kos saya.
Saya membuka pagar rumah kos dan berjalan dengan tenang. Saat sedang berjalan, betapa kagetnya karena tiba-tiba anjing tetangga mengejar dari belakang dan menggigit kaki saya di bagian atas betis. Untungnya saya sedang memakai celana panjang dan setelah mengigit anjing itu langsung pergi.
Saya buru-buru kembali ke kamar kos di situ saya berpikir. Apa yang harus saya lakukan? Memang gigitan si anjing rasanya tidak terlalu sakit. Saya memperhatikan dari kaca kalau bekas gigitannya tidak dalam, tidak berdarah, dan hanya bagian kuliat luar yang terkelupas.
Apakah saya harus ke dokter? Berapa lagi biaya yang harus saya keluarkan. Pastilah anjing tetangga itu sudah gila karena menggigit saya yang sama sekali tidak mengganggunya. Kalau kemarin saya dirawat di rumah sakit bisa mengirit biaya dengan pulang paksa, nah kalau digigit anjing gila saya harus vaksin rabies 3 atau 4 kali. Tidak bisa ngirit.
Saat mengalami waktu berat seperti ini saya sangat membutuhkan keberadaan orang tua di samping saya, namun jujur saja saya merasa lebih membutuhkan kartu asuransi. Saya sudah terbiasa mandiri karena sejak SMA sudah tinggal jauh dari orang tua. Namun kalau masalah membayar rumah sakit, ini pengalaman pertama saya. Rasanya kok berat ya! Kembali ada rasa penyesalan mengapa kartu asuransi bapak atau mama tidak bisa saya pergunakan. Betapa bahagianya kalau orang tua yang membayar biaya asuransi dan saya tinggal menikmati he..he..
Saya memikirkan bagaimana caranya agar saya tidak perlu mengeluarkan biaya rumah sakit lagi. Ada ide  untuk sabar menunggu dua minggu demi mengamati si anjing. Bila anjing benar-benar gila pasti akan mati dalam jangka waktu dua minggu. Namun kalau dalam dua minggu tidak mati maka artinya anjing itu sehat-seaht saja. Terpancar wajah sumringah di wajah saya, membayangkan saya tidak perlu mengeluarkan uang rumah sakit lagi. Tapi, bagaimana kalau ternyata anjing itu benar-benar gila???
Saya buru-buru mencari informasi di google mengenai informasi rabies. Ternyata bila digigit anjing gila saya harus segera vaksin rabies karena bila telat divaksin maka peluang sembuh saya berkurang 8% per harinya. Artinya kalau saya menunggu sampai dua minggu sambil mengamati anjing itu, maka boleh dikatakan saya tidak akan selamat.
Dengan rasa ngeri saya langsung berangkat ke rumah sakit. Saya lebih baik mengeluarkan uang yang banyak daripada harus mati konyol. Duh, saya kan belum menikah masak mati duluan gumam saya dalam hati. Memang benar saya harus harus segera divaksin. Benar-benar apes, padahal di sana banyak anak kos kenapa harus saya yang digigit? Apalagi saya baru keluar dari rumah sakit, ah anjing yang tega!
Kesehatan Bukan Segala-galanya, Tetapi Tanpa Kesehatan Segala-galanya Tidak Berarti
Pengalaman sakit mengantarkan saya pada kesimpulan kalau kesehatan adalah salah satu hal yang paling penting dan berharga dalam hidup. Apa saja akan dilakukan demi mendapatkan kembali kesehatan.
Saat sakit, emosi mudah berubah dari yang tadinya ceria bisa menjadi mudah tersinggung dan marah-marah. Semua aktivitas saya menjadi terhenti karena terbaring di rumah sakit. Belum lagi membayangkan kematian akibat dampak penyakit sehingga menambah kegelisahan. Keluarga saya merasa sedih dan perawatan anak serta suami menjadi tidak maksimal. Apalah artinya harta dan karier yang tinggi namun tidak memiliki kesehatan? Semuanya terasa demikian hampa.
Sedia Payung Sebelum Hujan
Sebenarnya dulu, ada hal yang membuat saya agak ragu mengambil asuransi karena saya pikir saya ini kan pernah kuliah lima tahun di Keperawatan. Saya paham mengenai kesehatan dan bisa menjaga agar saya dan keluarga tidak mudah jatuh sakit.
Sudah terbukti kalau saya serius memelihara dan menjaga kesehaan dengan memiliki pola hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi dengan teratur, olahraga, cukup istirahat, minum air putih, menjaga kebersihan, dan lain sebagainya maka tubuh saya akan kuat dari yang namanya penyakit. Jadi merasa agak rugi membayar asuransi setiap bulan.
Namun terkadang kesibukan membuat saya lalai menjalankan pola hidup ideal hingga akhirnya jatuh sakit. Inilah alasan mengapa akhirnya saya sadar harus mengambil asuransi. Satu hal lagi yang semakin meyakinkan untuk mengambil asuransi kesehatan adalah pengalaman digigit anjing yang saya kategorikan sebagai kecelakaan.
Bila penyakit bisa saya cegah namun tidak demikian dengan kecelakaan. Seperti saya yang sedang berjalan di depan kos tiba-tiba saja anjing tetangga menggigit. Padahal dari dulu anjing tersebut tidak pernah menggigit dan terlihat baik-baik saja. Saya pun mengerti kalau penyakit sedapat mungkin bisa saya hindari namun kecelakaan atau musibah sering kali datang tanpa terduga dan cenderung tidak bisa dihindari. Mengetahui informasi adanya asuransi JAGADIRI yang mengcover kecelakaan yang dialami tanpa adanya masa tunggu dari saat pembelian asuransi sungguh memberikan ketenangan bukan hanya untuk diri saya namun juga suami dan anak-anak.
Apalagi kecelakaan itu bermacam-macam penyebabnya. Sebutlah risiko kecelakaan yang semakin hari semakin meningkat di mana-mana. Misalkan saya, suami, dan anak sedang mengendarai motor dengan hati-hati, mematuhi peraturan lalu lintas, dan tidak mengebut. Tidak menutup kemungkinan ada pengendara ugal-ugalan yang menabrak dari belakang.
Semoga keluarga kami senantiasa dijauhkan dari hal yang seperti itu namun saya pikir tidak ada salahnya berjaga-jaga dengan membeli produk asuransi sehingga bila terjadi hal yang tidak diharapkan kami merasa terhibur karena tidak perlu mengeluarkan biaya pengobatan sebab kerugian finansial dialihkan ke perusahaan asuransi.
Saya tidak berharap terjadi kecelakaan atau sakit penyakit dalam keluarga saya namun saya tidak berkuasa memastikan kalau kami 100% akan baik-baik saja sepanjang sisa hidup. Namun, bila kejadian yang tidak diharapkan itu datang, saya ingin dalam kondisi yang lebih siap. Bagi kami sekeluarga, asuransi adalah penolong di saat tidak ada yang mampu menolong.
Mengertilah saya mengapa membeli asuransi itu termasuk salah satu sikap keluarga bijak karena senantiasa sedia payung sebelum hujan. Bagaimana tidak? Membeli asuransi artinya keluarga kami sadar untuk selalu waspada, berjaga-jaga, dan mengantisipasi sebelum sesuatu yang mungkin benar-benar terjadi.
Asuransi Untuk Semua Anggota Keluarga
Pengalaman sakit yang saya alami sehingga terpaksa mengirit dengan meminta pulang paksa dan hampir merisikokan nyawa karena takut pada biaya rumah sakit membuat saya semakin menyadari manfaat dari asuransi. Terlebih kini ternyata ada asuransi JAGADIRI yang menawarkan perlindungan untuk semua anggota keluarga yang saya kasihi agar jangan sampai mengalami seperti apa yang saya alami dulu.
Luar biasanya, ada sebuah poduk asuransi JAGADIRI yang benar-benar menarik perhatian yaituJaga Sehat Keluarga. Saya tertarik kepada produk ini karena satu keluarga bisa ditanggung dalam 1 polis. Satu keluarga ini terdiri dari 5 tertanggung; suami, istri, dan 3 orang anak dalam 1 kartu keluarga. Rentang umur 21-60 tahun bagi tertanggung dewasa (suami-istri) dan 0,5-23 tahun untuk tertanggung anak.
Manfaat Jaga Sehat Keluarga sangat membantu keluarga karena memberikan santuan mulai dari 300.000 sampai 900.000 per hari akibat sakit atau kecelakaan. Bahkan bila pembedahan akan mendapatkan santunan mulai  6 juta sampai 18 juta Rupiah per pembedahan per tertanggung yang juga disebabkan sakit atau kecelakaan.
Santunan rawat jalan juga diberikan mulai dari 300 ribu atau 500 ribu per kunjungan rawat jalan. Semua nilai santunan di atas sesuai dengan jumlah premi yang dibayarkan oleh pelanggan. Ternyata manfaat yang diberikan bukan hanya memberikan santunan namun juga memberikan layanan 24 jam berupa: tele konsultasi medis 24 jam dalam 7 hari, layanan evakuasi darurat, dan layanan lain.
Sungguh Jaga Sehat Keluarga ini mengerti kebutuhan keluarga kecil saya. Harganya juga terjangkau mulai dari Rp 280 ribuan sudah bisa melindungi kami semua. Satu hal yang membuat semakin penasaran adalah bila keluarga saya tidak pernah melakukan klaim maka uang premi tahunan bisa dikembalian sebesar 25%. Keren euy!
Apalagi keluarga adalah harga yang tidak dapat dinilai dengan materi karena di sanalah ada senyuman, kasih sayang orang tua dan anak, serta kebersamaan yang terajut dalam kebahagiaan. Semua anggota kelurga harus mendapat perlindungan karena bahagia itu adalah kebersamaan. Rasanya tentu lebih tenang karena tidak pernah bisa menebak giliran siapa yang akan sakit di keluarga saya.
Bila satu orang sakit maka semua akan merasa menderita karena demikianlah kesatuan keluarga yang senantiasa berbagi duka dan suka bersama. Itulah sebabnya asuransi sebaiknya tidak hanya untuk ayah atau ibu saja namun juga untuk anak-anak karena kesehatan semua anggota keluarga sangat menentukan kebahagiaan dan kesejahteraan bersama. Apalagi kebutuhan keluarga begitu beragam dan mahal mulai dari susu anak dan keperluan dapur.
Saya tidak bisa menjamin selalu tersedia uang untuk biaya berobat saya, suami, dan anak-anak. Inilah pentingnya harus menyisihkan uang untuk membayar premi asuransi setiap bulannya. Betapa terbantunya bila ada asuransi seperti JAGADIRI yang bukan hanya bisa memberi perlindungan rawat inap dan namun juga rawat jalan.
Walaupun dengan ‘sempoyongan’, syukurlah dulu saya masih bisa membayar biaya perawatan rumah sakit. Tidak terbayang bagaimana pilunya bila sama sekali tidak memiliki dana khusus untuk berjaga-jaga saat penyakit datang menghadang. Seperti yang pernah dikisahkan oleh asisten rumah tangga saya kalau ada keluarga di kampung yang terpaksa mengambil pinjaman dana tunai yang bunganya selangit demi membayar biaya perawatan di rumah sakit yang tidak bisa ditunda-tunda.
Saya membayangkan seandainya saya sakit dan suami terpaksa pontang-panting mencari pinjaman maka saya sebagai pasien tidak akan bisa tenang dan pasti akan sulit sembuh karena merasa membebani suami denga penyakit saya. Berbeda bila kami semua memiliki asuransi, saya bisa tetap pasti stay cool. Tidak perlu khawatir.
Biaya Perawatan Mayoritas Masih Ditanggung Pribadi
Data penelitian yang dirilis Society of Actuaries (SOA) yang didukung oleh Riset Kesehatan Dasar tahun 2014 menunjukkan kalau kelompok usia yang sering terserang penyakit yang harus dirawat jalan dan inap adalah dalam kategori non produktif yaitu balita dan memasuki usia lebih dari 55 tahun.
Sayangnya hampir 68% untuk pembiayaan rawat jalan dibayar sendiri oleh pasien dan keluarga. Sementara menurut Riset Kesehatan Dasar 2013 untuk rawat inap, biaya yang masih ditanggung sendiri juga masih cukup tinggi yaitu sebesar 53,5%. Fakta di atas membuat saya berpikir betapa biaya premi jaga sehat keluarga yang ditawarkan JAGADIRI dengan harga mulai dari Rp 280.700 per bulan untuk lima tertanggung benar-benar menarik hati karena tidak membebani keluarga.
Menariknya lagi, sistem pembayaran premi bisa dilakukan per bulan atau per tahun. Bila ingin klaim pilihannya juga fleksibel, bisa dengan cara reimbursement atau cashless di lebih dari 600 rumah sakit di Indonesia. Fasilitas cassless ini memudahkan pasien karena bisa langsung datang ke rumah sakit tanpa harus mengurus reimbursement.
Bila semua angota keluarga terlindungi dengan satu polis asuransi. Tidak perlu ada perdebatan lagi saat dokter menyuruh saya atau anak-anak harus dirawat di rumah sakit. Saya langsung setuju karena pastilah dokter sudah punya pertimbangan tertentu sehingga harus menyuruh saya, suami, atau anak-anak dirawat inap. Pastinya tidak ada lagi mimpi buruk mengenai biaya perawatan yang terus meneror tidur malam selama di rumah sakit.
Pertumbuhan Asuransi Digital yang Terus Bertumbuh
JAGADIRI merupakan perusahaan asuransi yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk memberikan akses asuransi digital yang lebih luas, nyaman, dan mudah bagi masyarakat. Pertumbuhan asuransi digital di Indonesia akan terus berkembang pesat karena didukung oleh berbagai situasi menguntungkan.
1. Pengguna internet dan smartphone yang terus bertumbuh
Industri digital di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat didukung kehadiran telekomunikasi seluler generasi keempat (4G) sehingga memperluas dan mempermudah berbagai akses informasi dan promosi produk asuransi.
Sebuah sumber menyebutkan kalau Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) yang bekerjasama dengan pihak Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom) FISIP Universitas Indonesia berhasil menemukan hasil riset jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2014 adalah sebesar 88,1 juta. Ada penambahan sekitar 16,2 juta jiwa dari total 71,9 juta pengguna di tahun sebelumnya.
Tidak dapat disangkal kini telah banyak perusahaan yang berkembang menjadi terdepan di dunia karena mengandalkan internet seperti perusahaan Google, Facebook, dan Amazon. Iklim digital yang semakin berkembang luas akan membawa dampak pada pertumbuhan asuransi digital yang semakin maksimal karena luasnya jangkauan yang bisa disentuh oleh internet. Bahkan laporan terbaru Emarketer menyatakan kalau diperkirakan pada tahun 2018 di Indonesia, pengguna smartphone aktif akan berjumlah lebih dari 100 juta jiwa yang merupakan negara keempat terbanyak di dunia.
2. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah
Website resmi Kemenkeu mencatat kalau pertumbuhan masyarakat kelas ekonomi menengah merupakan indikasi penting pertumbuhan ekonomi. Situs tersebut juga menyebutkan kecenderungan di berbagai negara di mana pertumbuhan masyarakat kelas menengah akan diikuti oleh peningkatan industri keuangan termasuk  salah satunya asuransi.
Kelas menengah memiliki penghasilan yang lebih baik dan sudah menyadari pentingnya mengalokasikan penghasilan pada produk keuangan seperti asuransi. Hal ini disebabkan adanya keingingan untuk mendapatkan perlindungan demi memperoleh hidup yang lebih aman dan nyaman. Respon masyarakat kelas menengah ini sangat berbeda dengan masyarakat kelas bawah yang belum terlalu menyadari pentingnya asuransi.
Bank Dunia mencatat kalau pertumbuhan penduduk kelas menengah di Indonesia terus bertumbuh sejumlah 7 juta jiwa per tahun. Di mana, pada tahun 2003 jumlah penduduk kelas menengah ini mencapai 37.7% yang meningkat menjadi 56,5% pada tahun 2010. Melihat pertumbuhan yang signifikan ini, diperkirakan pada tahun 2020 masyarakat kelas menengah akan menjadi 140 juta jiwa. Sungguh sebuah angka fantastis untuk digarap oleh perusahaan asuransi apalagi jumlah penduduk yang mendominasi di Indonesia adalah usia produktif yang memiliki tingkat antusiasme lebih dalam membeli produk asuransi.
3. Penetrasi asuransi yang masih minim
Perusahaan asuransi diperkirakan akan terus bertumbuh karena penetrasi asuransi yang masih kecil. Hasil penelitian Fitch Media menunjukkan masyarakat Indoesia yang sudah tersentuh asuransi masih sekitar 5% dari total penduduk. Angka yang jauh ketinggalan bila dibandingkan negara lain. Sumbangsih yang diberikan masih sebesar 1,7% terhadap total produk domestik bruto (PDB). Cukup jauh bila dibandingkan dengan negara terdekat seperti Singapura dan Malaysia yang memberikan sumbangsih sebesar 4% terhadap PDB
Keunggulan dan Manfaat Asuransi Digital
Mengikuti pesatnya pertumbuhan dunia digital, asuransi JAGADIRI yang diawasi oleh OJK ini memberikan sebuah inovasi yang 100% fokus pada sistem asuransi online. Langkah jitu ini diambil untuk mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat yang kini semakin menjadikan internet sebagai bagian dalam kehidupan sehari-hari. JAGADIRI memberikan sebuah sistem yang memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi dan mendapatkan pelayanan asuransi yang efektif dan efisien.
Latar belakang nama JAGADIRI juga merupakan sebuah pesan yang melekat di hati direktur PT Central Asia Financial Reginald Yosiah Hamdani yang selalu mendapat pesan dari orang tua untuk senantiasa menjaga diri bila bepergian. Nama produk JAGADIRI pun dibuat untuk mewujudkan penjagaan terhadap keamanan dan kenyamanan para pelanggan. Ada beberapa keunggulan dan manfaat asuransi digital bagi masyarakat yang menarik perhatian saya.
1.Memperbaiki citra asuransi di mata masyarakat
Asuransi digital seperti JAGADIRI secara perlahan berpotensi memberikan perubahan penilaian kurang baik dari masyarakat terhadap dunia asuransi. Masalah agen yang terlalu agresif dan mengganggu, klaim yang sulit, premi yang memberatkan, dan proses pengajuan perlindungan asuransi yang tidak mudah. Berbagai persoalan yang bisa menghambat pertumbuhan dunia asuransi itu ingin diubah sedikit demi sedikit oleh PT Central Asia Financial dengan meluncurkan produk terbaru bernama JAGADIRI pada Januari 2015.
Produk JAGADIRI terdiri dari Jaga Sehat Plus, Jaga Aman Instan, Jaga Jiwa Plus, dan Jaga Sehat Keluarga. Berbeda dengan asuransi konvensional yang masa asuransinya bisa sampai 20 tahun, produk JAGADIRI memberikan jangka waktu perlindungan maksimal lima tahun, kecuali produk unit link yang mengkombinasikan investasi dan asuransi kesehatan.
2. Klaim yang lebih mudah
JAGADIRI memberikan solusi klaim yang mudah dengan proses paling lama 14 hari kerja. Bila belum mendapatkan jawaban di waktu tersebut maka otomatis JAGADIRI langsung membayarkan klaim. Pelanggan juga tidak perlu datang ke kantor JAGADIRI karena cukup memindai atau scan klaim dan syarat-syarat asuransi kemudian mengirimkan melalui email.
Saya sering mendengar dari beberapa teman kalau ada perasaan sangat risi saat diprospek agen asuransi yang terlihat terlalu memotivasi untuk membeli produk asuransi mereka. Lebih kesal lagi saat mau klaim asuransi malah ribet dan sudah ditunggu lama belum cair juga. Inilah sebagian alasan mengapa orang enggan membeli produk asuransi.
Kurangnya sambutan masyarakat terhadap agen asuransi memberikan peluang yang semakin luas bagi digital asuransi. Apalagi pola perilaku masyarakat yang semakin akrab dan percaya dengan belanja online yang ditandai dengan pertumbuhan toko online yang kian marak. Perilaku konsumen yang semakin dekat dengan produk online memberikan optimisme bagi industri digital insurance seperti JAGADIRI yang berani mengambil langkah berbeda demi memperoleh jangkauan pasar yang luas.
3. Premi yang terjangkau
JAGADIRI memberikan penawaran langsung tanpa menggunakan jasa agen untuk memotong biaya perantara yang cukup mahal. Dampaknya, biaya premi yang dibayarkan setiap bulan jauh lebih ringan. Bahkan dalam pertemuan antara tim JAGADIRI dengan kompasianer pada hari Selasa 19 April 2016 di Hongkong Café Jakarta, direktur PT Central Asia Financial Reginald Yosiah Hamdani mengatakan sesuatu yang semakin meyakinkan saya betapa produk JAGADIRI merupakan yang paling terjangkau. Reginald Yosiah Hamdani mengatakan akan membayarkan selisih premi apabila pelanggan menemukan produk asuransi sejenis yang memberikan manfaat sama namun dengan premi yang lebih ringan.
Premi asuransi digital semakin terjangkau bukan hanya karena perusahaan memangkas biaya agen namun juga karena menggunakan teknik digital marketing yang jangkauannya lebih luas, tepat sasaran, dan harga yang lebih murah daripada cara konvensional.
Promosi konvensional lebih mengandalkan teknik promosi seperti menebar brosur, memasang papan iklan, atau menggunakan media televisi. Berbeda dengan asuransi digital yang menggunakan marketing online sehingga bisa diandalkan terus mempromosikan asuransi selama 24 jam dalam 7 hari bandingkan bila menggunakan jasa agen yang  tentunya memiliki tenaga yang terbatas.
4. Masyarakat semakin cepat mendapat perlindungan
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat dan peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah membuat asuransi semakin diminati. Pengajuan yang mudah dalam beberapa klik saja merupakan peluang untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat untuk menjawab pertumbuhan pelanggan yang semakin meningkat.
Alur kerja yang jauh lebih cepat daripada proses konvensional ini diharapakan bisa menjadi sebuah nilai lebih bagi pelanggan karena bisa mendapatkan perlindungan yang lebih cepat. Luar biasanya, pelanggan tidak perlu lagi melakukan proses pemeriksaan kesehatan untuk memperoleh manfaat perlindungan.
Keunikan JAGADIRI ini ternyata juga mau menerima calon pelanggan yang gemar olahraga extreme sangat berbeda dengan asuransi konvensional yang biasanya tidak bersedia menanggung karena risiko yang cukup tinggi terhadap keselamatan nasabah.
Pendaftaran asuransi JAGADIRI juga sangat mudah. Calon pelanggan cukup mengunjungi website JAGADIRI; pilih produk, ketik nama, tanggal lahir, jumlah premi, dan transfer uang premi. Buku polis pun langsung dikirim melalui email.
Portal ini sungguh memudahkan karena membuat pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan perlindungan karena tidak menyita waktu dan benar-benar praktis. Pelayanan melalui situs internet ini bukan hanya sebagai penyedia informasi namun seluruh proses transaksi pembelian hingga klaim dapat dilakukan dengan situs JAGADIRI. Bila pelanggan ingin melakukan pembayaran, juga sangat mudah karena bisa dilakukan dengan pembayaran online menggunakan kartu debit atau kredit.
5. Membeli bukan karena terpaksa
Pengalaman teman-teman saya, ada beberapa banyak di antara mereka yang membeli asuransi bukan karena butuh namun karena terpaksa. Parahnya agen yang menawarkan asuransi ke mereka adalah bos di perusahaan mereka sendiri. Ada rasa sungkan bila menolak sehingga terpaksa mebeli produk asuransi.
Adanya asuransi digital ini memungkinkan pelanggan untuk lebih merasa nyaman karena diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, membandingkan, dan memilih program asuransi terbaik yang diinginkan tanpa ada paksaan dari agen. Pemahaman tentang produk yang semakin baik karena semua tercantum dalam portal. Kelak tidak ada perasaan tertipu karena pengenalan dan pemahaman yang kurang tentang produk.
6. Meningkatkan kesadaran berasuransi masyarakat luas
Menurut data OJK, sampai dengan akhir September 2015 tingkat penetrasi asuransi konvensional baru mencapai 2,5% sedangkan asuransi syariah masih mampu menyentuh 0,08 % masyarakat. Tingkat penetrasi yang sangat jauh tertinggal  dari negara-negara tetangga disebabkan kurangnya kesadaran dan pemahaman akan produk asuransi. Banyak masyarakat yang menilai kalau masih banyak kebutuhan lain yang harus diprioritaskan daripada membeli produk asuransi.
Asuransi digital ini diharapkan akan lebih memberikan edukasi bagi masyarakat. Apalagi produk asuransi sudah bisa diperoleh kapan saja dan dimana saja melalui gadget di tangan. Perkembangan asuransi digital memberikan peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkan asuransi sebagai bagian dari manajemen risiko sehingga kesejahteraan keluarga bisa diraih.
Tenaga agen saja tentu tidak bisa maksimal mengedukasi penduduk yang demikian banyak butuh terobosan baru yang lebih masif dengan teknologi digital yang diyakini mampu mengubah cara pandang dan tingkat awareness masyarakat terhadap asuransi. Apalagi fakta yang terjadi di masyarakat kalau mayoritas penduduk telah memiliki perangkat smartphone sehingga asuransi bisa menyentuh masyarakat hingga ke desa-desa atau penduduk yang masih memiliki informasi yang minim mengenai manfaat asuransi.
7. Asuransi menguntungkan dan banyak manfaat maksimal
Pemangkasan berbagai biaya operasional karena sistem digital yang dipilih memungkinkan asuransi digital memberikan banyak keuntungan kepada pelanggan seperti mengembalikan 50% dari total premi apabila dalam jangka waktu tiga tahun tidak melakukan klaim. Selain itu JAGADIRI memberikan keuntungan berbagai macam diskon di merchant terpilih sampai mendapat tiket nonton gratis di Blitz Megaplex Grand Indonesia setiap bulan.
8. Mengirit waktu pelanggan
Betapa menyenangkan kalau kini pelanggan tidak perlu bertatap muka dengan agen. Tentu menguntungkan karena menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak punya cukup waktu berlama-lama dengan agen asuransi. Tidak khawatir lupa janji pertemuan dengan agen karena asuransi digital begitu praktis. Bisa dibeli di rumah atau di kantor dengan bermodalkan gadget dan internet.
9. Memberikan dukungan bagi lingkungan yang lebih baik
Saya pikir kalau kehadiran asuransi digital memberikan dampak yang lebih baik bagi kelestarian lingkungan karena pengurangan penggunaan kertas. Asuransi digital memungkinkan penawaran asuransi sampai polis tidak lagi berupa pengisian kertas formulir. Bila dalam asuransi konvensional satu orang pelanggan mendapatkan buku polis yang terdiri dari berpuluh-puluh lembar halaman yang tentunya boros kertas dan membutuhkan biaya produksi tambahan. Berbeda dengan asuransi digital yang menayangkan semua syarat dan ketentuan di dalam website dan melalui email yang bisa dibuka kapan saja dan di mana saja.
11. Mendekatkan hubungan perusahaan dengan nasabah
Perusahaan yang memberikan kemudahan layanan pasti otomatis akan memberikan kesan yang positif di depan pelanggan. Sama seperti saya yang merasakan sangat merasa dekat dengan perusahaan suami yang menanggung biaya melahirkan sehingga hal ini membuat saya memberikan dorongan agar suami dapat bekerja lebih maksimal sebagai tanda ucapan terima kasih pada perusahaan. Demikianlah asuransi digital yang memberikan kemudahan dalam hal pengajuan perlindungan, biaya premi yang terjangkau, serta klaim mudah pasti perusahaan tersebut semakin dekat di hati pelanggan.
12. Meningkatkan industri asuransi yang menumbuhkan perekonomian bangsa
Asuransi digital membantu edukasi masyarakat akan pentingnya asuransi. Pendidikan yang terus menerus ini tentu akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah perlindungan asuransi. Kesadaran yang semakin tinggi ini tentu akan menumbuhkan berbagai perusahaan asuransi baru di masyarakat. Akhirnya, dana yang terkumpul dari masyarakat semakin meningkat dan membantu pertumbuhan perekonomian.
Peran Industri Asuransi Mendukung Pembangunan
Sebuah sumber mencatat kalau OJK menyatakan industri asuransi turut meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia dalam hal pengelolaan risiko dan memberikan sumber pembiayaan bagi pembangunan yang dilakukan pemerintah dalam nilai yang cukup signifikan. Hal ini karena peran perusahaan asuransi yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk investasi jangka panjang.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat terdapat peningkatan total premi asuransi jiwa sebesar 16% dari tahun 2014 ke tahun 2015. Di mana pada tahun 2014 nilai premi sebesar 86,92 triliun Rupiah yang meningkat menjadi 100,80 triliun Rupiah di tahun 2015. Sungguh angka yang cukup berarti bagi pembangunan nasional meskipun masih bisa terus ditingkatkan. Total aset industri asuransi juga meningkat 355,64 triliun Rupiah di tahun 2014. Di mana Aset industri asuransi hingga September 2012 baru mencapai 322,2 triliun.
Mengambil Pelajaran di Masa Lalu
Salah satu hikmah positif yang bisa saya petik dari pengalaman pernah sakit dan kemudian digigit anjing adalah pemahaman akan pentingnya asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga saya. Untungnya kini saya menjadi sadar kalau dulu saya pernah keliru sebab menganggap enteng nilai sebuah perlindungan. Tetapi tidak mengapa karena orang bijaksana bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan melainkan orang yang mau belajar dan mengambil hikmah dari kesalahan di masa lalu. Semoga pelajaran ini tidak hanya bermanfaat untuk saya namun juga untuk Bapak Ibu agar tidak mengalami penyesalan seperti yang saya rasakan dulu.
Gigitan anjing menyadarkan saya kalau memiliki asuransi untuk satu keluarga itu penting karena memberikan ketenangan dan ketentraman dalam hidup. Bila hati dan jiwa tenang maka saya lebih siap, mantap, dan optimis berjuang meraih kehidupan yang lebih baik. Saya percaya asuransi itu penting bagaimana dengan Bapak Ibu?
Salam sehat,
Rahayu Damanik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H