Sesekali bila anak sakit, kami tinggal memesan mobil online untuk mengantarkan kami ke rumah sakit. Biaya yang kami keluarkan pun tidak mahal. Bila hendak pergi jauh misalkan ke Bekasi, Bogor, atau Depok kami pun tinggal mengendarai motor ke stasiun kereta Poris. Setelah menitipkan motor di penitipan, kami tinggal duduk manis di commuter line karena saya dan pengasuh anak pasti dapat duduk karena membawa anak kecil. Sampai kini kami sangat menikmati gaya hidup demikian karena selain untuk penghematan, kami punya tujuan khusus mendidik anak untuk tangguh menghadapi ibu kota.
Saya dan suami berasal dari keluarga sederhana yang sejak kecil naik motor dengan orang tua dan baru bisa menikmati mobil setelah kami cukup dewasa. Justru ‘ketidakmewahan’ seperti itulah yang membuat kami lebih tahan uji menghadapi kerasnya hidup. Kami ingin anak-anak kami tumbuh menjadi anak-anak yang tahan banting dan tidak manja.Â
Sesungguhnya apa yang kami jalani ini adalah sebuah kenikmatan yang tiada tara. Bagaimana tidak? Saat kami membutuhkan mobil, kami tinggal memesan mobil aplikasi online yang bagaikan mobil pribadi siap mengantarkan ke mana saja lengkap dengan supirnya.
Kami juga tidak perlu mati gaya saat sedang dilanda macet dan jauh dari istilah ‘tua di jalan’ saking menghabiskan banyak waktu di jalanan akibat memaksakan membeli mobil sehingga kemana-mana harus menghadapi kemacetan yang semakin parah. Bukankah ada Honda Vario 150 eSP dan commuter line yang siap mengantarkan kami menembus kendaraan yang mengular.
Sebenarnya ada alasan terakhir yang membuat saya mendorong suami memilih Honda Vario 150 eSP daripada mobil. Soalnya motor itu bisa membantu saya mengirimkan sinyal ke suami. Misalkan ada hal yang mengesalkan, maka saya tidak akan memeluk suami dari belakang saat berbooncengan. Lebih baik tangan saya berpegangan pada body belakang motor. Suami pun langsung tanggap dan mengerti kalau ada hal yang perlu dibicarakan. Bila semua baik-baik saja maka saya akan memeluk suami seperti biasa he..he..
Desain Mewah
Desain stylish Honda Vario 150 eSP inilah yang pertama membuat kami jatuh cinta. Tampilan lebih stylish daripada sang adik Honda Vario 125 eSP yang menjadi pesaing utama di pilihan skutik yang akan kami beli karena selisih harga yang lumayan sebesar 2,5 juta Rupiah. Sebenarnya body tidak terlalu jauh berbeda bila dibandingkan dengan varian lawas, namun guratan body Vario 150 eSP di sisi depan dan samping yang menawan dan berkelas membuatnya lebih manis dipandang.
Nyaman Bawa Boncengan
Tempat duduk ergonomis sangat nyaman seperti di sofa yang membuat suami, saya, dan anak begitu nyaman. Boncengannya cukup luas, pas untuk ibu-ibu ditambah anak kecil berusia 1 tahun 9 bulan dengan total bobot kami sekitar 80 kg. Walau bobot boncengan belakang cukup berat, Honda Vario 150 eSP tidak ambles. Apalagi didukung dengan suspensi belakang yang lebih kaku, kami semua sangat merasa nyaman saat melintasi jalan rusak atau tidak rata karena pantulan tidak terlalu berasa. Dentuman yang halus didukung dengan jok empuk membuat perjalanan terasa lebih nyaman dan nikmat. Kemampuan meredam dari sok depan dan belakang juga membuat belokan terasa ringan. Pantas saja, anak perempuan yang duduk di depan saya terkadang tertidur pulas. Hanya, kami terpaksa berhenti dulu dan menggendongnya dengan kain gendong bila sudah tertidur.
Pijakan Kaki Depan yang Luas