Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Krisis Listrik Mengancam Indonesia, Tanggung Jawab Siapa?

20 April 2016   17:44 Diperbarui: 21 April 2016   06:39 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini PLN terus bekerja keras untuk mengupayakan krisis listrik dengan mengupayakan solusi jangka pendek disamping terus membangun dan mengupayakan solusi permanen atau jangka panjang. Demi mengurangi dampak kekurangan pasokan listrik, konsumen diajak menggunakan listrik dengan bijak karena biaya produksi listrik yang sangat mahal.

Listrik prabayar adalah solusi cerdas yang dapat memperbaiki pola penggunaan listrik masyarakat agar lebih mampu berhemat energi. Seperti kisah mama saya yang merasa bersyukur dengan keberadaan listrik pintar dimana dulunya saat pascabayar beliau membayar listrik sebulan mencapai tiga ratus ribu Rupiah kini beliau menetapkan target dan selalu berhasil menurunkan pembayaran listrik menjadi dua ratus ribu. Pernah beliau mengisi pulsa prabayar dua ratus ribu lebih sedikit dalam sebulan, mama langsung berpikir keras bagaimana agar target dua ratus ribu tidak terlampaui dan selalu berhasil hingga sekarang.

Demikian juga saya yang adalah seorang pengusaha day care, biaya listrik saya sebulan selalu teratur sebesar lima ratus ribu Rupiah. Kestabilan pengeluaran listrik ini tentu membuat saya tenang karena bisa mengontrol pengeluaran. Saya membeli pulsa listrik setiap tanggal satu dan biasanya akan bunyi (tanda sudah perlu diisi ulang) pada tanggal satu bulan berikutnya. Tidak ada yang namanya korban akibat petugas nakal yang asal ‘menembak’ nilai meteran listrik.  Pokoknya wuenak tenan!

Saya juga pernah memiliki pengalaman saat saya menyewa sebuah ruko dan listrik ruko tiba-tiba mati padahal tetangga kiri-kanan baik-baik saja. Ternyata ada yang melihat kalau kabel di depan ruko saya mengeluarkan api dan hal ini membuat saya kaget dan refleks ingin menelepon pemilik ruko. Saya panik karena pemiliki ruko tidak bisa ditelepon karena sedang berada di luar kota. Saya pun diberi tahu seseorang untuk menghubungi call center PLN di nomor telpon 123.

Saya langsung menghubungi dan menyampaikan permasalahan saya. Pihak PLN berjanji akan segera mendatangkan petugas yang akan memperbaiki kerusakan listrik saya. Satu hal yang membuat saya terkesan terhadap call center PLN adalah adanya kalimat terakhir yang diucapkan kepada saya, “Untuk membangun PLN yang bersih mohon tidak memberikan tips dan tambahan pembayaran dalam bentuk apa pun kepada petugas kami!” Sungguh luar biasa komitmen PLN dalam membangun budaya anti suap.

Saya jadi tidak perlu bingung apakah harus memberikan uang tips sebagai tanda ucapan terima kasih atau tidak. Petugas PLN langsung datang dalam jangka waktu tidak lebih dari setengah jam. Setelah memperbaiki kerusakan listrik di ruko, petugas PLN mengucapkan salam dan pergi tanpa meminta tips sama sekali. Luar biasa bukan? Ternyata, tanpa pemilik ruko saya bisa lancar mengurus keperluan listrik yang tadinya begitu mendebarkan.

Listrik prabayar juga sangat membantu saya karena tidak perlu khawatir saat sedang keluar namun tiba-tiba petugas PLN datang untuk mencatat meteran di rumah yang sekaligus saya jadikan sebagai day care. Apalagi semua yang ada di rumah adalah anak-anak yang dititip orang tua dan dijaga oleh para pengasuh. Saya sudah menetapkan peraturan tidak ada yang boleh bertamu ke day care kecuali sudah janjian dengan saya. Jadi, bila saya sedang di luar, mau sepenting apa pun alasan yang disampaikan, para karyawan dilarang keras menerima tamu.

Tidak terbayang kalau saya sedang di luar dan tiba-tiba petugas PLN memaksa masuk. Pasti bisa bertengkar dengan karyawan yang sudah saya kasih larangan keras untuk tidak menerima siapa pun selain orang tua anak yang di day care. Saya tegas seperti itu karena sudah pernah mengalami penipuan sebab ada yang pura-pura bertanya mengenai informasi day care kepada saya namun ternyata mencuri handphone yang saya letakkan di meja depan. Kini, saya juga tidak perlu khawatir terpaksa menerima tamu yang tak diundang atau tamu yang pura-pura menjadi petugas PLN padahal bukan. Semua ketenangan ini berkat program listrik pintar. Terima kasih PLN.

Saya juga tidak perlu takut bila terlambat membayar listrik apalagi sampai terjadi pemutusan listrik karena tidak membayar dalam jangka waktu tertentu. Listrik prabayar ini memungkinkan saya menggunakan pemakaian pulsa listrik seperti pulsa handphone. Saya membeli pulsa listrik terlebih dahulu barulah kemudian dipergunakan. Selain itu, meteran akan otomatis berbunyi bila nilai pulsa sudah mau habis (dibawah 20 Kwh).

Saya dan suami pernah sedang di luar kota dan asisten di rumah melaporkan meteran sudah bunyi. Saya dan suami tidak perlu khawatir karena biasanya kami masih bisa menunggu sampai lebih dari 24 jam sebelum mengisi ulang pulsa. Kebetulan asisten rumah tangga belum kami ajarkan cara mengisi pulsa listrik, jadi tinggal menunggu saya dan suami pulang esok hari untuk mengisi pulsa listrik sekalian mengajarkan ke mereka cara pengisian pulsa bila hal yang sama terjadi lagi.

Pengisian pulsa juga tidak ribet karena selalu saya isi melalui mobile banking atau bisa juga mengisi pulsa dari ATM yang tersedia lebih dari 30.000 di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun