8. Rasis, fanatisme berlebihan, dan merendahkan agama orang lain
9. Terang-terangan naksir padahal tahu pasti kitanya sudah merried bo! Tetap saja ditaksir.
Kira-kira semua alasan di atas yang membuat seseorang meng-unfriend atau meng-unfollow kita. Intinya, teman di media sosial tersebut merasa informasi yang diberikan tidak perlu sama sekali jadi lebih baik dia unfriend saja daripada statusnya nyampah di beranda.
Semoga saja ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk kita lebih berhati-hati menggunakan media sosial karena sejatinya media sosial memang dibuat untuk menciptakan pertemanan bukan permusuhan. Bila kita sudah merasa meng-update status yang biasa saja namun tetap ada yang unfriend, yah santai saja. Kita memang tidak bisa menyenangkan semua orang bukan? Sebaik-baiknya status kita tetap saja bakal ada yang komentar, “Ah lebay!” atau “Idih sok religius banget”.
Kalau saya sih berpikir, ini kan Facebook saya jadi selama saya tidak menghina dan merugikan orang lain yah saya akan menjadikan Facebook ini sebagai salah satu ajang aktualisasi diri. Saya tidak mau hanya karena takut dinilai begini begitu akhirnya saya tidak enjoy meng-update status. Asalkan memang niatnya positif, yah tentang update status, be your self saja! Bila mau jualan ya silakan, mau kampanye boleh-boleh saja donk, atau mau upload foto-foto anak yang menurut kita paling lucu sedunia, boleh juga. Mengenai ada yang tidak suka itu wajar dan sudah risiko karena memang setiap orang punya selera masing-masing. Apa sih di dunia ini yang tidak ada risikonya, asalkan tahu menempatkan diri sah-sah saja sih. Saya sih begitu, bagaimana dengan kamu?
Salam pertemanan,
Rahayu Damanik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H